jika kita menjatuhkan pandangan pada satu tatanan sosial yang berkembang dimasyarakat, maka akan kita temukan begitu banyak kesenjangan yang terjadi dalam kehidupan ini. sebuah pernyataan yang pasif pada satu nilai yang dianggap alami (terjadi) dan tak pantas untuk menolaknya.
sebuah kecenderungan untuk hidup dalam kondisi yang nyaman dan beralas kasur, serta condong pada satu budaya hura-hura (hedon) yang dalam suatu kasus, budaya itu adalah budaya import yang tak mengenal nilati tradisi yang berkembanga dalam masyarakat pribumi yang menjadi satu patokan dasar jati diri bangsa.
sangat berbeda jauh dengan berpuluh tahun silam, ketika tanah ini dikunjungi oleh sekelompok orang tak dikenal, maka sambutan keramhtamahan muncul seketika itu juga, seperti sebuah kedipan mata atas reaksi masuknya kotoran didalam mata. respon instan yang spontan, karena ia menjadi watak yang hidup dalam nilai prinsip pada karakter budaya yang mengakar.
lalu ketika tanah ini di serang, maka sebentuk perlawanan yang dilakukan adalah semata-mata jatuh pada sebuah entitas kebanggaan dan kebangsaan, yang dijunjung semulia-mulianya, sebuah karakter yang menjadi dasar nilai kebanggaan itu.
namun hari ini, perjuangan mereka, nilai fundamental yang memberik mereka satu konsepsi dasar pergereakan perjuangan ini, telah mulai hilang detelan waktu sayup-sayup suaranya terdengar memanggil dan berharap akan adanya keinginan bersama untuk terus menjadikannya satu kebanggaan, kebanggaan pada karakter bangsa, satu kebanggaan pada nili luhur bangsa, satu kebanggaan pada budaya yang menjadi fondasi bangsa, satu keyakinan pada tujuan bersama dalam berbangsa dan bernegara.
oleh karena itu, ketika kesadaran personal telah muncul, dan terangkai pada kolektifitas yang terus mencuatkan taringnya, dan nikmat perjuangan telah terasa di ujung lidah ini, maka satu tangung jawab akan muncul sebgai dampak semua gerakan kebangkitan itu.
sebuah tanggungjawab yang bertolak pada kesadaran untuk memperjuangkan nilai dasar pembangunan bangsa, mengukir kembali kejayaan masa lalu, begerak dari alam Imaji menuju kenyataan yang sesungguhnya. ialah mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk bergabung dalam barisan dalam satu kesadaran yang sama, keresahan yang sama dan tujuan yang sama, yang setelah itu menjathkan sebuah konklusi pada satu bentuk gerakan menglobal yagn mendunia.
dan sampaikan pada mereka ; para pencuri kebudayaan kita, para pemerkosa nilai luhr bangsa kita, para koruptor yang menjual harga diri bangsa kita, bahwa kita bukanlah bangsa yang lemah, bahwa kita adalah bangsa yang bangga pada kemampuan diri kita, bahwa kita adlah bangsa yang hidup diatas kaki sendiri, bahwa KATA KITA MENGINSPIRASI DUNIA.
maka jadikanlah kampus kita sebagai kampus inspiratif, yaitu kampus yang menjadikan ideologinya, wawasannya, pemikirannya, sistemnya, gerakanya, perkataanya, jiwanya, raganya, adalah inpirasi Dunia!!!.
No comments:
Post a Comment
Pembaca yang baik meninggalkan jejak..