Monday, January 17, 2011

Ruhul Istijabah!!

Adalah Amr bin Jamuh, seorang sahabat Rasulullah yang memiliki empat orang putra yang kesemuanya adalah ksatria-ksatria yang setia bersama Rasulullah dalam setiap peperangan. Ketika rencana perang badar telah digulirkan maka Amr telah berketetapan hati untuk menyambut seruan Rasulullah tersebut dengan mempersiapkan seluruh perbekalan. Tetapi keempat putranya memohon kepada Nabi agar ayahnya mengurungkan niatnya untuk berangkat atau bila terpaksa dengan larangan Nabi karena uzur syar’i yang dimiliki Amr, yaitu kaki yang pincang, sangat pincang. Nabi pun menyampaikan kepada Amr bahwa Islam membebaskan dirinya dari kewajiban perang, dengan alasan ketidakmampuan disebabkan cacat kakinya yang berat itu. Tetapi ia tetap memaksa dan minta diizinkan. Hingga akhirnya Rasulullah mengeluarkan perintah agar ia tetap tinggal di madinah.
Ketika panggilan jihad Uhud tiba, kali ini amr bin jamuh tidak dapat dihalangi lagi tekadnya untuk ikut serta berperang, dengan mengadu kepada Rasulullah tentang sikap anak-anaknya yang tidak mengijinkan beliau berangkat dengan berkata: “Wahai Rasulullah, anak-anakku menghalangiku utnuk keluar bersamamu. Demi Allah, aku sungguh berharap mati syahid sehingga dengan kakiku yang pincang ini, aku dapat berjalan-jalan di surga.”
Akhirnya Ia pun bergabung bersama Rasulullah saw dan gugurlah beliau sebagai syuhada uhud.
Begitulah teladan yang diberikan oleh Amr bin jamuh yang mengajarkan bagaimana uzur tidak menghalangi beliau untuk merespon positif setiap seruan Allah dan Rasulullah dengan cepat dan konkrit. Beliau telah mencontohkan apa yang hari ini kita sebut dengan ruhul istijabah.
Kalau kita merenungi sejarah kepahlawanan seseorang atau suatu generasi da’wah, kita akan mendapatkan bahwa ruhul istijabah ini menjadi satu sikap yang melekat dalam diri mereka. Mereka mempunyai semacam vitalitas hidup yang begitu tinggi sehingga orang-orang ini selalu menjadi orang-orang terdepan dalam mengeksekusi panggilan-panggilan kejuangan.
Semakin banyak mereka menuntaskan kerja-kerja sejarah, semakin cepat mereka merespon panggilan kepahlawanan, gelombang gairah dalam kehidupan mereka semakin menghentak-hentak. Setiap hari mereka semakin hidup. Kita renungi arahan Allah tentang hal ini:
“Wahai orang-orang yang beriman! Sambutlah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan”.(Al-Anfaal:24)
Para ksatria da’wah sadar betul bahwa meng-istijabah-i atau menyambut seruan Allah dan Rasul-Nya tidaklah akan menambah apapun dalam diri mereka kecuali mereka akan semakin hidup, karena Allah akan membuat hati orang-orang yang menjawab panggilan-Nya semakin tajam, semakin sensitif, semakin bergelora, semakin bersemangat dan semaikin penuh harapan. Bukankah hal ini yang membuat hari-hari kehidupan kita jadi hidup?
Tetapi apakah Amr bin Jamuh tidak pernah merasa lelah? Apakah khalid bin walid, yang dalam suatu peperangan dengan penuh izzah berkata kapada komandan pasukan kafir: “Jika Engkau enggan, janganlah kau mencela kecuali dirimu sendiri, karena kami datang dengan pasukan yang mencintai kemati sebagaimana kalian mencintai kehidupan, tidak penah merasa putus asa? Apakah mereka yang memiliki ruh istijabah ini tidak pernah takut kalau-kalau amanah perjuangan yang mereka pikul akan membuat mereka menderita? Apakah mereka tidak memiliki keterbatasan manusiawi?
Mereka manusia biasa. Para pejuang ini memiliki keterbatasan manusiawi. bahkan Amr bin Jamuh memiliki uzur fisik. Semua kelemahan jiwa yang dirasakan oleh manusia lainnya dirasakan oleh penyandang ruh istijabah ini. Yang manusia biasa tidak miliki dari mereka adalah pengetahuan dan kemampuan mereka untuk membuat jiwa mereka kembali tegak setelah jatuhnya, bagaimana mereka mempertahankan gelora cita-cita di tengah hempasan keputusasaan, bagaimana mereka mampu membalikkan kegentingan yang mereka rasakan menjadi hamasah kemenangan, bagaimana mereka memandang hambatan-hambatan yang mencoba menakuti jiwa mereka di jalan kemuliaan sebagai tantangan. Mereka mengetahui bagaiamana membuat jiwa mereka tetap besar penuh dengan sikap ksatria, keberanian, dan pengorbanan jauh dari dihinggapi kekerdilannya.
Dari mana kemampuan ini lahir? Dari mana energi besar ini terbetuk? Dari mana ruh istijabah ini tercipata? Mari kita renungi kisah ruhul istijabahnya Umair bin Hamam Al-Anshari ra.
Dalam suatu peperangan, Rasulullah Saw berkata kepada para sahabatnya, “Bangkitlah kalian menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi”.
“Surga yang luasnya seluas langit dan bumi?” tanya Umair bin Hamam Al-Anshari ra.
“Ya”, jawab Rasul.
“Ehm,ehm,” sahut Umair.
“Mengapa kau katakan ehm,ehm?” tanya Rasulullah.
“Tidak lain, wahai Rasulullah, kecuali bahwa aku ingin menjadi penghuninya.”.
“Engkau salah satu pennghuninya,” tandas Rasulullah.
Seketika itu ruhul istijabah dari Umair bekerja dalam dirinya, ia mengambil kurma dari wadahnya lalu hendak memakannya, namun kemudian ia berkata, “Untuk hidup hingga menghabiskan kurma-kurma ini, rasanya sungguh terlalu lama.”
Dilemparkan kurma itu lalu masuk ke medan jihad dan ia pun menemui syahidnya.
Dari kisah ruhul istijabah para sahabat, kita melihat energi atau ruh itu lahir dari keimanan yang mendalam. Mereka memiliki keyakinan yang mendalam, tentang janji Allah dan Rasulu-Nya. Mereka memiliki kerinduan yang mendalam terhadap surga sebagai balasan tak terhingga untuk respon amal yang mereka lakukan.
Kerinduan surga yang dimiliki Amr binj jamuh, Khalid bin walid, atau Umair bin Hamam lah yang melahirkan “keajaiban-keajaiban” dalam jiwa meeka. Kerinduan semacam ini menjadi gelombang energi besar yang menghempaskan seluruh penyakit jiwa, seluruh gejala kekerdilan jiwa hingga mereka tidak sempat melirik kepada tujuan-tujuan yang rendah, cita-cita yang sepele, harapan-harapan yang kecil, atau tendesi-tendensi keduniaan. Mereka sangat yakin akan firman Allah yang lain tentang ruhul istijabah:
“Bagi orang-orang yang menyambut seruan Tuhan, mereka disediakan balasan yang baik. Dan orang-orang yang tidak menyambut seruan-Nya, sekiranya mereka memiliki semua yang ada di bumi dan ditambah sebanyak itu lagi niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu. Orang-orang itu mendapat hisab yang buruk dan tempat kediaman mereka Jahanam, dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.”
Jadi keyakinan akan janji Allah-lah yang menciptakan ruh ini. Ruh yang merasa rugi jika tidak mampu menjawab panggilan Allah, ruh yang merasa rugi jika tertinggal dalam peluang kebaikan, ruh yang merasa rugi jika melewatkan setiap celah dimana mereka dapat mereguk kenikmatan surga pada kehidupan yang sejati. Kerugian yang tiada bandingnya sehingga mereka yang tidak memiliki ruh istijabah ini rela menebus dirinya dengan kekayaan sepenuh bumi, jika mreka memilikinya.
Ada satu hal lagi tentang ruhul istijabah ini, para pemilik ruh istijabah ini memiliki kesadaran yang penuh bahwa jika mereka tidak merespon panggilan Allah maka sebenarnya mereka telah memastikan diri mereka bahwa telah memnuhi panggilan yang bukan Allah atau panggilan syetan yang penuh dengan kepalsuan seperti firman Allah berikut:
“dan syetan akan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan sekedar aku menyeru kamu lalu kamu menyambut seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu dan kamu tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu. Sungguh orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih.” (Ibrahim:22)
Begitulah, tidak mengistijabahi atau menyambut seruan Allah berarti kita secara langsung sedang menyambut seruan syetan yang menakuti-nakuti diri kita dengan kekikiran, menggoda kita dengan syahwat, mengiming-imingi kita dengan kehinaan. Indah sekali apa yang dikatakan oleh Imam Syahid Hasan Al-Banna, “Jika kalian tidak bersama da’wah, maka kalian bersama yang lain, dan da’wah jika ia tidak bersama kalian maka pasti ia akan bersama yang lain”. Tentang hal ini Allah juga berfirman:
“Wahai orang-orang beriman! Barangsiapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka mencintai-Nya, dan besikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan tidak takut kepada celaan orang-orang yang suka mencela. Itulah karunia dari Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya dan Maha Mengetahu.”(Al-Maidah:54).
Para pemilik Ruh istijabah inilah adalah merasakan bahwa da’wah, atau lekat dengan nuansa perjuangan adalah salah satu anugerah terbesar yang Allah kehendaki untuk mereka. Merekalah orang-orang yang terus melangkah dengan pasti sambil bersenandung:
Tak pernah rasa rugi menapak jalan ini surga Allah menanti.
Sahabat-sahabatku para ksatria da’wah kampus, gelaran amal yang menantang ruhul istijabah telah terpampang jelas di hadapan kita, momentum kepahlawanan itu telah hadir hari ini, celah sejarah itu telah semakin semakin lebar. Revolusi Da’wah Kampus telah dikumandangkan, beribu-ribu manusia dalam kampus menanti utnuk kita ketuk hati mereka untuk kemudian kita hantarkan hidangan islam padanya. Tangan-tangan kosong itu menanti untuk kita raih, mereka menanti gambaran jelas tentang hakikat kehidupan ini. Mereka menanti kita untuk diajak bergabung bersama-sama merasakan agungnya Rasulullah, measakan keindahan Islam dan merasakan kenikmatan hidup bersama da’wah. Ya mereka semua, yang mungkin adalah jalan surga kita
Sahabatku dalam perjuangan, sahabatku para Aktivis Da’wah Kampus sematkan ruhul istijabah dalam jiwa ini, teruslah maju dari tempat kita semua berpijak, dari ruang-ruang kuliah menuju surga. Amin
Wallahu’alam
Alfaqr ila Allah








Dalam indeks al-qur’an kita akan menemui kata istijabah dalam al-qur’an berada dalam satu kelompok ayat yang mempunyai kata dasar yang terdiri dari tiga huruf jim, waw dan ba. Sedikitnya ada 5 tempat ayat Al-qur’an yang berkaitan langsung dengan ruhul istijabah yang kita maksud, yaitu:
1. Surah Al-Anfaal:24. “Wahai orang-orang yang beriman! Sambutlah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan”.
2. Surat Ar-Ra’d: 18, Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhan, mereka disediakan balasan yang baik. Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan-Nya, sekiranya mereka memiliki semua yang ada di bumi dan ditambah sebanyak itu lagi niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu. Orang-orang itu mendapat hisab yang buruk dan tempat kediaman mereka Jahanam, dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.
3. Surah Ibrahim: 22, “dan setan akan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, “sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan sekedar aku menyeru kamu lalu kamu menyambut seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu dan kamu tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu. Sungguh orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih.
4. Surah Asy-Syu’ara:36 dan 38. Apapun kenikmatan yang diberikan kepadamu, maka itu adalah kesenagan hidup di dunia. Sedangkan apa yang ada di sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal. Dan (bagi) orang-orang yang menyambut seruan Tuhan dan melaksanakan salat,…”
5. Surah Asy-Syu’ara: 47, “Sambutlah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak (atas perintah Allah). Pada hari itu kamu tidak memperoleh tempat berlindung dan tidak pula dapat mengingkari (dosa-dosamu).”

Dengan mentadaburi arahan-arahan Allah dalam ayat-ayat Al-Qur’an di atas kita dapat mengambil beberapa pelajaran:
1. Bahwa memiliki ruhul istijabah atau menyambut setiap seruan Allah dan Rasulnya adalah perintah dari Allah kepada orang-orang yang beriman (Al-Anfaal: 24). Karena ini adalah perintah maka setiap ketaatan untuk menjalankannya adalah ibadah dan sebaliknya meninggalkannya adalah suatu bentuk kemaksiatan
2. Bahwa Alllah menjanjikan ganjaran kepada orang-orang yang memiliki ruhul istijabah dengan balasan-Nya, berupa surga yang terlalu besar jika dibandingkan dengan kenikmatan dalam kehidupan dunia. Bayangan tentang surga sebagai iming-iming atas ssetiap ketaatan kita kadangkala begitu jelas sehingga ruhul istijabah ini tinggi dan sebaliknya kadang-kadang begitu samar. Keinduan kita akan surga yang kemudian melahirkap sikap yang responsive terhadap panggilan Allah sangat berkaitan dengan tingkat keimanan kita. Saat ketaatan adalah saat keimanan, dan saat-saat dimana kemudian surga tidak dapat kita jadikan motif kita bisa jadi hal tersebut menjadi indikasi sedang sakitnya iman kita.
3. Dari ayat kelima kita mendapatkan bahwa dengan memiliki ruhul istijabah secara langsung sebenarnya kita membangun kepekaan terhadap kesementaraan waktu hidup di dunia dan kepastian datangnya hari akhir.
4. Dari ayat ketiga kita mendapatkan bahwa ketika kita ridak menyambut seruan Allah berarti secara langusng kita berarti menyambut seruan yang bukan Allah atau seruan syetan. Padahal syetan hanya menyeru kepada kepalsuan.
5. Dari ayat ketiga tersebut juga dapat kita simpulkan bahwa endahnya ketiadaan ruhul istijabah hanya akan melahirkan penyesalan yang tak kunjung berakhir karena Allah telah menyediakan neraka jahanamnya.

Dalam konteks da’wah hari ini dan sepanjang masa, khususnya dalam konteks da’wah kampus, da’i-da’i yang memiliki ruhul istijabah, da’i-da’i yang tanggap dalam merespon setiap panggilan kepahlawanan adalah harapan keberhasilan da’wah. Da’i-da’I inilah yang membuat da’wah tetap memiliki vitalitas tinggi. Da’I inilah yang memecahkan kebuntuan zaman. Da’I inilah yang menjadi cita-cita da’wah tidak pernah lekang.
Hari-hari kita penuh dengan keterbatasan, baik keterbatasan yang sifatnya fitrah misalnya bahwa kita bisa lelah, bisa mengantuk dan bisa marah dll maupun keterbatasan yang memang direkayasa oleh pihak-pihak lain yang membuat kita memang jadi terbatas misalnya kebijakan tentang perkuliahan atau kebujakan tentang kegiatan kemahasiwaan yang menjadi sarana da’wah kita. Tetapi jangan sampai keterbatasan tersebut menyurutkan satu langkah pun dari sejuta langkah da’wah kita.
Memelihara ruhul istijabah ini dalam diri kita berarti kita kita sedang membangun kesinambungan kerja da’wah karena hilangnya da’I pada satu putaran generasi akan mengakibatkan tertundanya cita-cita da’wah kita.
Da’wah kampus hari ini memberikan tantangan besar buat seluruh da’i-da’inya dengan bergulinya Revolusi da’wah kampus yang bercita-cita untuk mengembalikan kembali motivasi kita dalam berjalan besama da’wah pada motivasinya yang syar’I yaitu kerinduan yang amat sangat untuk merengguk kemikmatan yang sejati berupa surganya Allah swt.
Dalam sejarah para sahabat atau dalam perjalan da’wah kampus kita turunnya ruhul istijabah kita akan mengaikibatkan:
1. Tidak meratanya beban da’wah.
Lemahnya ruhul istijabah pada sebagian kecil atau sebagian besar da’I akan membuat distribusi amanah da’wah ini terkonsentrasi pada sedikit orang. Hal ini bisa kita lihat dal;am da’wah kampus ada beberapa orang ADK yang sudah memegang kelompok mentoring atau halaqoh sampai dengan 5 kelompok di saat banyak ikhwah yang lain belum memiliki satu pun. Atau ada ikhwah lain yang sampai mendapatkan bebearpa amanah da’wah disaat ADK lain tidak memiliki amanah sama sekali walaupun ini bisa dissebabkan lemahnya kemampuan manajerial para qiyadahnya.
2. Membuat ikhwah yang lain mempunyai prasangka buruk yang bisa berdampak pada perpecahan dalam barisan da’wah.
Dampak poin no 1 akan secara langusng mengakibatkan poin kedua karena tidak meratanya distribusi amanah akan mengkibatkan kecemburuan terhadapa ikhwah yang lain sehingga prasangka-prasangka beredar di sesame kalangan aktifis da’wah.
Dalam kisah Ka’ab bin malik yang menunda-nunda berangkat berperang yang akhirnya membuat sahabat rasulullah ini batal berangkat membuat kericuham tersendiri dalam baisan para mujahidin yang berperang. Ada satu kelompok sahabat yang mencerca ka’ab bin malik dengan ungkapan Ka’ab bin malik sedang berada di atas tempat tidur istrinya. Ada satu kelompok sahbat yang membelanya. Samapi akhirnya Rasulullah harus turun tangan menengahi sehingga pasukan kaum muslimin kembali berkonsentrasi dalam peperangan.
3. Tidak meratanya beban da’wah.
Lemahnya ruhul istijabah pada sebagian kecil atau sebagian besar da’I akan membuat distribusi amanah da’wah ini terkonsentrasi pada sedikit orang. Hal ini bisa kita lihat dal;am da’wah kampus ada beberapa orang ADK yang sudah memegang kelompok mentoring atau halaqoh sampai dengan 5 kelompok di saat banyak ikhwah yang lain belum memiliki satu pun. Atau ada ikhwah lain yang sampai mendapatkan bebearpa amanah da’wah disaat ADK lain tidak beraktifitas sama sekali.


Segala puji bagi Allah yang memberikan kita keimanan yang dengan keimanan itu kita menikmati seluruh hari-hari perjalanan da’wah ini dengan satu kesimpulan bahwa da’wah adalah salah satu anugerah terbesar yang telah Allah takdirkan untuk kita. Karena hidup bersama da’wah tidaklah menghasilkan apapun kecuali kebaikan yang terus berlimpah, kebaikan dunia dan akhirat.
Shalawat dan salam kita persembahkan kepada baginda Rasulullah Saw, beserta keluarganya dan orang-orang yang mengikutinya hingga akhir zaman.
Hafidz ary
Diposkan oleh Akh_Palestin di 06.32
Reaksi:
0 komentar:

Poskan Komentar
Link ke posting ini

Buat sebuah Link
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langgan: Poskan Komentar (Atom)
Pengikut
Share it
Masuk
Pictures of Forests
Assalamu'alaikum. Wr. Wb. Selamat Datang !!
Semangatlah untuk meraih sesuatu yang lebih baik!
Kadeudeuh
Profilku
Foto Saya

Akh_Palestin
Garut, Jawa Barat, Indonesia
Berjuang bertahap demi suatu tujuan dengan mengharap ridha Allah SWT

Lihat profil lengkapku
Data dan Informasi

* ▼ 2009 (115)
o ▼ Oktober (115)
+ Dakwah adalah Cinta
+ Sifat-sifat Aktivis Dakwah
+ Dakwah Tidak Dapat Dipikul Orang Manja
+ Kematian Hati
+ Murabi Saleh, Halaqah Muntijah
+ Komitmen dalam Perjuangan
+ Ukhuwah Islamiyyah
+ Al-Qur’an
+ Ma'rifatul Islam
+ Ma'rifatul Rasul
+ Ma’rifatullah
+ Ihsan
+ Rukun Islam
+ Iman
+ Makna Alhamdulillah
+ Makna Bismillahirahmaanirrahiim
+ Aqidah Islamiyyah
+ ikhlasunniyah
+ Tawazun
+ Bersuci / Thaharah
+ Ikhlas
+ Potensi
+ Simbol Sukses
+ Belajar dan Etikanya
+ Hak dan Kewajiban dalam Keluarga
+ Hukum dalam Islam
+ Keutamaan Ilmu
+ Pentingnya Pendidikan Islam
+ Abdurrahamn bin Auf
+ Thalhah bin Ubaidillah
+ Kisah Para Pembuat Parit
+ Waktu dan Kehidupan
+ Persaudaraan Islam
+ Menyebarkan Salam
+ Dzikrul Maut
+ Wanita dalam Pandangan Islam
+ Kesombongan
+ Adab Muslim Bergaul
+ Manajemen Cinta
+ Mengenal Jati Diri Manusia
+ Rasulullah Tauladan Kita
+ Mengenal Rasulullah
+ Bangunan Islam
+ Mengenal Islam
+ Makna Syahadat
+ Mengenal Allah
+ Al Qur’an Yang Mulia
+ Di Antara Berjuta Cinta
+ Manajemen Qalbu
+ Mengenal Karakter Hati
+ Teori Optik Ibnu Haitham
+ Omar Al-Mokhtar : Lion of the Dessert
+ Setan Spesialis Pengganggu Wudhu
+ Betapa Mahalnya yang Bernama Hidayah
+ Islam Meretas Kebangkitan
+ Rasulullah Saw Menimbulkan Krisis dalam Akal Orang...
+ Mereka Takut Terhadap Penyebaran Islam yang Pesat
+ Waspada : Kajian hadist Dikalangan Orientalis
+ Tarbiyah Islamiyah
+ Wahai Para Ikhwan Wal Akhwat
+ RUHUL ISTIJABAH DAN KSATRIA PERINDU SURGA
+ Tantangan dalam berdakwah dan kompetensi yg harus ...
+ Bagaimana Seorang Muslim Berpikir?
+ BERBEDA PENDAPAT DALAM KORIDOR ISLAM
+ PRINSIP KE LIMA BELAS TAWASSUL DALAM PANDANGAN ISL...
+ AFATUL LISAN
+ TANDA-TANDA KIAMAT SHUGHRA DAN KUBRA
+ ITSAR, PUNCAK UKHUWAH
+ ISLAM AGAMA KOMPREHENSIF
+ IMAN TERHADAP QODLO DAN QODAR
+ IMAN KEPADA RASUL
+ IMAN DAN IBADAH YANG BENAR PANCARAN CAHAYA ILAHI
+ HARI AKHIR
+ BID’AH DALAM AGAMA
+ BERLAKU ADIL
+ AL-QURAN DAN AS-SUNNAH RUJUKAN MUSLIM
+ ZIONISME INTERNASIONAL
+ SEJARAH ISLAM DI INDONESIA
+ YANG BERJATUHAN DI JALAN DA'WAH
+ MA’NA DINNUL ISLAM
+ GERAKAN TERSELUBUNG
+ ISTIQOMAH
+ HIZBUSY SYAITHON
+ SIASATUD DA’WAH
+ MENYEBAR-LUASKAN SALAM
+ MEMENUHI JANJI
+ HADZIHI SABILI
+ AHAMMIYYAH TARBIYAH
+ Kewajiban Terhadap Rasul
+ AKIDAH ADALAH ASAS AMAL
+ Fiqhud Dakwah
+ DAURU AS SYABAB
+ MENGHINDARI JIMAT, JAMPI, PERDUKUNAN DAN PARANORMA...
+ ALAM KUBUR
+ SEJARAH ISLAM DI INDONESIA
+ ADAB BERINTERAKSI DENGAN MASYARAKAT
+ AHWALUL MUSLIM ALYAUM
+ RABBANIYATUD DA’WAH
+ AKHLAK TERCELA
+ TATA KERAMA BERINTERAKSI DALAM JAMA’AH
+ MA’NA DINNUL ISLAM
+ Nahdlatul Ulama (NU)
+ Muhammadiyah
+ Penunjang Aktivitas Dakwah di Asia Tenggara; Seput...
+ Rabithah Alam Islami
+ Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
+ Jama'ah Tabligh
+ Hizib Al-Tahrir (Hizbut Tahrir)
+ Al-Irsyad Al-Islamiyyah
+ The Bilalians
+ Jama'at Islami (Di Anak Benua India - Pakistan)
+ Al-Ikhwan Al-Muslimun
+ Komitmen Muslim Sejati
+ Tentang Neraka Jahannam
+ BID’AH DALAM AGAMA

Daftar Blog Saya

*
Belajar dan Belajar: Keutamaan Ilmu
Keutamaan Ilmu - I. Pendahuluan Sesungguhnya ilmu adalah kehidupan dan cahaya, sedangkan kebodohan adalah kematian dan kegelapan. Dalam Al Qur’an, Allah SWT berfirman: “Apa...
1 tahun yang lalu
*
Puisi Kehidupan
BID’AH DALAM AGAMA - TUJUAN Setelah mengikuti penjelasan materi ini pemirsa diharapkan mampu : 1. Mendefinisikan bid’ah dan mengartikannya 2. Menunjukkan macam-macam bid’ah dala...
1 tahun yang lalu
*
Raramean, Sesedihan, Haharuan, De ell
Tentang Neraka Jahannam - Jibril datang kepada Nabi saw pada waktu yg ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh nabi SAW “Mengapa aku melihat kau beruba...
1 tahun yang lalu

Daftar Link

* http://www.islamuda.com
* http://ukm-badaris.blogspot.com
* http://serialcinta.blogspot.com

Keislaman
Islam Iman Ihsan Al-Qur'an Hadits Materi Tarbiyah Islam Partai Keadilan Sejahtera Daarut Tauhid Halaqoh/Liqo Palestina LDK UKDM UPI Mentoring Nasional
'Mosque' co-founder makes pitch for dialogue
Newsworks.org
- Jan 17, 2011
- 9 hours ago
Khan said that skewed perception has been difficult to overcome and has ultimately slowed Islam's acceptance into American culture. ...
Related Articles »
clipped from Google - 1/2011
Feature: The need to free Islam from the clutches of extremism
Myjoyonline.com
- Jan 18, 2011
- 1 hour ago
The religion of Islam is at the crossroads at present. As is evident from the history of the religion, the biggest threat to it since the last 1450 years ...
Related Articles »
clipped from Google - 1/2011
Opinion: Tunisia, radical Islam, the curse and the blessing
DigitalJournal.com
- Jan 18, 2011
- 6 hours ago
The Tunisian revolution represents both a curse and a blessing to radical Islamic groups and leaders, and although the prospect of more democratic Arab ...
Related Articles »
clipped from Google - 1/2011
GZ mosque imam: Islam is American
New York Post
- Jan 16, 2011
- Jan 16, 2011
Rauf gave a speech in Detroit, saying Islam should be seen as an American religion "not an alien religion." The imam, who last week was given a smaller role ...
Related Articles »
clipped from Google - 1/2011
powered by

Pendidikan Umum
Pendidikan Kewarganegaraan Depdiknas Dikti TV One Pikiran Rakyat Departemen Agama RI POLRI TNI Kompas MIPA FIP FPBS FPTK FPIPS FPEB FPOK
Berlalu Lintas Masuk Kurikulum
Sumatera Ekspres Online
- Dec 23, 2010
- Dec 23, 2010
... dengan Dinas Pendidikan Nasional Sumsel memrogramkan pembinaan pendidikan lalu lintas masuk dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn). ...
Related Articles »
clipped from Google - 1/2011
UN tak Lagi Menjadi Satu-satunya Ukuran Kelulusan Siswa
Pikiran Rakyat
- Jan 13, 2011
- Jan 13, 2011
... pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, dan jasmani, olahraga, dan kesehatan,” kata anggota Badan Standar Nasional Pendidikan Prof. ...
Related Articles »
clipped from Google - 1/2011
Tertib Lalulintas Masuk dalam Kurikulum Sekolah
Bangka Pos
- Jan 16, 2011
- Jan 16, 2011
... dalam kurikulum sekolah mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) di sekolah baik ditingkat, TK SD, SMP, SMA,SMEA, MI, MTS, MA. ...
clipped from Google - 1/2011
Masih Menghafal
Pontianak Post
- Jan 08, 2011
- Jan 08, 2011
ANGGOTA MPR RI dari Daerah Pemilihan Kalimantan barat, Sri Kadarwati Aswin, menyesalkan materi pelajaran pendidikan kewarganegaraan sekarang ini masih ...
clipped from Google - 1/2011
powered by

Kalender
Komputer
Apple Google Microsoft Computer Aplikasi Computer Anti Virus
Despite Anxiety Over Leave at Apple, a Deep Bench of Leadership
New York Times
- Jan 18, 2011
- 26 minutes ago
By MIGUEL HELFT and CLAIRE CAIN MILLER Timothy D. Cook, Apple's chief operating officer, will again take over day-to-day operations. ...
Related Articles »
clipped from Google - 1/2011
Publishers Still Trying To Unlock iPad's Promise
MediaPost Publications
- Jan 18, 2011
- 3 hours ago
by Mark Walsh, 43 seconds ago The iPad continues to frustrate magazine publishers who counted on the Apple tablet as a digital lifeline for their ailing ...
Related Articles »
clipped from Google - 1/2011
Biographical Information on Apple COO Tim Cook
ABC News
- Jan 18, 2011
- 4 hours ago
CAREER: Joined Apple Inc. in 1998 as senior vice president of worldwide operations and rose through the ranks to become chief operating officer. ...
Related Articles »
clipped from Google - 1/2011
It's official: Verizon will become second carrier for Apple iPhone
Las Vegas Business Press
- Jan 18, 2011
- 2 hours ago
On Feb. 3, qualified Verizon Wireless customers will be given an opportunity to preorder iPhone 4 online at www.verizonwireless.com/iphone, ahead of general ...
Related Articles »
clipped from Google - 1/2011
powered by

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik meninggalkan jejak..