Tuesday, September 24, 2013

World War Z

Ada wabah, yg menjangkiti manusia. Menular begitu cepat melalui gigitan antara penderita dan korban berikutnya. Ketika seseorang digigit, maka ia akan mengalami kejang-kejang hebat, wajahnya nemutih, matanya berubah dominasi warna putih pucat, bibirnya menghitam, dan nampak urat2 nadinya membiru. Kejang lalu bergerak brutal mencari korban berikutnya.

Penyakit ganas menular ini merupakaj gabungan dari berbagai penyakit menular yg menjangkit di belahan bumi. Sebagian adalah rabues, sebagian flu burung, sebagian aids, sebgian tifus.. melahirkan penyakit ganas yg bahkan belum diketahui apa namanya.

Namun dari keganasan penyakit ini, rupanya ada celah yg menjadi kelemahannya. Seorang pensiunan tentara Amerika bertugas menyelidiki. Berjibaku dengan waktu dan semakin mudah luasnya penyebaran wabah ini, di setiap peristiwa yg di alaminya ada kejadian menarik. Seganas apapun penderita mengejar korban, ada beberapa orang yang tak diserang oleh penderita. Ya, mereka yg tidak diserang itu adalah orang tua yg telah udzur, dan orang yg mengalami sakit. Rupanya penyakit ini hanya menyerang manusia bertubuh segar.

Kejadian ini memberikan peluang untuk menyerang balik. Akhirnya dibuatlah vaksin yg bertujuan membuat seseorang menjadi sakit. Dengan ini manusia yg masih normal dapat berkamuflase diantara jutaan penderita untuk melakukan penyerangan dan pemusnahan massal kepada para penderita.

Apa kata siapa

Kultur masyarakat kerajaan identik dengan apa kata siapa. Sebab setiap orang memiliki pengaruh identik kepada orang lain. Identidikasi pengaruh itu berasal dari sumber sejarah keluarga yg terwariskan. Dan dima'shumkan oleh khalayak banyak. Tersering pengaruh itu temurun turum dalam garis keturunan, bukan sebab usaha yang ia lakukan.

Pada lingkungan ini, berlaku 'apa kata siapa'. Dan sering terjadi kepatuhan tanpa bertanya.

Monday, September 23, 2013

Why Women

"When I Can't do thing, I start to write Something".

Ini akan membuatku tetap merasakan perjalanan waktu. Tetap membuat pikiranku terjaga dan bergerak. Melawan penyakit yg kusebut 'orang mati berjalan'.

Menjadi baik itu susah, terlebih menjadi yg terbaik. Halangan terbesarku adalah diriku sendiri, kurasa itu yg membuatku sulit untuk melawannya. Berapa teori yg para ahli ciptakan untuk mendeskripsikan homosapien? Atau agama yang memberi versi deskripsi tentangnya?

Semua teori itu akan mengarah pada satu bentuk manusia yg seharusnya. Dan itu tak juga membuatku jadi pemenang. Mungkin secara tidak sadar aku menciptakan defenisiku sendiri tentang arti manusia. Seperti bagaimana aku mendefenisikan perempuan. Bahwa aku benci mereka.

Kebencianku bukan karena mereka adalah musuhku atau mereka adalah mahluk yg sedang kulawan. Berbagai peristiwa telah melahirkan defenisiku tentang perempuan. Ada sisi keseimbangan yg saling terkait antara laki-laki dan perempuan, dan barangkali aku menghadapi situasi yang membuatku tak mampu melihat keseimbangan itu. Sehingga perempuan dimataku saat ini adalah brengsek. Lebih jauh lagi, aku telah melakukan general justification, bahwa semua perempuan sama, dan mungkin semua brengsek.

Melelahkan memiliki konsep nista seperti ini. Menyakitkan melewati peristiwa-peristiwa yang melahirkan konsep ini.

Ketakutanku terbesar adalah munculnya defenisi baru tentang 'aku' yang terbentuk secara liar. Apa itu, aku tak tahu.

#Write Without Thinking #Hnr #Tired Pray To God

Friday, September 20, 2013

Kau tak pantas menghujat Tuhanmu

Kita tak perlu membahas dari mana ku fapatkan kisah ini. Tapi sungguh, kau tak layak marah pada Tuhan.
Dalam ruang eksistensimu sebagai mahluk, maka disitulah peran2 Tuhan membersamaimu. Dalam suka, dalam duka, dalam tawa, canda, dalam tangis, kesedihan, kebahagiaan, kesusahan.
Suatu waktu tiba2 ada orang yg menghinamu, menjatuhkanmu. Atau ketika ada seseorang yg menolongmu, memberimu jutaan tanpa kau ketahui apa yg telah kau perbuat untuknya, atau ketika tiba2 ada dosen yg memanggilmu, karena maaa studymu yg akan berakhir,

atau ketika kau ungkapkan cintamu pada seseorang lalu ia menerimamu, dan di waktu yg lain dia putuskan untuk hidup bersama orang lain. Atau ketika ada seekor anjing yg menggonggong padamu karena kau nampak asing baginya, atau ketika ada pengemus yg meminta padamu, padahal kau tahu jika jau memberi pengemis itu, maka sore itu kau tak makan. Namun kau memberikannya.

Atau ketika kau tak mampu pejamkan mata diwaktu2 seharusnya kau tidur, memikirkan seseorang yg mungkin tengah berbahagia dengan kekasih hidupnya.

Apapun persepsimu tentang peristiwa2 itu, apakag menurutmu baik atau buruk untukmu. Disitu ada Tuhan yg tengah memperhatikanmu dengan logika undang2 yg dimilikiNya mengenai baik buruknya sesuatu yg menimpamu.

Sehingga kau tak layak untuk sekedar menghujat Tuhanmu.

Tuesday, September 17, 2013

Empty Time

Akhir2 ini,. Tiga tahun terakhir. Waktu seperti berjalan begitu saja. No purpose, no plan, no action. Semua seperti berjalan begitu saja. Ini membuatku frustasi. Seringkali kuhabiskan satu hariku hanya untuk menonton film,. Shitt, hal yg sama sekali tak berguna. Ini karena aku tak tahu harus melakukan apa. Hal terbaik mengjabiskan waktuku, terlibat dalam dunia Film, yg mengkonversi kenyataan2 hidup menjadi segmen2 kesempurnaan hayal. Dan ini benar2 merusak imajinasi dan ide2 liar yg berkembang dalam kepalaku.

No purpose, No Plan, No Action. Seperti mayat yg berjalan. Mengerikan. Aku bahkan tak mampu membayangkannya. Dunia yg kujalani saat ini. Aku terjebak. Dan jebakan ini telah menjadi duniaku, kini bahkan aku merasa nyaman dengan dunia itu.

Barangkali dalam hati ini, noktah hitam tidak sekedar titik, tapi telah benar-benar menjadi karat, yg menutupi cahaya kecemerlangan yg berada didalamnya. Baik atau buruk nyaris tak terbeda, kewajiban2 dilaksana sekedarnya saja. Janji2 tak lebih hanya kata-kata. Masa datang, sepekat tanpa cahaya. Masa kini sudah layaknya comberan yg tak beri manfaat selain bau busuknya. Shitt..! Masa yg berlalu, bahkan dilirikpun tiada guna, sebab tak ada ibroh yg dapat dipetiknya. Yang ada hanya keterpurukan.

Terkadang kurindu saat2 pertama berjumpa denganmu, ku tak tahu kau dan kau tak tahu aku. Begitu saja kita bertemu tanpa aebuah perkenalan yg formal, lalu kita saling mengenal, semakin dalam. Waktu itu aku hanya ingin menjadi terbaik seperti yg kau mau. Tapi rupanya kau terlampau sulit diraih bagiku. Tetap saja masa itu begitu indah untukku. Mungkin ini salahku aku gagal memberi lega pada dahagamu, berulangkali kau beri percaya, dan berulangkali pula aku tak bisa. Dn lebih buruk lagi seringkali aku lari, lalu datang lagi sembunyi2, saat menyaksikan orang lain berhasil mengukir senyum pada bibirmu.

Namun saat itu sebenarnya, saat aku merasa tak sanggup, saat aku lari darimu, saat itulah aku merasakan kesendirian yg sepi. Tersiksa batinku atas ketakmampuanku. Mengenaskan. Memang sesekali aku mengadu pada Tuhan, tapi bukan aku yang sesalih para hamba yg terkasih, terlebih Nabi yg menyaksikan Mukjizat. Atau orang yg besar tekad dalam beristighfar dan meninggalkan dosa.

Aku tersungkur dalam sujud, meminta ampun, memohon rahmat. Namun usai itu begitu ringan tangan ini mengukir dosa dalam catatan anak adam. Bermaksiat.

Aku berdoa, aku tahu Tuhan maha mendengar. Diapun mendengar doaku, tapi adakah Dia mengabulkannya? Seorang yg tidak miliki sabar dalam menahan diri dari dosa, seorang yg tak khusyu' dalam sholatnya... Barangkali doaku tak sampai, ia menggantung, bahkan tak sampai menggantung dilangit. Doa orang yg tak pantas.

Meskipun begitu, dalam hati kecilku, jika doa2 yg terucap itu tak pantas untuk disambut. Aku berharap semoga doa kecil itu mendapat tempat disisi Tuhan. 'Ampunilah dosa kedua orangtuaku, dan sayangilah mereka".

#Wwt #Hnr

Tuesday, September 10, 2013

Balada mahasiswa tingkat akhir ++

Sdh tahun ke tujuh aku menginjakkan kaki di perguruan tinggi ini, itu artinya nafasku tinggal dua kali tarikan nafas untuk segera bermetamorfosa,. Menjadi kumbang yg terbang, atau kupu2 tanpa sayap. Ya,, keluar begitu saja. Dengan gelar sarjana yg tertinggal dibelakang. Ini pertaruhan terakhir. Tapi terkadang aku merasa tak punya pilihan. Pesimis?, barangkali aku tengah diserang gelombang gelap akut. Dan anehnya aku seperti menikmati proses ini.
Ngampus buatku bukan lagi soal menuntut ilmu, tapi bagaimana caranya bisa lulus normal. Walau akhirnya terpaksa belajar jg. Tapi kalau dipikir2 mahasiswa saat ini memang lebih banyak dituntut lulus lebih cepat, lebih cepat bekerja, lebih cepat menikah setelah dapat kerja, semua serba lebih cepat. Tapi tidak lebih cepat dewasa. Dalam hal ini mungkin aku salah.
Oke,.. apapun itu the fact, aku mahasiswa tingkat akhir dengan berbagai masalah personality yg membingungkan. Less confidence, beban harapan, dan failled love.
You know,. Mungkin kita sangat ingin hidup dengan orang yg kita cintai, tapi perlu diketahui terkadang cinta tak selalu melahirkan kebersamaan. Namun semoga kebersamaan dapat selalu melahirkan cinta.
Well, next will be the last fight. But its not the last choise!
Pilihan terkhirku hanya benar ketika ragaku membeku kehilangan hangatnya. Sepanjang aku menunggu itu terjadi padaku, aku akan tetap berjalan meski dengan pilihan2 yg terkadang menurutku tak banyak.
Lulus, making money, married, making house, being old and die. Oh.. betapa rendahnya tujuan2 duniawi ini.
Aku ingin memiliki kekuatan untuk meyakini tujuan hakiki, hidup dengannya dan memperjuangkannya seperti dalam epik sejarah orang-orang salih. Tapi itu serasa jauh, dari diriku..
WWT (write without thinking). Hope No Body Read.