Wednesday, January 11, 2012

Demi cinta aku korbankan


benar bahwa dalam berjama'ah kita akan mendapati segala hal tidak akan mudah dalam proses dan pelaksanaannya. benar-benar membutuhkan kesabaran, keuletan dan kesungguhan dalam mewujudkan tujuan-tujuan bersama, dan banyak kali pengorbanan adalah satu jalan yang harus ditempuh oleh seorang akh.

pada masa rasulullah, ada sebuah kisah yang sangat indah, menohok kedangkalan pikir manusia yang berbatasan dan dengan logika kemanusiaan yang terbatas. ketika Rasulullah bersama para sahabat sedang menjelang perang Tabuk, ada satu peristiwa dimana para sahabat saling berlomba untuk menjadi yang terdepan dalam membantu dan memudahkan persiapan kaum muslimin dalam memenangkan perang melawan orang-orang kafir. dan Umar adalah orang yang paling terobsesi untuk menjadi yang terbaik kala itu. maka disumbangkanlah setengah dari seluruh harta yang dimilikinya kala itu untuk membekali pasukan kaum muslimin, sedikit bangga iya merasa telah menjadi yang terbaik kala itu.

namun ternyata seorang sahabat yang termasyhur akhlaknya dalam menemani hijrah rasululllah, dialah yang oleh rasulullah dalam pengandaiannya, dijadikan sebagai khalil oleh rasulullah. Abu bakar Ash Shiddiq, menyumbangkan seluruh hartanya kepada pasukan kaum muslimin. sungguh suatu pengorbanan yang total bagi kemenagan dakwah. tidak ada friksi dalam hatinya untuk menahan 100% harta yang akan ia infakkan itu, ia mantapkan dalam dadanya, berkobar jiwanya penuh iman, bergelora, demi Allah dan rasulnya.

dan yang menarik adalah jawabannya itu ketika ditanya oleh rasulullah tentang apa yang disisakan kepada keluarganya.. jawabannya indah, begitu tulus yaitu "Allah dan Rasulnya"..

inilah akhlak yang mulia diantara yang mulia para sahabat, satu bentuk pengorbanan yang dilandaskan rasa cinta yang sangat kepada apa yang menjadi tujuannya. "Orang yang merasakan kemurnian cinta kepada Allah, maka cinta itu akan membuatnya berpaling dari pencarian terhadap dunia " Demikian untaian kalimat tentang tasawuf cinta yang pernah terucap dari mulut mulia  Abu Bakar ash-Shiddiq.

Abu bakar berkorban karena cinta, karena dzat yang dicintainya.. dan muliannya akhlak abu bakar itu, maka sudahkah kita mencintai Allah dan Rasulnya? sungguh mencintai ALlah dan Rasulnya itu adalah yang paling utama dari apapun.

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik meninggalkan jejak..