Tuesday, April 29, 2014

Soekarno & Inggit Garnasih

Inggit Garnasih : Kusnoku, kuantar kau ke Gerbang
Ramadhan K.H., Mengisahkan dengan indah perjalanan politik Soekarno dari sudut pandang seornag wanita. Seorang wanita yang merupakan tempat mencurahkan seluruh isi hati dan buah pikiran Soekarno. Gagasan mengenai kemerdakaan Indonesia, serta kesatuan tekad untuk membebaskan diri dari cengkraman kolonialisme dan pendudukan penjajah.

Ramadhan K.H secara apik menampilkan romantisme sebuah keluarga dan kisah cinta yang berliku. Sukarno muda, kuliah di Bandung sebenarnya telah memiliki seorang istri, anak gurunya, seorang yang banyak mempengaruhi pola pemikiran dan semangat perjuangan Sukarno. Salah satu pahlawan nasional, pemimpin Sarekat Ilsam, HOS Tjokroaminoto. 

Namun karena terpaut usia psikologis yang besar, Sukarno merasa tak cocok dengan Utari Tjokroaminoto. Waktu itu sukarno telah terlibat dalam pergerakan, serta dalam usaha-usaha meraih kemerdekaan. Ramadhan K.H menuliskan, dalam curhat Sukarno kepada Inggit Garnasih (Ibu Kos), bahwa Utari terlalu kekanak-kanakan, itulah sebabnya Sukarno tak berhasrat kepadanya. Bahkan karena sifatnya tersebut, Utari oleh Sukarno dianggapnya adik. 

Peluang 1,3 % masuk surga.

Ummat Islam akan terbagi menjadi tujuh tiga golongan.  Banya hadist yang meriwayatkan tentang hal ini salah satunya,

Hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW. bersabda.
“Orang-orang Yahudi terpecah kedalam 71 atau 72 golongan, demikian juga orang-orang Nasrani, dan umatku akan terbagi kedalam 73 golongan.” HR. Sunan Abu Daud.

Jika ummat Islam akan terbagi menjadi 73 golongan sedang yang selamat hanya satu, itu artimya kit memiliki peluang sebesar 1,3 % untuk menjadi bagian dari golongan yang benar. kecil betul!. Ini jika kita menjalankan seluruh ajaran Islam dalam golongan yang benar itu secara benar dan menyeluruh. Bagaimana jika kita hanya menjalankan sebagian saja, ditambah adanya kemungkinan amal-amal kita yang tidak diterima belum lagi dosa-dosa kita yang lainnya. Peluang masuk surga dalam hitung-hitungan ini sangat kecil.

Pada tahun 2012, jumlah penduduk Bumi sebesar 7,064 miliar, dan setiap orang memiliki kemungkinan masuk surga sebesar 1,3 %.  artinya jumlah penghuni surga dari penduduk bumi pada tahun 2012 kemungkinan sangat kecil.

Dalam logika bisnis, siapa rela menginvestasikan hartannya dengan keuntungan sebesar 1,3 %? tak ada.

Hanya orang-orang yang mengerti nilai surga, ia akan menginvestasikan seluruh hidupnya untuk meraih kesenangan abadi itu. Orang-orang beriman tahu bahwa surga adalah balasan yang sangat agung, berisi kenikmatan hidup yang kekal, dengan segala kenyamanan yang tak dapat dirasakan dengan logika akal.

Itulah sebabnya, meski dengan peluang yang kecil, Orang-orang beriman yang berusaha, mengerahkan segala kemampuan dan daya yang dimiliki untuk meraih surga.

Dan tiada surga akan dapat dicapai kecual dengan Islam, dan tiada Islam yang benar kecuali yang sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW. Tanpa menambahkan dan tanpa mengurangi.

Gerhana adalah tanda kekuasaan Alloh SWT.

Hari ini Gerhana Matahari. Satu peristiwa alam dimana matahari, bulan dan Bumi  berada pada satu garis sejajar. Bulan yang berada diantara Matahari dan Bumi menyebabkan daerah permukaan bumi yang seharusnya terang disiang hari menjadi gelap. 

Peristiwa ini hanya dapat dilihat didaerah yang berada pada titik gerhana saja. Sedangkan di daerah lain, jika dilihat dengan mata telanjang barangkali hanya dapat dilihat sebagian saja. Seperti di Yogyakarta, nyaris tidak dapat dilihat, kecuali sebagian saja.

Cukuplah peristiwa alam tersebut sebagai pelajaran bagi orang-orang yang berakal, tentang kebesaran dan kekuasaan Alloh Swt. Orang-orang yang menganut paham animisme dan dinamisme, serta kaum pagan, seringkali menghubungkan peristiwa alam luar biasa dalam pemahaman-pemahaman mistis, mitos-mitos dan disambut dengan ritual-ritual yang mengandung kesyirikan.

Alloh SWT yang menciptakan, mengatur dan berkehendak melakukan sesuatu terhadap ciptaanNya. Setiap peristiwa alam yang terjadi bagi kita adalah wasilah untuk mengenal Alloh, mengenal dzatNya, nama dan sifatnya. Semoga kita tegolong orang yang mendapat petunjuk.

Monday, April 14, 2014

Cermati pelaksanaannya, waspadai kecurangannya

Lindungi Suara Rakyat

Sederhana sekali, beberapa mengatakan bahwa iansalah tulis. Suara partai tertentu dalam perhitungan tingkat TPS seringkali lebih dari dari yang seharusnya. Misal, total suara caleg dan partai adalah 41, tapi paniti menuliskan dalam lembar C1 menjadi 141. Menambahkan angka satu didepan 41, inj merupakan kesalah fatal dalam perhitungan surat suara.

Ya, kami apresiasi kerja panitia pemungutan suara, barangkali karena kelelahan jadi salah tulis. Tapi bagaiamana jika kesalahan tersebut terjadi di beberapa tempat dan di partai yang sama? Maka kita perlu waspada, besar kemungkinan itu adalah kecurangan. Untuk membenarkannya, kita perlu membuka lemba C1 Plano. Setelah itu benarkan. Dalan tahap yang lebih jauh, jika terbukti panitia melakukan kecurangan, silahkan laporkan kepanwaslu dan atau pihak yang berwajib.

Cermati perhitungannya, waspadai kecurangannya, mari kita lindungi hak-hak suara rakyat.

Saturday, April 12, 2014

Sebab Kita Mencintai DKwah Ini

Writing on mobile:.

Kalau ada anak-anak muda yang terus bekerja tanpa lelah, berkesinambungan kerjanya. Melaksanakan pekerjaannya tanpa mengeluh, hingga selesai. Setelah itu beralih kepekerjaan selanjutnya.
Seperti mereka.
Sebab mereka mencintai dakwah ini. Hingga larutpun, tetap standby.

Bahagia, kita ciptakan sendiri

Happines is Ours
Kita menghadapi tahun-tahun yang berat, kita diuji oleh banyak persoalan yang mendera. Dan sangat wajar jika merasakan sakit, sebab kita manusia biasa. Namun, bahwa kita masih dapat me-rasa-kan, itu artinya kita masih memiliki kesempatan untuk terus berjuang, dan memenangkan pertarungan.

Sedih ketika membaca informasi yang beredar digroup Whatsapp. Tentang siswa Sekolah Dasar yang menangis tersedu, ketika melihat perolehan suara PKS sangat kecil oleh lembaga survey ditelevisi. Dan pastinya ini sangat menyesakkan dada setiap kita. Partai dakwah, yang menjadi sarana dakwah siyasi kita, yang selama ini memperjuangkan hak-hak ummat Islam, mencoba menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, serta tempat kita saling bersinergi untuk membangun peradaban yang di ridhoi Alloh Swt.

Tidak hanya televisi, semua media mainstream dinegeri ini selalu mencitrakan negatif partai dakwah ini. Beberapa secara terbuka menyerang dengan tidak adil, menciderai wajah partai ini, dan secara massive mendemarketisasi kebaikan partai dakwah ini.

Wednesday, April 9, 2014

Realitas Politik kita

writing on Mobile:.

Seberapa kuat aturan undang-undang mengikat warganegara? Jawabannya tidak begitu kuat, kecuali hanya kepada warganegara yang lemah, rakyat bawah, wong cilik.
Sedang kaum penguasa dan para pemilik modal seringkali keluar dari ikatan undang-undang. Hukum tak mampu menyentuh mereka, sebab hukum dinegeri ini begitu mudah untuk dibeli.
Wong cilik berbuat salah, tak ada ruang bagi mereka membela diri, sanksi terberat kerap menjadi keadilan bagi mereka.
Sedang yang punya kuasa, seringkali lolos dari jerat hukum. Kalaupun terhukum, hanya yang paling ringan. Sebab keadilan telah dibeli.
Keadilan hukum seperti ini imbas dalam aktivitas politik, politik menjadi sangat menyeramkan, mengerikan. Banyak orang menjadi alergi dan takut politik.
Imbasnya lagi, jika orang sudah takut berpolitik, maka hal ini akan sangat menguntungkan orang-orang yang menjadikan politik sebagai sarana untuk menghancurkan hak-hak kemanusiaan, menodai negara, merusak sistem, dan menghancurkan peradaban.
Kalau sudah seperti ini, jadilah negara mafia. Negara yang menyebabkan malapetaka yang sangat besar ditengah-tengah masyarakat. Kelak hak pertama yamg dicabut adalah kebebasan berpendapat, lalu setelah itu merembet pada pencabutan hak-hak yang lain. Hingga negara akan benar-benar memperbudak rakyatnya sendiri. Kalau rakyat manutan, maka akan sangat mudah bagi mereka mewujudkan tujuan-tujuan destruktif.
Dan saat ini, kita tengah berada dalam situasi politik dimana masih ada partai politik yang peduli pada penegakkan hukum murni, tetapi mendapat tekanan yang sangat tinggi oleh pihak-pihak yang memiliki visi destruktif. Mereka bersaing untuk menjadi pemenang dalam persaingan poltik ini.
Sebab menang adalah tujuan persaingan ini, seringkali dalam prosesnya  menghalalkan segala cara. Mulai dari mendemarketisasi lawan politik, hingga melakukan kecurangan dalam Pemilu.
Dan Inilah realitas politik kita.

Tuesday, April 8, 2014

Daun-daun terserak

Saya sering mendapati, tulisan salah seorang Facebooker. Dengan hastag #daun-daun terserak. Memberi inspirasi, bahwa inspirasi selalu ada diman saja, dan kapan saja. Ini cara orang yang selalu berpikir. Pikirannya bekerja lebih cepat dari tindakannya, imajinasinya seringkali out of the box.

Kalai orang memandang masalah sebagai persoalan, dia melihat maslah sebagai tantangan.

Jika orang lain mengira jatuhnya dedaunan yg berserak itu sebagai sampah, dia memahaminya sebagai mozaik. Darinya dia menceritakan kisah-kisah yang penuh kekuatan dan hidup.

Membacanya seperti bertamasya ditelaga bening nan menyegarkan. Jiwa serasa ingin tinggal selamanya.

#SebuahPujian

#Udah3Aja

Senior and Junior Brother

Saat Menentukan! ; PKS Harus menang

Dalam perang, tidak ada waktu yang tidak penting dan menentukan. Setiap waktu sangat menentukan kemenangan. Seperti pemilu saat ini, perang yang dilakukan oleh kaum muslimin terhadap orang-orang yang berusahan membuat makar atas agama Islam berlangsung di bilik-bilik suara. Kemenangan lahir ummat Islam sangat ditentukan oleh banyak sedikitnya jumlah suara yang diperoleh dalam Pemilu.

Jika yang memberikan suaranya kepada Partai Dakwah banyak, maka kemenangan lahiriah bagi ummat Islam, sedangkan jika yang memberikan lebih kecil itu berarti kemenangan lahiriah yang tertunda.

Namun demikian, setiap perjuangan yang dilakukan oleh ummat Islam, dalam bentuk apapun, dan InsyaAlloh Pemilu ini adalah salah satu bentuk perjuangan ummat, akan senantiasa diberi kemenangan oleh Alloh Swt. Sebab kita memahami bahwa kemenangan yang sesungguhnya adalah ketika kita berjumpa dengan Alloh Swt. di Akhirat nanti. Sedang amal-amal perjuangan yang kita lakukan di Dunia adalah sarana untuk menuju kemengan hakiki yang terindah, terlepas dalam perjuangan itu kita menang atau kalah.

PKS Kulonprogo

Bagi masyarakat kulonprogo, mau pilih Caleg PKS, sumonggo.
  1. Suharmanta, S.Pd.,MM.
  2. Suparyono
  3. Asih wijayanti, S.Pd.
  4. Surahmad
  5. Suharjono
  6. Suminah
  7. Martekowati
  8. Ngesti dwi rohmayani

Jangan salahkan PKS!

Salahkan dirimu yang memilih Golput!

Jangan salahkan jika, negara ini dipimpin oleh antek-antek Amerika dan Yahudi. lalu mereka membuat makar terhadap kaum muslimin, menyingkirkan kaum muslim perlahan dari pemerintahan.

Jangan salahkan jika, negara ini diisi oleh orang-orang yang tidak kompeten. Maka siap-siaplah menjadi korban negara boneka.

Jangan salahkan, jika negara ini tidak membuat kebijakan yang pro kaum muslimin.

jangan salahkan, jika negara ini menciptakan kekacauan ditengah kaum muslimin, menciderai harga diri kaum muslimin, mengkebiri hak-hak kaum muslimin.

Jangan salahkan, jika negara ini disi oleh orang-orang syiah, yang sangat membenci kaum muslimin.

Jangan salahkan, jika negara ini diisi oleh orang-orang nasrani, yang tak akan menciptakan atau menjunjung keadilan bagi kaum muslimin.

Jangan salahkan, jika negara ini tak lagi memberi ruang bagi kaum muslimin untuk hidup bangga dengan agamanya.

Sebab, diantara kaum muslimin memilih Golput. dan membiarkan parlemen diisi oleh orang-orang yang tidak kompeten.

Cukuplah Solo dan Jakarta menjadi contoh nyata dihadapan kita.

Jangan, berpura pintar, padahal dungu, jangan berpura kuat padahal tak punya power.

Bangkitlah, lawan kemungkaran dinegara ini. Suara kita adalah pedang, dan pencoblosan dikotak suara adalah bentuk nyata perlawanan kita terhadap makar orang-orang yang akan menjual negara ini dengan kemungkaran.

Monday, April 7, 2014

Bamboe Perjoeangan Fisabilillah

“..Bambu ini..” kata KH Wahid Hasyim memecah keheningan. Putera pendiri NU KH Hasyim Asy’ari itu mulai berkisah sambil menghela nafas. Kala itu ia berada di dalam mobil menuju kota Parakan di tengah Pulau Jawa, tempat di mana lautan manusia berduyun-duyun berdatangan memanggul sebilah bambu runcing ujungnya sepanjang dua meter dari Parakan  sepenggal Juni ‘46.
”..Iya! Tidak saja berpengaruh dalam perjuangan politik, tetapi dalam kehidupan bangsa dan kebudayan di masa yang akan datang,” lanjut pria yang akrab dipanggil Gus Wahid sambil melirik pria muda berusia 27 tahun, diriku yang sedang serius menyimak setelah menanyakan apa arti sebilah bambu runcing Parakan bagi umat Islam dalam perjuangan politik.
Mobil bertuliskan ‘Hizbullah fi Sabilillah’ itu berhenti sejenak. Di hadapan, ribuan orang lalu lalang. Truk-truk itu penuh dengan manusia membopong bilahan bambu runcing ke dan dari Parakan. “Allahu Akbar..” takbir itu menggema pada terik yang menggantung di siang hari dan dalam malam sunyi pekat tanpa listrik, karena Sekutu mulai merangsek dan tiba di pelabuhan-pelabuhan penting dan menyerang kota-kota di Indonesia yang baru seumur Jagung. Para pemimpin Negara harus memindahkan Ibu Kota hingga ke Yogyakarta.
Bambu di Parakan memang memegang peranan penting, lantaran tinggal para Kyai terutama KH Subeki yang sudah berusia kepala 9 atau yang sering dipanggil Mbah Subeki yang didatangi para pemimpin dan masyarakat untuk mendoakan mereka berjuang.
“Di mana-mana orang membicarakan bambu runcing. Pak Dirman (Panglima Besar TKR) sendiri tertari akan momentum Parakan. Dan pengaruhnya bagi para prajurit dan para pejuang di medan pertempuran sangat positif,” kata Gus Wahid yang kala itu menjadi Pimpinan Bidang Pertahanan DPP Masyumi.

Sambil melaju pelan, membalas salam para pejuang, Gus Wahid melanjutkan, “perjuangan bersenjata melawan Belanda akan segera berakhir hanya memerlukan beberapa tahun saja, dan kita akan menang, insya Allah. Tetapi perjuangan yang lebih lama dari itu adalah perjuangan politik, ekonomi, kebudayaan, dan pembangunan akhlak. Perjuangan itu akan berlangsung lama, memerlukan kebijaksanaan dan kesabaran.” Nasihatnya.

Pemilu 2014 : Masa tenang, mari renungkan!

Renungkan, Pilih Partai Yang Jelas Rekam Jejaknya Membela Rakyat

Telah kita lalui, hari-hari bagi setiap partai politik untuk mengajak masyarakat, meyakinkan masyarakat untuk memberikan suara kepada para calon wakil rakyat.

Saat masa tenang seperti ini, marilah kita renungkan, dari sekian banyak partai politik yang selama ini melakukan kampanye manakah yang terbaik dan pantas untuk memimpin Indonesia. Kita telah banyak melihat dan mendengar janji-janji yang telah mereka ucapkan.

Saturday, April 5, 2014

Kalau Harus Milih?


Saya memilih Golput?

Golput Bukan Pilihan!

Tanpa memandang agama yang dimiliki oleh seseorang, memilih golput adalah sebuah tindakan yang dapat merugikan diri sendiri, dan orang-orang disekitar.

Bukankah kita hidup ditengah-tengah keberagaman? dimana keberagaman akan menjadi harmoni ketika ada yang mengatur, ada yang memanagenya. Inilah yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam masa kapanpun, dalam bentuk pemerintahan apapun, dalam bentuk kepemimpinan seperti apapun.

Dari dulu hingga sekarang, bentuk kerajaan, otoritarian maupun demokrasi. Di pimpin oleh pemimpin yang adil atau pemimpin yang zalim, Tugas mereka adalah merangkul keberagaman yang dimiliki oleh satu komunitas bangsa tertentu di sebuah  negara (wilayah).

Hanya saja cara mereka menciptakan harmoni itu yang berbeda. Entitas yang dipimpin oleh pemimpin otoriter, haromoni dibentuk dengan kekerasan dan kontrol yang ketat, dan Indonesia pernah mengalami fase itu. Barangkali itu adalah sejarah telah berlalu, mari kita lihat Korea Utara, Negara yang dipimpin oleh oleh Kim Jong Ul saat ini, adalah salah satu negara yang menerapkan otoritarianisme. Hak-hak warga negara dibawah kekuasaan negara, kebebasan informasi yang dikontrol sangat ketat, dan sistem pendidikan dibentuk untuk melahirkan generasi yang siap menjadi relawan untuk kepentingan negara.

Mesir, juga sama, saat ini dipimpin oleh militer. Dengan kontrol yang ketat terhadap warga negaranya, dimana situasi saat ini menyebabkan tindakan kecil yang dianggap sebagai pemberotakan kepada negara maka akan dianggap sebagai sebuah kejahatan, dan hukumannya adalah tiang gantungan.

Kopi Itam Adik Manis

Aku ingin berandai-andai.

Suatu ketika hujan mengguyur rumah kita dik
Saat itu dingin mencengkeram dinding rumah kita
Sedang melodi rintiknya seolah tak urung selesai

Saat itu aku sedang duduk di serambi rumah kita
Menatap lamat-lamat kembang yang kau tanam dihalaman rumah kita
Bunga-bunga itu menari-nari dalam irama yang menghentak-hentak
Gembira,
Sedang kau secantik biasanya, dik.
Ditanganmu segelas kopi hitam
Untukku,
Menambah sakinah dalam dadaku.

Friday, April 4, 2014

Netralitas dalam Politik?

Dalam UU Pemilu, ada beberapa tempat yang diharamkan bagi partai politik untuk melakukan kampanye, salah satunya adalah institusi pendidikan. sedang dalam Peraturan DIKTI, Partai politik dilarang melakukan aktifitas politik praktis di kampus. Ya, di kampus, dilarang untuk kampanye terbuka dan kegiatan politik praktis. Artinya kampus adalah wilayah netral bagi persaingan partai politik. Tetapi bukan berarti jauh dari dunia politik.

Bahwa kampus merupakan tempat yang netral dari persaingan partai politik, dimaksudkan agar tujuan utama kampus untuk menyelenggarakan aktifitas pendidikan (proses pembelajaran) tidak terganggu. Tidak dikotori oleh kepentingan-kepentingan tertentu, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih kondusif dan terjaga. Sistem pendidikan dirancang dan dilaksanakan tidak untuk mendukung partai tertentu.

For My Beloved Brother; Be Strong!

Sudah tahun ketiga kau di negeri tanpa ayah dan bunda. Ada beberapa keluarga, namun aku tahu kita tak selalu bisa menyapa mereka. Ku lihat, dari wajahmu cetakan rindu. Rindu bertemu ayah bunda. rindu bertemu adik-adikmu bukan? aku tahu kau rindu ingin pulang. rindu ingin mencium aroma kampung yang dulu kau sering bermain bersama kawan-kawan sebayamu. Atau aroma tanah ladang, aroma ilalang dan rerumputan, tempat kau menggembala sapi yang menjadi modal kuliahmu dulu.

Aku tahu kau rindu saat-saat diamana kau kayuh sepeda tuamu untuk berangkat sekolah. Menjadi yang terdepan dibarisan apel pagi, dan terkadang menjadi yang paling belakan, atau terkadang menjadi yang terhukum karena kau terlambat. Saat itu bisa ku bayangkan wajahmu pucat karena takut, atau cemberut karena kesal.

Aku tahu kau rindu, sebab aku juga.

Jangan Bawa Agama di Panggung Politik?


Tugu Jogja
Islam Adalah Tujuan Politik Kita

Islam adalah agama yang sangat memperhatikan persoalan Negara. Dimana negara adalah satu institusi kekuasaan yang memiliki peran dan fungsi untuk menopang eksistensi agama dalam kehidupan masyarakat. Negara tanpa agama akan terjerumus dalam kekufuran. Sedangkan agama tanpa negara akan lemah.

Hasan Al-Banna (Mursyid ‘Aam pertama jamaah ikhwan) pernah memaparkan konsepsi politik ketika berbicara mengenai hubungan antara Islam dengan politik dan sikap seorang muslim terhadapnya. Beliau berpendapat bahwa:  “ politik adalah hal yang memikirkan tentang persoalan-persoalan internal maupun eksternal umat. Ia memiliki dua sisi: internal dan eksternal. Yang dimaksud dengan sisi internal politik adalah “mengurus persoalan pemerintahan, menjelaskan fungsi-fungsinya, merinci kewajiban dan hak-haknya, melakukan pengawasan terhadap para penguasa untuk kemudian dipatuhi jika mereka melakukan kebaikan dan dikritik jika mereka melakukan kekeliruan. Sedangkan yang dimaksud dengan sisi eksternal politik adalah “ memelihara kemerdekaan dan kebebasan bangsa, mengantarkan mencapai tujuan yang akan menempatkan kedudukannya di tengah-tengah bangsa lain, serta membebaskannya dari penindasan dan intervensi pihak lain dalam urusan-urusannya.

Thursday, April 3, 2014

Panduan Memilih Pemimpin

Bagi ummat Islam, pemimpin adalah bagian yang sangat penting dalam kehidupan beragama. Sebab pemimpin sangat mempengaruhi suasana beribadah bagi seorang Muslim.

Dia dapat membuat peraturan yang dapat menyebabkan sulitnya seorang muslim beribadah, tetapi dia juga dapat membuat peraturan yang dapat memudahkan, menciptakan rasa nyaman dan keadilan ditengah-tengah manusia.

Belum sempurna keIslaman seseorang bila dia belum berjama'ah, dan belum sempurna kejama'ahan bila tiada kepemimpinan. Dan tidak sempurna kepemimpinan kecuali dengan ketaatan.

Jadi, seorang Muslim memiliki kewajiban untuk memilih pemimpin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam konteks Ke-Islaman, hidup ini seluruhnya adalah Ibadah. Begitu juga mengangkat pemimpin, perkara tersebut adalah ibadah juga.  Tetapi akan bermakna sia-sia jika ibadah tersebut tidak sesuai dengan anjuran syariat Islam.