Saturday, November 1, 2014

Menafakkuri Futsal Pagi ini.

Ini permainan yang sebagian orang banyak menggapnya sebagai permainan yang sia-sia. Tapi sebagian penggilanya akan menjawab dengan ribuan alasan untuk membelanya. Sepak bola. dalam permainan yang lebih kecil, Futsal. Sepak bola dalam kandang, dengan dengan separuh jumlah pemain dari sepak bola biasanya.

Saya menjadikan Futsal sebagai sarana berolahraga. Ini pun menjadi rutinitas baru beberapa minggu belakangan. Sebelumnya saya memilih jogging, atau sekedar jalan-jalan memutari Sunmor.

Jogging bagus, tapi bagi saya yang kurang pandai bergaul, jadi lebih cepat membosankan. karena dilakukan sendirian.  Ga ada temennya.. jadi kurang bersemangat.

Kalau, meski kadang ga kenal, saat dilapangan kita bisa berbagi peran dan saling memotivasi. memang kadang kala bikin kesalahan, tapi segera bangkit, yang lain beri motivasi dan toleransi. Kita saling menguatkan dan memberi kesempatan.  Ya.. namanya saja permainan rutin, jadi pemainnya ya pemain yang sama.. sesekali ada wajah baru, kenalan.

Dua Jam kadang ga terasa, lelahnya. Beda kalau jogging, baru tiga puluh menit bawaannya pengen berhenti.

Dalam bermain kita berbagi peran, penjaga gawang, back, tengah, kiri kanan dan penyerang. Semua bekerja sama. Kalau gol, nikmatnya sama-sama. kalau kebobolan juga, sesalnya sama-sama. walaupun kalau pas sudah main, peran-peran tersebut dapat berganti dengan cepat. back jadi penyerang, penyerang mundur kebelakang.. dan seterusnya. lapangannya kecil sih...

Yang perlu diambil hikmahnya adalah.. bahwa segala sesuatu dalam urusannya dengan kebutuhan orang banyak tidak bisa dilakukan sendiri saja. Perlu kerjasama antar individu, yang disamakan visi dan tujuannya. setiap orang, dengan keahliannya yang mungkin berbeda-beda, saling melengkapi dan mendukung dalam mewujudkan tujuan itu. Mungkin tujuannya tidak tercapai, karena bagi kita, yang perlu kita lakukan adalah beramal. bekerja.

Maka dalam konteks dakwah, bekerjalah, beramallah, hingga lelah itu kelelahan mengejarmu. Tidak perlu hiraukan komentar para penonton. biarlah Allah dan orang-orang yang beriman menyaksikan. Kita beramal, dan Allah yang tentukan hasilnya.

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik meninggalkan jejak..