“Mengembangkan potensi insan teknik yang bernurani, cendikia dan mandiri melalui pendidikan karakter profetik menuju UNY madani”
Ada 3 poin penting dari susunan kalimat diatas, yang pertama yaitu visi UNY membentuk insan bernurani, cendekia dan mandiri, yang kedua adalah pendidikan profetik yang menjadi sarana menuju Visi tersebut, dan yang ketiga adalah terciptanya UNY madani
Susunan kalimat diatas adalah sebuah tema, dan hanya akan menjadi sebuah susunan kalimat tanpa makna jika kita tidak memahami, memaknai dan menginternalisasikan atau menerapkannya pada setiap pribadi kita.
Tak lekang di makan waktu, yaitu pemuda dan pendidikan kemudian perbaikan. Tiga kata ini apabila kita kolaborasikan akan menjadi rangkaian kalimat sebagai berikut, “pemuda yang mendapat pendidikan akan berpikir dan berjuang untuk perbaikan“.
Pemuda merupakan aset terbesar Negara ini untuk melakukan perbaikan di bidang apapun. Oleh karena itu sudah semestinya Negara ini perhatian akan proses pengkaderan putra-putra bangsa tentunya dengan pendidikan. Namun, pendidikan seperti apakah yang diharapkan dan menjadi solusi ditengah krisis moral dan identitas saat ini yang mulai melanda disetiap lini, dan dunia pendidikan pun tak luput dari hal tersebut.Saat ini nilai – nilai dalam kehidupan seperti kejujuran, keadilan, dan etika agaknya menjadi sesuatu yang dikesampingkan,karena wujudnya yang abstrak dan dirasa tidak penting.manusia hanya memikirkan materi dan cenderung materialistis dan hedonis.Dan sebenarnya ada satu solusi yang bisa diambil yaitu penerapan nilai – nilai ketuhanan.karena nilai-nilai berketuhanan serta cakupanya yang menyeluruh (integral) tidak secara sebagian (parsial) dan tidak ada satupun agama atau kepercayaan atau bahkan konsep modern yang dapat menyainginya karena kekuatan nilai ketuhanan-Nya.
Jika kita menapak tilas perjuangan Rasulullah SAW, kita akan mendapati bukti catatan-catatan sejarah diamana perjuangan Rasul bersama pemuda yang terdidik jiwa (ruhiyah), akal (aqliyah) dan jasadnya (jasadiyah) sehingga menciptakan perbaikan-perbaikan (perubahan) yang hakiki. Pemuda-pemuda yang mendapat asupan khazanah keilmuan yang robbani(berketuhanan) dan syumul(menyeluruh) dari Nabi Muhammad SAW yang bermula di Madrasah Nubuwah, Darrul Arqom(rumah Arqom Bin Abi Arqom Al-Makhzumy).
Pendidikan Profetik Solusinya
Pendidikan Profetik dapat dipahami sebagai seperangkat teori yang tidak hanya mendeskripsikan dan mentransformasikan gejala sosial, dan tidak pula hanya mengubah suatu hal demi perubahan, namun lebih dari itu, diharapkan dapat mengarahkan perubahan atas dasar cita-cita etik dan profetik. Profetik disini memilki arti kenabian berasal dari kata prophetical (inggris) yang mempunyai makna Kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. Yaitu sifat nabi yang mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal tidak hanya secara spiritual-individual, tetapi juga menjadi pelopor perubahan, membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa henti melawan penindasan. Dalam sejarah islam diceritakan, Nabi Ibrahim melawan Raja Namrud, Nabi Musa melawan Fir’aun, Nabi Muhammad yang membimbing kaum miskin dan budak, beliau melawan setiap penindasan dan ketidakadilan. Dan mempunyai tujuan untuk menuju kearah pembebasan. Dan tepat menurut Ali Syari’ati “para nabi tidak hanya mengajarkan dzikir dan do’a tetapi mereka juga datang dengan suatu ideologi pembebasan”.
Terdapat tiga pilar utama dalam pendidikan profetik yaitu : (humanisasi) mengandung pengertian memanusiakan manusia (kembali ke fitroh).(liberasi) mengandung pengertian pembebasan. dan (transendensi), dimensi keimanan manusia.
Peran, fungsi dan posisi mahasiswa
Peran mahasiswa
1. Transformator
Transformasi disini kita pahami sebagai upaya transfer pemahaman akan nilai – nilai yang mutlak harus dilakukan.kegagalan transformasi berarti gagal mewariskan sistem, artinya generasi berikutnya harus memulai dari titik nol lagi.Perlu kita pahami bersama, transformasi merupakan transfer pemahaman akan suatu hal yang bertujuan mejadikan yang belum paham menjadi paham, serta yang belum tahu menjadi tahu.
2. Iron stock
Yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia – manusia yang tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi – generasi sebelumnya.Intinya mahasiswa merupakan aset , cadangan , harapan dan tumpuan masa depan bangsa.Dan tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisai akan bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaan dari golongan tua ke golongan muda, oleh karena itu kaderisasi harus terus dilakukan.Lalu kenapa harus Iron Stock ??mungkin didasarkan atas sifat besi (iron) itu sendiri yang akan berkarat dalm jangka waktu yang lama, sehingga diperlukan penggantian dengan besi2 yang baru yang lebih baik dan kokoh.hal itu sesuai dengan kodrat manusia yang memiliki keterbatasan waktu, tenaga dan pikiran.
3. Agent of Change
Artinya mahasiswa sebagai agen dari sebuah perubahan.perubahan seperti apa? kenapa harus ada perubahan? tentu saja perubahan disini adalah perubahan menuju kondisi yang lebih baik, dan kenapa harus ada perubahan karena perubahan adalah harga mutlak dan pasti akan terjadi meskipun kita hanya berdiam diri.Dan secara tidak sadar diam itu juga suatu bentuk kontribusi bagi perubahan, namun tentunya perubahan yang terjadi akan berbeda dengan ideologi yang kita anut dan yang kita anggap benar.
Dan INGAT perubahan tak akan pernah terjadi dan jangan pernah berharap untuk suatu perubahan ke arah yang lebih baik, hanya dengan mimpi2 besar yang tak lain hanya angan – angan kosong karena perubahan ke arah yang lebih baik akan ditentukan dengan sebuah sikap, tindakan.JADI kesimpulannya :
BERGERAK TUNTASKAN PERUBAHAN!!SEMANGAT KAWAN!!!
4. Social Control
Peran mahasiswa sebagai kontrol sosial terjadi ketika ada yang tidak beres atau ganjil dalam masyarakat dan pemerintah. Mahasiswa dengan gagasan dan ilmu yang dimilikinya memiliki peranan menjaga dan memperbaiki nilai dan norma sosial dalam masyarakat. Mengapa harus menjadi social control? Kita semua tahu, bahwa mahasiswa itu sendiri lahir dari rahim rakyat, dan sudah seyogyanya mahasiswa memiliki peran sosial, peran yang menjaga dan memperbaiki apa yang salah dalam masyarakat.
Pergerakan mahasiswa bukan hanya sekedar turun ke jalan saja, melainkan harus lebih substansial lagi yaitu diskusi, kajian dan lain sebagainya. Bukan hanya itu, sifat peduli terhadap rakyat juga dapat ditunjukkan ketika mahasiswa dapat memberikan bantuan baik secara moril dan materil bagi siapa saja yang membutuhkannya.
5. Moral Force
Moral force atau kekuatan moral adalah fungsi yang utama dalam peran mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Lalu mengapa harus moral force? Mahasiswa dalam kehidupannya dituntut untuk dapat memberikan contoh dan teladan yang baik bagi masyarakat. Hal ini menjadi beralasan karena mahasiswa adalah bagian dari masyarakat sebagai kaum terpelajar yang memiliki keberuntungan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggisxcx.
*PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MAHASISWA
Ø Cara belajar di perguruan tinggi
Belajar di perguruan tinggi berbeda dengan di bagku SMA.Perbedaan paling penting terletak pada materi yang harus dipelajari dan proses belajar mengajar yang dilakukan.materi yang dipelajari sangat luas dan dalam, sementara proses belajar mengajar yang dilakukan menuntut kemandirian dan tanggung jawab yang besar.keberhasilan mahasiswa dalam studi di perguruan tinggi tidak hanya ditentukan oleh indeks prestasi (IP) yang tinggi, tetapi dalam ukuran sikap, skill, dan penguasaan ilmu pengetahuan.Terdapat dua hal penting yang perlu dipahami oleh seorang mahasiswa
1. Sikap positif terhadap belajar
2. Keterampilan untuk belajar efektif
*KONTROVERSI BLU (BADAN LAYANAN UMUM) DALAM DUNIA PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI
Reformasi keuangan negara membawa angin segar perubahan basis penganggaran, dari penganggaran tradisional ke penganggaran berbasis kinerja.Penggunaan basis kinerja ini menunjukkan upaya pemerintah untuk memperjelas arah penggunaan dana.Penggunaan dana lebih diarahkan ke pembayaran terhadap apa yang dihasilkan (outputs), jadi bukan sekedar membiayai masukan (inputs) atau proses belaka.
BLU (Badan Layanan Umum) adalah sistem pelayanan keuangan mandiri.
Dengan beralih status menjadi BLU setiap perguruan tinggi akan memiliki fleksibilitas dalam hal keuangan.Dengan begitu setiap perguruan tinggi akan lebih leluasa untuk mengelola keuangannya karena proses pencairan dana tidak lagi melalui kas negara.Dengan keleluasaan di bidang keuangan ini, perguruan tinggi juga akan lebih leluasa dalam memberikan honor tambahan bagi setiap karyawan ataupun dosen yang bekerja di atas standar.Misalnya, kalau karyawan atau bekerja lebih, otomatis akan langsung ditambah honornya.Selama ini kan sulit karena kita harus mengajukan dulu, untuk selanjutnya masuk dulu ke kas negara sehingga prosesnya lama.Dengan BLU, kita bisa langsung memberikan tambahan honor karena uangnya langsung dikelola oleh kita.Lalu bisa saja uangnya didepositokan dulu.
Selain itu status BLU, aset – aset yang dimiliki oleh kampus bisa lebih leluasa untuk dikelola.Misalnya, wilayah sekeliling dan bumi kampus yang ditata kembali oleh universitas, bisa saja dikomersilkan dengan alasan kemandirian dan kebijakan pihak universitas.Dengan BLU, universitas bisa saja menawarkan kerjasama dengan investor untuk mengelola kawasan tersebut.
*UNY goes to WCU(World Class University)
UNY menuju taraf internasional??? Mungkin pernah bahkan sering terdengar di dalam telinga kita sejak cukup lama...untuk materi WCU adalah sebuah wacana di dunia pendidikan khususnya di Yogyakarta.Untuk menjadi World Class University, UNY telah bersiap sejak lama.Mulai dari studi banding ke luar negeri, menyelenggarakan kelas internasional, mengadakan berbagai seminar dan workshop, dan sebagainya.Selain itu dengan menjadi BLU dan telah memperoleh ISO 9001 :2000 peningkatan pelayanan UNY menjadi sebuah keniscayaan karena BLU dan ISO seiring, sama – sama ada standar layanan yang harus dipenuhi.Hal ini membuat UNY semakin mantap melangkah go international.Lantas, apakah UNY telah benar – benar siap manjadi World Class University?
Menjawab bahwa mahasiswalah yang menentukan.Secara angka, UNY sangat bisa, karena UNY sudah menjadi yang terbaik dari 12 PTN.Selebihnya pantas atau tidaknya UNY menjadi WCU, mahasiswalah yang bisa mengukur karena intinya adalah bagaimana mahasiswa bisa terlayani dengan baik.
Mahasiswalah yang akan sangat merasakan efeknya, menurut para mahasiswa sendiri, UNY belum siap untuk menuju World Class University
Ada konsekuensi tinggi ketika UNY menjadi WCU.Harus ada kesiapan teknis yang harus dipenuhi, karena selama ini hanya teori saja.Kita bisa lihat dari sarana prasarana maupun fasilitas, tenaga pengajar (SDM), yang belum memenuhi standar internasional .Misalnya saja salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi WCU adalah kemampuan berbahasa inggris, sedangkan kita ketahui bahwa kemampuan bahasa inggris mahasiswa masih bisa dikatakan dibawah standar.
Mungkin saja UNY bisa menjadi World Class University karena UNY sudah bersertifikasi ISO dimana kebijakan – kebijakan yang diambil pasti telah disetujui oleh pihak – pihak internasional.Mahasiswa – mahasiswi UNY juga banyak yang mengikuti student exchange di berbagai negara.Ini membuktikan bahwa UNY tidak hanya mementingkan kuantitas tetapi kualitas UNY pun tidak diragukan lagi.UNY juga memiliki beberapa prestasi yang patut diacungi jempol.Mahasiswa berharap jika nantinya UNY menjadi World Class University, tidak hanya pembangunan fisik saja yang dibenahi tetapi juga nonfisik juga lebih ditingkatkan.Standar Internasional itu bukan hanya mata kuliah yang ditambah, gedung – gedung dibangun, namun juga mutu dan kualitas dari dosen (kedisiplinan dan tanggung jawab).
Jika nantinya UNY telah go internasional, setiap kebijakan yang diambil hendaknya juga dikomunikasikan dengan mahasiswa, selain itu bisa meningkatkan kulaitas tanpa adanya peningkatan biaya kuliah.Mahasiswa berharap agar nantinya perkuliahan dapat nyaman, sarana prasarana ditingkatkan, dilengkapi fasilitasnya, dan kinerja dosen dan staffnya bisa ditingkatkan.Semoga semua harapan itu dapt segera terwujud.
BRAVO UNY....!!!
sumber BEM FT UNY