Sdh tahun ke tujuh aku menginjakkan kaki di perguruan tinggi ini, itu artinya nafasku tinggal dua kali tarikan nafas untuk segera bermetamorfosa,. Menjadi kumbang yg terbang, atau kupu2 tanpa sayap. Ya,, keluar begitu saja. Dengan gelar sarjana yg tertinggal dibelakang. Ini pertaruhan terakhir. Tapi terkadang aku merasa tak punya pilihan. Pesimis?, barangkali aku tengah diserang gelombang gelap akut. Dan anehnya aku seperti menikmati proses ini.
Ngampus buatku bukan lagi soal menuntut ilmu, tapi bagaimana caranya bisa lulus normal. Walau akhirnya terpaksa belajar jg. Tapi kalau dipikir2 mahasiswa saat ini memang lebih banyak dituntut lulus lebih cepat, lebih cepat bekerja, lebih cepat menikah setelah dapat kerja, semua serba lebih cepat. Tapi tidak lebih cepat dewasa. Dalam hal ini mungkin aku salah.
Oke,.. apapun itu the fact, aku mahasiswa tingkat akhir dengan berbagai masalah personality yg membingungkan. Less confidence, beban harapan, dan failled love.
You know,. Mungkin kita sangat ingin hidup dengan orang yg kita cintai, tapi perlu diketahui terkadang cinta tak selalu melahirkan kebersamaan. Namun semoga kebersamaan dapat selalu melahirkan cinta.
Well, next will be the last fight. But its not the last choise!
Pilihan terkhirku hanya benar ketika ragaku membeku kehilangan hangatnya. Sepanjang aku menunggu itu terjadi padaku, aku akan tetap berjalan meski dengan pilihan2 yg terkadang menurutku tak banyak.
Lulus, making money, married, making house, being old and die. Oh.. betapa rendahnya tujuan2 duniawi ini.
Aku ingin memiliki kekuatan untuk meyakini tujuan hakiki, hidup dengannya dan memperjuangkannya seperti dalam epik sejarah orang-orang salih. Tapi itu serasa jauh, dari diriku..
WWT (write without thinking). Hope No Body Read.
No comments:
Post a Comment
Pembaca yang baik meninggalkan jejak..