bagaimana jika pendidikan bangsa ini diserahkan pada tangan-tangan robot, yaitu guru-guru, orang tua, ustadz atau para murabbi yang mengajarkan ilmu pengatahuan pada anak didiknya hanya dari belakang meja?
ilmu pengetahuan hanya dijadikan sebagai satu pemenuhan kelengkapan adiminstratif tanpa melihat perubahan anak didik secara utuh. anak didik hanya dijejali ilmu pengetahuan, bagai robot tak peduli mereka memahami atau tidak, yang penting hasil ujian bagus, dan target materi belajar selesai.
sungguh sangat konvensional...
hidup di zaman sekarang, dimana kebutuhan kemanusiaan terhadap nilai kemanusiaan itu sendiri semakin mendesak, karena hidup kita telah berada pada ujuung kehancuran, dan kehancran yang paling nyata adalah kehancuran moral dan identitas (karakter). semakin merona saja, kerusakan yang dihadapi oleh manusia, berbagai hipotesis dan postulat bermunculan untuk mendefenisikan produk kehancuran ini, lalu mencari-cari dari manakah sumber malapetakanya. seperti mencari gajah di pelupuk mata. padahal telah jelas, bahwa kehancuran ini adalah buah tangan manusia, berbagai teori dikembangkan untuk teknologi, budaya, dan gaya hidup menjadi sebuah trend puncak peradaban manusia, padahal inilah lembah terburuk dalam sejarah kemanusiaan.
maka kita perlu untuk melihat kembali puncak kejayaan kemanusiaan yang pernah ada, lalu ia tetap utuh hingga kini. yaitu masa dimana kedilan dapat drasakan oleh seluruh manusia, dimana kesejahteraan menjadi gaya hidup manusia.
dalam konsepsi Islam, kita mengenal bahwa satu negara yang pernah berdiri dan menjadi puncak kejayaan peradaban kemanusiaan adalah negara madinah, sebuah negara dibawah kepemimpinan Muhammad dengan sistem kemasyarakatan yang dibangun dibawah ajaran Islam, dan menjadikan keadilan sebagi tolak ukur keberahasilan dalam menjalankan amanah. yang pada akhirnya, di Indonesian kita sering merindukannya hadir ditengah-tengah kita dengan sebutan negara madani.
tetapi disisi lain, perubahan besar untuk mengembalikan moral kemanusiaan kita bukanlah satu pekerjaan yang mudah, ini adalah poryek raksasa yang harus dirancang dengan matang, dengan konsep kekinian, terencana dan harus dilakukan oleh semua atau mayoritas manusia itu sendiri.
salah satu upaya kita untuk mengembalikan kemurnian kemanusiaan kita adalah melalui pendidikan. walaupun kita mengenal bahwa pendidikan dalam arti luas dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, namun untuk mengarahkan pembicaraan kita, maka pembicaraan kita adalah tentang pendidikan yang berinstitusi.
............
No comments:
Post a Comment
Pembaca yang baik meninggalkan jejak..