Monday, July 18, 2011

ramadhan tiba1

Suatu hari Di bulan yang mulia. Ketika kedatangannya semakin dekat… semua orang Nampak bahagia dan penuh keceriaan.. banyak orang tua yang mengajak jalan2 anak2nya, mereka berjalan2 keliling kampong bersepeda, bermotor, bahkan berjalan kaki. Mentari sore itu begitu hangat, menyinari duyun barisan manusia yang berbangga hati menyambut bulang suci… langit yang merah cerah, indah, udara sore yang hangat, member kenyamanan pada gerakan lincah anak2 yang bersenda gurau menemani ayah ibu mereka menuju surau..
Hari itu Nampak beduk2 bersahut2an mengiringi datangnya senja, cerubung2 bambu menggelegar2 mengeluarkan bunyinya sungguh ramai.. beberapa anak bernyanyi riang..
Mereka semua gembira dengan datangnya ramadhan.
Hanya dibulan ramadhan…

Tuesday, July 5, 2011

Ramadhan Istimewa

Ramadhan adalah bulan yang mulia, diawal khutbah menyambut ramadhan, rasulullah SAW menyampaikan
” Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan ALLAH dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi ALLAH. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Memohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya”.

Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, hari, malam dan jamnya adalah yang paling utama, dimana kita menjadi tamu Allah dan dimuliakanNya, nafas menjad tasbih, tidur menjadi ibadah, amal2 diterima, dan doa diijabah.. maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?!
Allah SWT, telah menjadikan ramadhan sebagai hadiah terindah bagi kaum muslimin, tidak ada didalamnya melainkan kebaikan yang dilakukan oleh seorang hamba akan dilipatgandakan pahalanya, diampuni dosanya, dan dikabulkan doanya, Subhanallah…


Begitu istimewanya ramadhan, sehingga setiap umat muslim selalui merasa bahagia akan kedatangannya, berdebar-debar rasa segera bertemu dengannya, terharu atas nikmat yang ada padanya, bangga atas kelebihan umat yang tidak diberikan pada umat yang lain. sehingga setiap muslim yang merasakana kebahagiaan atas kedatangannya, maka Allah SWT menjanjikan bahwa jasadnya tidak akan tersentuh oleh api nereka. “Barangsiapa yang bergembira datangnya bulan Ramadhan, diharamkan Allah jasadnya menyentuh api neraka”. (An-Nasa’i).


Begitu istimewanya ramadhan, hingga pada bulan ini Allah menurunkan begitu banyak kemenang bagi kaum muslim di berbagai medan pertempuran. sejarah mencatat bahwa begitu banyak kemenangan yang diperoleh di bulan ini, diantaranya adalah Kemenangan yang diperoleh Rasulullah bersama kaum muslimin pada saat 17 Ramadhan 2 H; Perang Badar al-Kubra. Boleh dibilang, ini adalah perang “hidup-mati” antara kaum muslimin dengan orang-orang kafir Quraisy. Sebab, seandainya saja—meski nggak boleh berandai-andai—kaum muslimin kalah, kayaknya tamat deh riwayat Islam. Tapi terlepas dari “seandainya”, ternyata atas izin Allah kaum muslimin berhasil meraih kemenangan gemilang.
21 Ramadhan 8 H; Futuh Makkah (Penaklukan Makkah). Rasulullah saw. keluar dari Madinah tanggal 10 Ramadhan bersama 10.000 pasukan kaum muslimin dan dalam keadaan berpuasaRamadhan 10 H. Rasulullah saw. mengutus sepasukan tentara di bawah pimpinan Ali bin Abi Thalib ke Yaman dengan membawa surat Nabi. Satu suku yang berpengaruh di sana dengan tanpa paksaan langsung menerima dan masuk Islam pada saat itu juga dan mereka shalat berjamaah bersama Ali bin Abi Thalib.
Ramadhan 92 H. Panglima Thariq bin Ziyad bersama armada tempurnya yang berjumlah 7000 pasukan, menyeberangi selat Giblartar (Jabal Thariq) demi melakukan penaklukan di Andalusia, Spanyol. peristiwa heroic ini begitu terkenal Karena sang panglima membakar kapal armada kaum muslimin, sehingga tidak ada jalan bagi kaum muslimin untuk pulang dan menyerah. hanya kemenangan, menang menaklukkan Spanyol, atau menang dalan kesyahidan.
Ramadhan 129 H. Keberhasilan dan kemenangan dakwah Bani Abbas di Khurasan di bawah kepemimpinan Abu Muslim al-Khurasany.
Ramadhan 584 H. Shalahuddin al-Ayubi memperoleh kemenangan besar-besaran atas pasukan Salib Eropa. Tentara Islam menguasai daerah-daerah yang sebelumnya diduduki orang-orang Kristen. Setelah sebelumnya memporak-porandakan kekuatan pasukan Salib di bawah komando Raja Richard III dari Inggris. Raja Richard ini terkenal ganas dan buas, itu sebabnya ia sering dijuluki Richard The Lion Heart—Richard yang berhati Singa. Namun, nyatanya ia bertekuk lutut di hadapan Shalahuddin al-Ayubi yang gagah. Kemenangan itu mengakhiri cengkeraman kekuasaan pasukan Salib atas bumi Palestina. Sejak saat itu, Palestina kembali ke pangkuan Islam.
Inna Fatahna Laka Fatahammubina (Sungguh kami telah memberikan kemenangan yang nyata)


Betapa istimewanya ramadhan, karena pada bulan ini diturunkan pertama kalinya risalah Al Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. sebuah panduan yang mengajarkan kepada manusia tentang jalan kebenaran; Tauhid. mengajak manusia untuk menyembah Allah SWT dengan segala cara yang diajarkanNya.
sungguh ramadhan istimewa, pada bulan ini bertepatan Allah SWT juga mengangkat seorang manusia diantara manusia sebagai seorang nabi dan rasul. dialah al ma’shum Muhammad SAW. seorang manusia yang terjaga dari belenggu dosa, yang santun budi pekertinya, yang dipercaya perkataannya, yang lemah lembut ucapannya, yang berwibawa dihadapan manusia. padanya sebuah beban tanggungjawab yang begitu besar di letakan. dan bukannya lari dari beban itu, bahkan ia memegannya dengan kuat sekuat gigitan geraham. pernah ia bersabda pada pamannya Abu Thalib ketika ditawarkan kedudukan yang menarik agar meninggalkan risalah dakwah yang mulia ini, “Wahai, Pamanku!” seru Nabi SAW. “Meskipun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan ditangan kiriku, agar aku meninggalkan seruanku. Sungguh, sampai mati pun tidak akan kutinggalkan !”


Inilah satu bulan yang di istimewakan, Allah SWT menurunkan satu malam yang mulia pada bulan ini. satu malam yang memiliki kebaikan lebih banyak dari seribu bulan. Pada malam yang mulia ini, para malaikat akan lebih banyak turun ke dunia dikarenakan melimpahnya berkah pada malam tersebut, karena malaikat akan turun seiring turunnya berkah, yaitu keselamatan (yang ditebarkan) hingga terbitnya fajar, seluruh kebaikan terkandung dalam malam tersebut, tidak ada keburukan hingga terbitnya fajar. Pada malam ini, segala urusan yang penuh hikmah dirinci, maksudnya segala kejadian selama setahun ke depan ditentukan dengan izin Allah yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana. Penentuan takdir pada malam tersebut adalah penentuan takdir tahunan, adapun penentuan takdir secara umum yang tercantum dalam Lauhul Mahfuzh, maka hal tersebut telah tercatat sejak 50.000 tahun sebelum langit dan bumi diciptakan. “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan hingga terbit fajar.” (al-Qadar: 1—5)”

Ramadhan yang istimewa. Dilimpahkannya pahala yang sangat tinggi oleh Allah SWT pada orang yang melakukan amal saleh pada bulan ini. maka marilah kita berlomba-lomba untuk melakukan amal kebaikan sebanyak-banyaknya pada bulan ini, layaknya seorang pengembara yang sedang dalam perjalanan jauh, dalam kedahagaannya yang sangat ia menemukan sebuah mata air yang bening lagi suci, lalu ia meminumnya dengan rakus hingga terlepas seluruh beban dahaga yang dideritanya. inilah ramadhan, Oase amal yang tak terbatas. keluarkanlah energy kita untuk berbakti pada Allah SWT setinggi-tingginya. dan jadilah hamba yang penuh dengan kebahagiaan lantaran rahmat Allah yang diberikan kepada kita. “Siapa saja yang mendekatkan diri kpd Allah dengan perbuatan baik (sunnah/mandub) pada bulan Ramadhan, (ia diganjar pahala) sama seperti menunaikan suatu kewajiban (fardlu) pada bulan yang lain. Siapa saja yang menunaikan kewajiban (fardlu) di bulan Ramadlan , (ia diganjar pahala) sama dengan orang yang mengerjakannya 70 kali kewajiban tersebut di bulan yang lain”. 


Dan pada ramadhan yang istimewa ini Allah SWT menjaga aktifitas kita dalam menunaikan kebaikan dengan mengunci tutup bagi datangnya godaan syetan terhadap anak adam. Abu Hurairah berkata bahwa rasulullah SAW bersabada, “Jika Ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan diikat kuat” (Muttafaq ‘Alaih)


Maka dari itu, begitu banyak keutamaan dibulan ramadhan ini, bahkan rasulullah SAW. bersabada “Seandainya umatku tahu keutamaan bulan puasa, tentu mereka akan meminta supaya bulan yang ada dijadikan puasa selamanya… (Ibnu Majah). Ramadhan bulan Istimewa.


Kami sampaikan selamat kepada dunia Islam seluruhnya dengan kehadiran bulan suci Ramadhan yang penuh berkah, dan kami berharap dan memohon kepada Allah agar dijadikan hilal bulan ini dengan kebaikan, keberkahan dan persatuan bagi umat Islam, kemenangan dan dukungan dari Allah terhadap mereka, sebagaimana kita harus bersimpuh dihadapan Allah agar diikatkan hati-hati kita dengan saudara-saudara kita para mujahidin di berbagai tempat mereka berada.
maraji’:
a. http://www.al-ikhwan.net
b. http://osolihin.wordpress.com
c. http://pmiingalah.wordpress.com
d. http://namakugusti.wordpress.com
e. http://muslim.or.id



Sunday, July 3, 2011

wahai hati

wahai hati dari apa kau dibentuk? seruan tak kau hiraukan, larangan engku langgar, perintah engkau abaikan. wahai hati..., dari apakah kau?
wahai hati.. sadarkah engkau? kau hanyalah segumpal daging, seonggok yang memiliki pencipta. tapi mengapa kau tak hiraukan Dia?
wahai hati telah banyak dosa kau buat, telah banyak maksiat kau lakukan, lebih banyak ingkar kau pada nikmat yang telah diberikan padamu
wahai hati.., ingatlah pada Tuhanmu, pada nikmat yang dibrikan kpadmu, pd kelapngan yang dianugerahkan padamu..
wahai hati,,. cintailah Rabbmu, rinduilah Rasulullah, teladanilah org2 sholih diantaramu.
wahai hati,,. bersyukurlah atas nikmat, dan bersabarlah atas cobaan
wahai hati.., hiduplah dalam cahaya kebenaran hakiki.., sesungguhnya kita akan mempertanggungjawabkan segala.

Saturday, July 2, 2011

Meneladani Rasulullah dalam Membina Generasi Berkarakter

Allah SWT ketika menyampaikan tentang takwa, Dia menjadikan takwa sebagai sebuah parameter kemuliaan seorang hamba. tidaklah seorang hamba mulia dimata Allah melainkan ia adalah orang yang paling bertakwa kepada Allah.
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.” (QS. Al Hujurat: 13)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah ditanyakan mengenai keutamaan suatu hal dari yang lainnya, di antaranya beliau ditanyakan mengenai manakah yang lebih utama antara orang kaya yang pandai bersyukur atau orang miskin yang selalu bersabar. Lalu beliau jawab dengan jawaban yang sangat memuaskan, “Yang paling afdhol (utama) di antara keduanya adalah yang paling bertaqwa kepada Allah Ta’ala. Jika orang kaya dan orang miskin tadi sama dalam taqwa, maka berarti mereka sama derajatnya.” (Badai’ul Fawaidh, 3/683). Itu pula yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab beliau Al Furqon hal. 67.
Dalam shohih Bukhari dan Muslim, terdapat riwayat dari Abu Hurairah, Ada yang mengatakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling mulia?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Yang paling bertakwa.”
Dengan demikian, Takwa merupakan nilai yang akan menentukan kemuliaan seorang hamba dimata Allah SWT.
kita telah mafhum, bahwasanya ada satu generasi terbaik yang dilahirkan sepanjang perjalanan sejarah perkembangan Islam, yaitu generasi awal, Ash shabiqunal Awwalun. sebuah generasi pelopor yang menabuh genderang perjuangan Islam dalam melebarkan pengaruh dan kejayaan Islam di semenanjung arab, dan bergerak ke seluruh Dunia.
kemuliaan mereka tidak lepas dari pengaruh yang ditanamkan Rasulullah SAW. melalui Qur’an yang mengandung kelengkapan ilmu, ia mentarbiyah para sahabat menjadi seorang yang memiliki sikap dan karakter rabbani. AL Qur’an menerangkan tentang karakter para sahabat, mereka adalah seorang mujaahidin (pejuang), auliyaa’ (kekasih Allah) dan du’aat (pengemban dakwah), mereka juga orang-orang yang sabar dalam menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah. hingga jadilah mereka generasi terbaik yang pernah ada, menampilkan sebuah keteladanan yang bernilai tinggi, yang jarang dapat kita temui diera reformasi saat ini. “Khoirunnass qornii, tsummalladziina yaluunahum, tsummalladziina yaluunahum” sebaik-baik ummatku”, yang hidup pada zamanku (para shahabat), kemudian yang sesudah mereka (tabiin), kemudian yang sesudah mereka (tabiut tabiin).
bukanlah sebuah kebetulan, terlahir sebuah generasi terbaik. sebab mereka semua dibina dan ditempa dengan kebenaran Al Qur’an oleh Rasulullah SAW secara langsung. melalui tahapan yang panjang dan berkesinambungan. tidak satu peristiwa dalam hidup Rasulullah melainkan didalamnya terkandung pelajaran. sehingga bagi para sahabat mudah untuk memahaminya, sebab ilmu yang disampaikan oleh rasulullah dapat dilihat secara nyata dalam kepribadian rasulullah SAW.
Rasulullah SAW adalah pendidik yang terbaik, kata-kata yang terucap dari bibirnya adalah perkataan yang mudah dipahami oleh berbagai kalangan, tatapan matanya meneduhkan, perkataannya jujur, dan dia mampu berkomunikasi dengan berbagai level tanpa mereka merasa diresahkan dengan perkataanya. dia juga orang yang sabar dalam menyampaikan dan penuh kasih sayang. perhatikan bagaimana rasulullah SAW tetap ramah ketika menegur sahabat yang melanggar larangan Allah dibulan ramadhan. kala itu ada sahabat yang bercampur dengan istrinya disiang ramadhan, lantas rasulullah memberi hukuman atas kesalahan yang diakukan sahabat. hingga beberapa hukuman yang diberikan, sahabat merasa keberatan atas hukuman itu. melihat ini, rasulullah dengan tersenyum akhirnya memberikan hukuman yang sangat ringan. yakni memberi makan keluarganya saja, itupun dengan kurma yang diberikan oleh Rasulullah SAW. lalu bagaimana kesabarannya dalam memberi makan seorang janda tua buta dengan penuh kasih sayang, meski ia dihina dan di caci. itulah pancaran Rasulullah SAW, yang mengajarkan kepada manusia (sahabat) dengan hikmah dan mau’idzotul hasanah. sungguh indah apa yang telah diajarkan rasulullah SAW.

Sehingga terlahir orang-orang seperti Umar Bin Khattab yang lembut, padahal kita tahu sebelum Islam menghampirinya ia adalah orang yang keras lagi kasar. Abu Bakar Ash Shiddiq yang teguh pendirian, Utsman bin Affan yang lembut dan bijaksana, Ali Bin Abu Thalib yang perkasa, dan banyak karakter-karakter sahabat lain, yang datang menguatkan barisan Islam.

Lalu apa yang kita temui saat ini, sungguh miris melihat generasi muda bangsa, yang dididik dan dibina dalam system pendidikan, yang lebih banyak didominasi oleh rujukan-rujukan dan teori barat nan sarat dengan dehumanisasi, pembodohan, dan nilai2 liberal. Dampak semua itu dapat kita lihat dari proses pendidikan yang berlangsung di sekolah-sekolah. berapa banyak sekolah yang memperhatikan waktu-waktu Sholat?, berapa banyak sekolah yang memperhatikan adab-adab pergaulan dalam lingkungan sekolah?, atau berapa banyak sekolah yang memperhatikan perkembangan siswa dalam ruang eksistensinya sebagai manusia yang layak untuk dimanusiakan dengan penanaman nilai?, lebih banyak mereka dipaksa untuk menghafal ketimbang memahami. ada juga yang menawarkan pendidikan ekstra cepat, cepat lulus cepat dapat kerja, namun hasil akhirnya ternyata mereka bagaikan sebuah robot bergerak, tanpa ruh.

sehingga jadilah generasi bangsa ini, generasi bangkrut yang yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan yang dimuliakan. Koruptor, Penipuan, Sogok-menyogok, dan kengerian lainnya.

Oleh karena itu, demi membangun sebuah generasi yang memiliki karakter yang mulia, perlu perbaikan secara keseluruhan, baik dari segi materi, perangkat, metode, serta pendidik itu sendiri. apa yang dicontohkan Rasulullah dalam membina generasi sahabat adalah teladan yang sangat tepat ditengah system pendidikan yang mengalami korosi. Memang tidak semua kondisi pada zaman Nabi dapat kita tiru pada saat ini secara gamblang, tetapi nilai-nilai yang terkandung dalam setiap aktifitas nabi dalam membina tetap dapat diaplikasikan disetiap zaman. Sehingga lahirlah generasi-generasi kuat, berwawasan luas, dan berkarakter Rabbani. generasi takwa yang menguatkan barisan Islam.