kalau menuntut ilmu kita ibaratkan dengan mengisi sebua botol kosong, sebenarnya setiap orang memiliki botol kosong yang sama, sama-sama kosong, dan sama-sama butuh diisi.
persoalannya, apakah kita mau mengisi botol kosong itu...,?
"kuliah lagi, dosennya dia lagi. yuk ganti, tambah kurang.." kita mengeluh, terhipnotis oleh kelemahan kebanyakan. seperti tercebur kedalam lumpu pekat, akan sangat sulit untuk menghindari kotor dan baunya. bukannya segera keluar dari kubangan lumpur, tapi justru mengajak yang lain agar ikut masuk. jadilah bermandi lumpur bersama-sama. kenapa tidak suka? karena kata mereka dia susah (tit.....) begitulah kita, karena orang lain bilang susah, maka kita ikut-ikutan merasa susah. cara pandang kita adalah cara pandang kebanyakan.
memang, kehidupan sosial dan lingkungan berdampak pada pembentukan karakter individu. tapi ingat, sebagai manusia kita juga memiliki hak untuk menentukan pilihan.
peristiwa diatas adalah satu fenomena yang banyak dialami oleh mahasiswa. dan ini adalah satu fenomena kegagalan "sikap".
kita tidak menggali urgensi dasarnya, tentang pentingnya menuntut ilmu. bersambung...
No comments:
Post a Comment
Pembaca yang baik meninggalkan jejak..