mengikuti arus saat jiwa telah sakit
mengukir sejarah yang panjang di tengah langit biru
terakhir kulihat mata yang sayu
dan lari bukan terlihat lari, terlihatkah?
jauhkan anak-anak para dari peluh lembah yang mengis itu
tak cukup waktu untuk melahirkan kembali\
karena semampainya lekuk telah pudar
kala waktu yang hilang itu kembali menyobek persada
maka bangkitlah dari tidurmu
bukan untuk lebih banyak melukai erangan elang
bukan untuk memuaskan dahaga dari kutukanmu
bukan untuk memuaskan dahaga dari kutukanmu
atau beringas nafsu yang membelenggumu
teriakan kata lantang dari suara rimba
perlihatkan lahat yang tersumbat itu
bunuh kematianmu
pergilah dan kembali dengan tangan termakna
pergilah dan kembali dengan wajah terangkat karena bangga
kebanggaan atas kemenangan
kemenagan atas bulu rimba
No comments:
Post a Comment
Pembaca yang baik meninggalkan jejak..