Sunday, November 6, 2011

Idul Adha; rumah sakit jadi penuh

kalau sudah bilang hari raya, maka kebanyakan orang akan merasa senang. segala hal dipersiapkan, pakaian baru, sendal baru, topi baru, parfum baru... segala serba baru. " bagaimana tidak, ini kan hari penuh kebahagiaan..." seloroh seorang kawan.

nah itu ekspresi saat lebaran fitri, lalu bagaimana jika hari raya kurban tiba?

"Mmm..... bakal makan enak dah...".
yap, maka ketika takbir menggema dipenghujung senja, struktur otak kita akan membentuk bayang-bayang tentang sebuah hidangan yang lezat menyenangkan, dan memuaskan.
"ya.. besok makan daging..", begitu kurang lebih. lalu mate-matika ekonomi pun berhitung, "nanti dari masjid A dapat satu kilo, masjid B dapat satu kilo, dari masjid C dapat kaki, dari masjid D dapat 2 kilo... OK.. delapan kiloanlah."


hari senin gulai daging, hari selasa opoer daging, hari rabu sate daging, hari kamis sup kikil, hari jum'at steak daging, hari sabtu dan minggu abon daging..

Total selama satu minggu kedapan makan daging.
--------------------------------------------------------------
maka setelah satu minggu kemudian, headline koran akan menayajikan peristiwa penuhnya antrian rumah sakit dan puskesmas, dengan keluhan darah tinggilah, susah buag air lah, perut kakulah, diabeteslah, atau pencernaan yang kurang sempurnalah. Seabrek keluhan akan bermunculan pasca hari raya.

hal ini terjadi karena pola makan yang tiba-tiba berubah, dengan menu yang tidak diseimbangkan. seperti kita hendak memasukkan 10 liter air kedalam sebuah botol sekaligus. maka botol hanya akan menerima sedikit saja air yang dimasukkan sekaligus itu. sedang yang lainya terbuang. maka pola makan yang tiba-tiba berubah itu akan menyebabkan tubuh melakukan adaptasi yang tiba-tiba, sehingga tidak semua makanan dapat dicerna dengan baik. bahkan kandungan yang ada dalam makanan tadi dapat memicu hipertensi..

Salah satu fraksi / turunan dari lemak  yang beredar dalam tubuh adalah kolesterol, disamping fraksi bahan lemak yang disebut trigliserida dan phopholipid. Kadar lemak dalam darah yang meningkat lasim disebut sebagai hiperlipidemia


Pada keadaan normal sebenarnya tubuh memang membutuhkan kolesterol untuk proses metabolisme namun dalam jumlah terbatas.Sumber bahan kolesterol dapat berasal dari makanan yang dikonsumsi, namun tubuh juga mampu memproduksinya sendiri. Misalnya pada jaringan hati menghasilkan sekitar 1 gram kolesterol setiap harinya.

Konsumsi makanan yang mengandung kolesterol semua lemak yang berasal dari hewan, seperti daging babi, kambing, kulitnya ayam dan terutama berasal dari kuning telor,udang, kepiting, jerohan serta jenis bahan makanan yang berasal dari susu seperti mentega, keju dlsbnya .Bahan makanan tersebut diatas mengandung jenis lemak yang jenuh, sedangkan jenis lemak yang tidak jenuh biasanya berasal dari bahan nabati, seperti minyak jagung , wijen , dan minyak kedelai.

Kelebihan kadar kolesterol dalam darah yang disebut sebagai hiperkolesterolemia cenderung akan memberikan akibat yang negative/merusak pada dinding pembuluh darah khususnya pada dinding pembuluh darah arteri diseluruh tubuh, termasuk arteri koroner yang memberikan vaskularisasi pada dinding jantung.
Kolesterol yang berlebihan dalam pembuluh darah akan mengalami oksidasi dan mengalami interaksi dengan sel makrofag dan  substansi biologik lainnya akan memben-tuk sel busa(foam cell) yang akan menumpuk dalam dinding pembuluh darah, kemudian menyusup kedinding arteri dan membentuk suatu kerak / plak. Kantung-2 kecil plak tersebut akan menumpuk melalui proses yang disebut  atherosclerosis yang berlangsung lama (puluhan tahun) seiring dengan tingkat konsumsi makanan dari asam lemak jenuh serta aktifitas jasmani yang kurang dan tidak seimbang dengan jumlah konsumsi lemak.

Kerak atau plak atherosclerosis tersebut akan pecah dan akan memasuki aliran darah keseluruh tubuh dan gumpalan lemak tersebut akan menyumbat pada pembuluh arteri dinding jantung (arteria koroner). Terhambatnya aliran darah kedinding jantung mengakibatkan kematian sel otot jantung dan mengakibatkan keadaan yang fatal dan disebut  baji mati jantung atau miokard infarct.

Serangan pada jantung biasanya dipicu oleh adanya hambatan/kurangnya aliran darah sebanyak 50% dalam arteri koroner akibat adanya plak atherosclerosis tersebut. Gejala yang mudah dikenali adanya serangan jantung koroner tersebut adalah nyeri dada, rasa tertekan pada dada dan rasa nyeri dada tersebut menyebar sampai kebahu, leher, rahang dan lengan

Nah pada hari raya, santapan daging tentu sulit untuk dihindarkan. Tak perlu takut untuk mengkonsumsi, karena nikmat hari kemenangan jangan sampai dihentikan oleh rasa takut pada kegoncangan mengenai kesehatan. Seimbangkan dengan makanan kaya serat, dan yang dapat mengurangi efek tingginya kalori pada daging misalnya saja tomat, wortel, kentang, seledri, dan mentimun.

serta satu lagi yang perlu dilakukan, OLAHRAGA TERATUR..

Ok man...!!!

nikmatnya hari raya kurban jadi lebih terasa!

some copied from : ilmubedah.info
picture url form :http://tanahabanginfo.com

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik meninggalkan jejak..