Wednesday, October 21, 2015

Membawa gadget ke sekolah, antara manfaat dan kerugian.

Ada siswa terkena OTT menggunakan HP disekolah. Disita, dicek isinya ekses pornografi. Memprihatinkan.

Sekolah membuat kebijakan melarang siswa membawa HP saat kesekolah. efektifkan kebijakan tersebut?

Diera modern saat ini, kebutuhan manusia terhadap akses informasi begitu tinggi. Gadget banyak dikembangan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pemerintah juga menggenjot program akses informasi melalui jaringan internet hingga ke pelosok-pelosok.

Namun demikian, terjangkaunya Gadget , dan semakin baiknya akses internet ditengah-tengah masyarakat khususnya didaerah pelosok, tidak dibarengi dengan sikap penggunaan alat tersebut secara positif dan membangun.

Beberapa siswa ditemukan menggunakan gadget untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Justru cenderung merugikan. Ada yang menggunakannya hanya untuk menyebarkan informasi yang tidak jelas, menggunakan untuk membuka muatan pornografi, hingga melakukan kejahatan dunia maya.

Sunday, October 18, 2015

Pesta Rakyat Muna Barat

 17 Oktober, bertempat dilapangan Marobea, puluhan boat makanan berjejer mengitari panggung utama dihelatnya pesta rakyat dalam rangkaian HUT Muna Barat ke-1.

Stand Makanan Model Tugu Muna Barat
Boat yang sebagian besar diisi dengan berbagai makanan tradisional klasik, sengaja disediakan secara gratis untuk pengunjung yang hadir, untuk memperkenalkan kekhasan Muna barat.

Mulai dari makanan yang berbahan dasar jagung, ubi, sagu dan bahan bahan lainnya. misalnya Bolu Semangka Kolope, saran semut jambu mete, kambuse, kampalusi, Tonea, kabuto, Tumis kepiting, cucur, onde-onde, Ayam kaparende, dan masih banyak lagi.

Stand makanan yang dibuat juga unik, dibuat dengan berbagai model. Ada model rumah gadang, model rumah panggung, rumah muna, model Tugu Muna Barat, ada juga model kapal, dan bentuk bentuk lain.

Monday, October 12, 2015

Festival Layang-layang Sido Makmur

Tanggal sebelas Oktober  Bertempat dilapangan jalur ijo, sekelompok remaja berkumpul. masing-masing mereka, memegang seperangkat layangan lengkap dengan alat penerbannya (tali;red). Mereka tampak antusias dan bergembira, seolah menunggu sesuatu, sesekali mereka melihat kearah barat, sesekali melihat ke arah timur. Beberapa diantara mereka bersiul dengan urutan nada tertentu Cuuuuuuuuuit... cuuuuit... cuuit.. cuit.. cuit... begitu bunyinya, dati tempo panjang ketempo pendek. lalu dipanjangkan lagi. Ya.. mereka sedang melakukan ritual memanggil angin.

Setelah ritual memanggil anggin dilakukan, nampak daun pepohonan yang ada ditepi lapangan bergoyang-goyang.

"Angin...angin.. !" Sontak mereka berteriak kegirangan. dalam sekejap, mereka telah bersiap akan menerbangkan layangan.

Sekitar sepuluhan anak sebagai pilot dan yang lainnya co-pilot yang membantu penerbangan. Co pilot bertugas memegang layangan yang hedak diterbangkan, sementara pilot utamanya berada sekitar seratus meter memeangan seutas tali yang terhubung dengan layangan.