Tuesday, April 29, 2014
Soekarno & Inggit Garnasih
Peluang 1,3 % masuk surga.
Hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW. bersabda.
“Orang-orang Yahudi terpecah kedalam 71 atau 72 golongan, demikian juga orang-orang Nasrani, dan umatku akan terbagi kedalam 73 golongan.” HR. Sunan Abu Daud.
Jika ummat Islam akan terbagi menjadi 73 golongan sedang yang selamat hanya satu, itu artimya kit memiliki peluang sebesar 1,3 % untuk menjadi bagian dari golongan yang benar. kecil betul!. Ini jika kita menjalankan seluruh ajaran Islam dalam golongan yang benar itu secara benar dan menyeluruh. Bagaimana jika kita hanya menjalankan sebagian saja, ditambah adanya kemungkinan amal-amal kita yang tidak diterima belum lagi dosa-dosa kita yang lainnya. Peluang masuk surga dalam hitung-hitungan ini sangat kecil.
Pada tahun 2012, jumlah penduduk Bumi sebesar 7,064 miliar, dan setiap orang memiliki kemungkinan masuk surga sebesar 1,3 %. artinya jumlah penghuni surga dari penduduk bumi pada tahun 2012 kemungkinan sangat kecil.
Dalam logika bisnis, siapa rela menginvestasikan hartannya dengan keuntungan sebesar 1,3 %? tak ada.
Hanya orang-orang yang mengerti nilai surga, ia akan menginvestasikan seluruh hidupnya untuk meraih kesenangan abadi itu. Orang-orang beriman tahu bahwa surga adalah balasan yang sangat agung, berisi kenikmatan hidup yang kekal, dengan segala kenyamanan yang tak dapat dirasakan dengan logika akal.
Itulah sebabnya, meski dengan peluang yang kecil, Orang-orang beriman yang berusaha, mengerahkan segala kemampuan dan daya yang dimiliki untuk meraih surga.
Dan tiada surga akan dapat dicapai kecual dengan Islam, dan tiada Islam yang benar kecuali yang sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW. Tanpa menambahkan dan tanpa mengurangi.
Gerhana adalah tanda kekuasaan Alloh SWT.
Monday, April 14, 2014
Cermati pelaksanaannya, waspadai kecurangannya
Lindungi Suara Rakyat
Sederhana sekali, beberapa mengatakan bahwa iansalah tulis. Suara partai tertentu dalam perhitungan tingkat TPS seringkali lebih dari dari yang seharusnya. Misal, total suara caleg dan partai adalah 41, tapi paniti menuliskan dalam lembar C1 menjadi 141. Menambahkan angka satu didepan 41, inj merupakan kesalah fatal dalam perhitungan surat suara.
Ya, kami apresiasi kerja panitia pemungutan suara, barangkali karena kelelahan jadi salah tulis. Tapi bagaiamana jika kesalahan tersebut terjadi di beberapa tempat dan di partai yang sama? Maka kita perlu waspada, besar kemungkinan itu adalah kecurangan. Untuk membenarkannya, kita perlu membuka lemba C1 Plano. Setelah itu benarkan. Dalan tahap yang lebih jauh, jika terbukti panitia melakukan kecurangan, silahkan laporkan kepanwaslu dan atau pihak yang berwajib.
Cermati perhitungannya, waspadai kecurangannya, mari kita lindungi hak-hak suara rakyat.
Saturday, April 12, 2014
Sebab Kita Mencintai DKwah Ini
Kalau ada anak-anak muda yang terus bekerja tanpa lelah, berkesinambungan kerjanya. Melaksanakan pekerjaannya tanpa mengeluh, hingga selesai. Setelah itu beralih kepekerjaan selanjutnya.
Seperti mereka.
Sebab mereka mencintai dakwah ini. Hingga larutpun, tetap standby.
Bahagia, kita ciptakan sendiri
Happines is Ours |
Wednesday, April 9, 2014
Realitas Politik kita
Seberapa kuat aturan undang-undang mengikat warganegara? Jawabannya tidak begitu kuat, kecuali hanya kepada warganegara yang lemah, rakyat bawah, wong cilik.
Sedang kaum penguasa dan para pemilik modal seringkali keluar dari ikatan undang-undang. Hukum tak mampu menyentuh mereka, sebab hukum dinegeri ini begitu mudah untuk dibeli.
Wong cilik berbuat salah, tak ada ruang bagi mereka membela diri, sanksi terberat kerap menjadi keadilan bagi mereka.
Sedang yang punya kuasa, seringkali lolos dari jerat hukum. Kalaupun terhukum, hanya yang paling ringan. Sebab keadilan telah dibeli.
Keadilan hukum seperti ini imbas dalam aktivitas politik, politik menjadi sangat menyeramkan, mengerikan. Banyak orang menjadi alergi dan takut politik.
Imbasnya lagi, jika orang sudah takut berpolitik, maka hal ini akan sangat menguntungkan orang-orang yang menjadikan politik sebagai sarana untuk menghancurkan hak-hak kemanusiaan, menodai negara, merusak sistem, dan menghancurkan peradaban.
Kalau sudah seperti ini, jadilah negara mafia. Negara yang menyebabkan malapetaka yang sangat besar ditengah-tengah masyarakat. Kelak hak pertama yamg dicabut adalah kebebasan berpendapat, lalu setelah itu merembet pada pencabutan hak-hak yang lain. Hingga negara akan benar-benar memperbudak rakyatnya sendiri. Kalau rakyat manutan, maka akan sangat mudah bagi mereka mewujudkan tujuan-tujuan destruktif.
Dan saat ini, kita tengah berada dalam situasi politik dimana masih ada partai politik yang peduli pada penegakkan hukum murni, tetapi mendapat tekanan yang sangat tinggi oleh pihak-pihak yang memiliki visi destruktif. Mereka bersaing untuk menjadi pemenang dalam persaingan poltik ini.
Sebab menang adalah tujuan persaingan ini, seringkali dalam prosesnya menghalalkan segala cara. Mulai dari mendemarketisasi lawan politik, hingga melakukan kecurangan dalam Pemilu.
Dan Inilah realitas politik kita.
Tuesday, April 8, 2014
Daun-daun terserak
Saya sering mendapati, tulisan salah seorang Facebooker. Dengan hastag #daun-daun terserak. Memberi inspirasi, bahwa inspirasi selalu ada diman saja, dan kapan saja. Ini cara orang yang selalu berpikir. Pikirannya bekerja lebih cepat dari tindakannya, imajinasinya seringkali out of the box.
Kalai orang memandang masalah sebagai persoalan, dia melihat maslah sebagai tantangan.
Jika orang lain mengira jatuhnya dedaunan yg berserak itu sebagai sampah, dia memahaminya sebagai mozaik. Darinya dia menceritakan kisah-kisah yang penuh kekuatan dan hidup.
Membacanya seperti bertamasya ditelaga bening nan menyegarkan. Jiwa serasa ingin tinggal selamanya.
#SebuahPujian
Saat Menentukan! ; PKS Harus menang
PKS Kulonprogo
- Suharmanta, S.Pd.,MM.
- Suparyono
- Asih wijayanti, S.Pd.
- Surahmad
- Suharjono
- Suminah
- Martekowati
- Ngesti dwi rohmayani
Jangan salahkan PKS!
Jangan salahkan jika, negara ini dipimpin oleh antek-antek Amerika dan Yahudi. lalu mereka membuat makar terhadap kaum muslimin, menyingkirkan kaum muslim perlahan dari pemerintahan.
Jangan salahkan jika, negara ini diisi oleh orang-orang yang tidak kompeten. Maka siap-siaplah menjadi korban negara boneka.
Jangan salahkan, jika negara ini tidak membuat kebijakan yang pro kaum muslimin.
jangan salahkan, jika negara ini menciptakan kekacauan ditengah kaum muslimin, menciderai harga diri kaum muslimin, mengkebiri hak-hak kaum muslimin.
Jangan salahkan, jika negara ini disi oleh orang-orang syiah, yang sangat membenci kaum muslimin.
Jangan salahkan, jika negara ini diisi oleh orang-orang nasrani, yang tak akan menciptakan atau menjunjung keadilan bagi kaum muslimin.
Jangan salahkan, jika negara ini tak lagi memberi ruang bagi kaum muslimin untuk hidup bangga dengan agamanya.
Sebab, diantara kaum muslimin memilih Golput. dan membiarkan parlemen diisi oleh orang-orang yang tidak kompeten.
Cukuplah Solo dan Jakarta menjadi contoh nyata dihadapan kita.
Jangan, berpura pintar, padahal dungu, jangan berpura kuat padahal tak punya power.
Bangkitlah, lawan kemungkaran dinegara ini. Suara kita adalah pedang, dan pencoblosan dikotak suara adalah bentuk nyata perlawanan kita terhadap makar orang-orang yang akan menjual negara ini dengan kemungkaran.
Monday, April 7, 2014
Bamboe Perjoeangan Fisabilillah
Pemilu 2014 : Masa tenang, mari renungkan!
Telah kita lalui, hari-hari bagi setiap partai politik untuk mengajak masyarakat, meyakinkan masyarakat untuk memberikan suara kepada para calon wakil rakyat.
Saat masa tenang seperti ini, marilah kita renungkan, dari sekian banyak partai politik yang selama ini melakukan kampanye manakah yang terbaik dan pantas untuk memimpin Indonesia. Kita telah banyak melihat dan mendengar janji-janji yang telah mereka ucapkan.
Saturday, April 5, 2014
Saya memilih Golput?
Kopi Itam Adik Manis
Aku ingin berandai-andai.
Suatu ketika hujan mengguyur rumah kita dik
Saat itu dingin mencengkeram dinding rumah kita
Sedang melodi rintiknya seolah tak urung selesai
Saat itu aku sedang duduk di serambi rumah kita
Menatap lamat-lamat kembang yang kau tanam dihalaman rumah kita
Bunga-bunga itu menari-nari dalam irama yang menghentak-hentak
Gembira,
Sedang kau secantik biasanya, dik.
Ditanganmu segelas kopi hitam
Untukku,
Menambah sakinah dalam dadaku.
Friday, April 4, 2014
Netralitas dalam Politik?
Bahwa kampus merupakan tempat yang netral dari persaingan partai politik, dimaksudkan agar tujuan utama kampus untuk menyelenggarakan aktifitas pendidikan (proses pembelajaran) tidak terganggu. Tidak dikotori oleh kepentingan-kepentingan tertentu, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih kondusif dan terjaga. Sistem pendidikan dirancang dan dilaksanakan tidak untuk mendukung partai tertentu.
For My Beloved Brother; Be Strong!
Aku tahu kau rindu saat-saat diamana kau kayuh sepeda tuamu untuk berangkat sekolah. Menjadi yang terdepan dibarisan apel pagi, dan terkadang menjadi yang paling belakan, atau terkadang menjadi yang terhukum karena kau terlambat. Saat itu bisa ku bayangkan wajahmu pucat karena takut, atau cemberut karena kesal.
Aku tahu kau rindu, sebab aku juga.
Jangan Bawa Agama di Panggung Politik?
Thursday, April 3, 2014
Panduan Memilih Pemimpin
Dia dapat membuat peraturan yang dapat menyebabkan sulitnya seorang muslim beribadah, tetapi dia juga dapat membuat peraturan yang dapat memudahkan, menciptakan rasa nyaman dan keadilan ditengah-tengah manusia.
Belum sempurna keIslaman seseorang bila dia belum berjama'ah, dan belum sempurna kejama'ahan bila tiada kepemimpinan. Dan tidak sempurna kepemimpinan kecuali dengan ketaatan.
Jadi, seorang Muslim memiliki kewajiban untuk memilih pemimpin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam konteks Ke-Islaman, hidup ini seluruhnya adalah Ibadah. Begitu juga mengangkat pemimpin, perkara tersebut adalah ibadah juga. Tetapi akan bermakna sia-sia jika ibadah tersebut tidak sesuai dengan anjuran syariat Islam.