Friday, April 4, 2014

For My Beloved Brother; Be Strong!

Sudah tahun ketiga kau di negeri tanpa ayah dan bunda. Ada beberapa keluarga, namun aku tahu kita tak selalu bisa menyapa mereka. Ku lihat, dari wajahmu cetakan rindu. Rindu bertemu ayah bunda. rindu bertemu adik-adikmu bukan? aku tahu kau rindu ingin pulang. rindu ingin mencium aroma kampung yang dulu kau sering bermain bersama kawan-kawan sebayamu. Atau aroma tanah ladang, aroma ilalang dan rerumputan, tempat kau menggembala sapi yang menjadi modal kuliahmu dulu.

Aku tahu kau rindu saat-saat diamana kau kayuh sepeda tuamu untuk berangkat sekolah. Menjadi yang terdepan dibarisan apel pagi, dan terkadang menjadi yang paling belakan, atau terkadang menjadi yang terhukum karena kau terlambat. Saat itu bisa ku bayangkan wajahmu pucat karena takut, atau cemberut karena kesal.

Aku tahu kau rindu, sebab aku juga.


Tapi saat ini, simpanlah rasa rindu itu. Jadikan ia kekuatan untuk menghadapi tantangan kita saat ini. Belajar.

Belajarpun kadang bikin kita judeg. Jenuh, dan kesal. bagiku bertemu dosen yang sama untuk sekian tahunnya adalah kenyataan pahit. Tapi apa lagi yang harus kita lakukan.? kita harus menghadapinya. Sebab disinilah letak perjuangan kita. Perjuangan yang disaksikan oleh malaikat, yang kelak akan menjadi hujjah bagi kita dihadapan Tuhan, bahwa kita telah menunaikan kewajiban kita sebagai seorang muslim. Menuntut ilmu. Menuntut ilmu jauh dari tanah kelahiran kita. Menuntut ilmu di tempat dimana kita tak menemukan bahwa semua orang adalah asing bagi kita.


Kulihat wajah lelahmu, malam itu kau menggigil, bergetar, memegang kepalamu, meringis menahan rasa sakit yang aku sendiri tak bisa memahami rasa sakitnya. Pasti sakit. Setiap kali kau jatuh sakit, biasanya di waktu-waktu ujian. Dan bisa dipastikan karena ada gangguan di lambungmu. Bukankah sakit sebelumnya kau divonis Gejala Typhus? kali ini juga sama.

Sepertinya stress karena ujian menjadi pemicu gangguan di lambungmu, ditambah pola makanmu yang tidak teratur, dan barangkali nutrisi yang kau konsumsi juga tidak seimbang.

Dik,. sakit adalah nikmat, bersyukurlah atas karunia sehat yang selama ini Alloh berikan kepadamu. Dan bersabarlah ketika sakit mendera tubuhmu, sesungguhnyalah sakit sebagai penggugur dosa-dosa kecil kita. Maka jadilah kuat.

Karena hanya dengan menjadi kuat kita akan menjadi pribadi yang dapat menghadapi situasi-situasi sulit dalam kehidupan kita. Sakit adalah satu dari kesulitan yang Alloh karuniakan kepada hambaNya, agar hambaNya terus tumbuh menjadi diri yang kuat dan tabah.

Sakit di saat kita menuntut ilmu adalah suatu kombinasi situasi yang sangat tepat. Yakinlah bahwa itu semua akan membawa kebahagiaan bagi kita, baik di Dunia maupun di Akhirat. Yang perlu kita lakukan hanyalah menjadi kuat, kuatkanlah dirimu adikku.

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik meninggalkan jejak..