Tuesday, January 24, 2012

Selamat jalan Sahabat; kematian adalah awal perjalanan panjang bagimu

Delapan jam Jogja-Wonogiri, semoga Allah SWT. Mengampuni segala dosa yang dilakukannya, dan menerima segala amal kebaikan yang dilakukannya… aku adalah saksi bahwa selama kami berkawan sungguh kebaikannya mengungguli kejelekannya. Dan semoga keluarga yang ditinggal diberi ketabahan dan kekuatan. Sabar dalam menjalani hari-hari berikutnya. Sungguh mereka yang dipanggil oleh Allah SWT. Hidup disisiNya. Nuky Hanggara

“Allah memegang jiwa ketika matinya dan memegang jiwa orang yg belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa orang yg telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yg lain sampai waktu yg ditentukan. Sesungguhnya pada yg demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yg mau berfikir.”


Kematian adalah sunnatullah yang berlaku pada setiap mahluk hidup yang bernyawa. Kematian adalah berpisahnya ruh dari raga untuk kembali kepada Tuhannya. Dan kubur adalah tempat bermulanya sebuah perjalanan kehidupan akhirat, seperti Rahim yang menjadi tempat bermulanya kehidupan Dunia. Alam barzah. Dan tidak satupun akan dapat mengelak dari maut yang mendatanginya, karena itulah takdir, yang bersama rizki dan jodoh yang jauh telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Allah melakukan segala sesutau menurut kehendakNya. Dia mematikan manusia pada kematian agung melalui malaikatNya. Disamping kematian agung ada kematian kecil yaitu ketika manusia sedang tidur hal itu sebagai per-ingatan bagi orang-orang yg berfikir. “Allah memegang jiwaketika matinya dan memegang jiwa orang yg belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa orang yg telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yg lain sampai waktu yg ditentukan. Sesungguhnya pada yg demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yg mau berfikir.”

 “Dan Dia lah yg menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yg kamu kerjakan pada siang hari kemudian Dia membangunkanmu pada siang hari utk disempurnakan umur yg telah ditentukan lalu kepada Allah lah kamu kembali lantas Dia memberitahukan kepadamu apa yg dahulu kamu kerjakan. Dan Dialah yg mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hambaNya dan diutusNya kepadamu malaikat-malaikat penjaga sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami mereka itu tidak pernah melalaikan kewajibannya. Kemudian mereka dikembalikan kepada Allah Penguasa mereka yg sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum kepunyaanNya. Dan Dialah Pembuat perhitungan yg paling cepat.”

Karena itu Allah memerintahkan kita dgn firmanNya “Hai orang-orang yg beriman bertakwalah kamu kepada Allah sebenar-benar takwa kepadaNya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”  Maka perbanyaklah amal kebaikan selama hidup di Dunia, dan bertakwalah kepada Allah agar Dia mematikanmu dalam keadaan yang baik, takwa; khusnulkhotimah. Karena ada kaidah umum tentang kematian adalah seseorang itu akan dimatikan dalam keadaan yang biasa ia kerjakan dalam hidupnya. Dan kelak akan dibangkitkan sesuai dengan keadaan ketika ia mati.

Orang yg beriman amat bersuka cita dgn kematiannya. Ia bersuka citasebab akan bertemu Rabbnya. Berbeda dgn orang yg tidak beriman ia sama sekali tidak berdaya menghadapi kematian ia ingin lari dari kematian tetapi kemana? Ayat-ayat di atas juga mengisyaratkan pengertian bahwa dgn kematiannya seseorang telah mengetahui apa yg telah disedia-kan oleh Allah untuknya keni’matankah atau kesengsaraan. Dalam ayat lain Allah menegaskan “Sekali-kali jangan apabila nafas seseorang telah sampai ke kerongkongan dan dikatakan kepada-nya “Siapakah yg dapat menyembuh-kan?” dan dia yakin sesungguhnya itulah waktu perpisahan dan bertaut betis dgn betis . Kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau.”

Allah memperingatkan umat Islam agar tidak mengikuti orang-orang kafir. Mereka mengira bahwa berpaling dari kebenaran akan memanjangkan umurnya dan dapat menghindarkannya dari maut. Sungguh alangkah sia-sianya mimpi itu.

“Hai orang-orang yg beriman janganlah kamu seperti orang-orang kafir itu yg mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau berperang “Kalau mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh.” Akibat yg demikian itu Allah menimbulkkan rasa penye-salan yg sangat di hati mereka Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yg kamu kerjakan. Dan sungguh kalau gugur di jalan Allah atau meninggal tentulah ampunan dan rahmat Allah lbh baik daripada harta rampasan yg mereka kumpulkan. Dan sungguh jika kamu meninggal atau gugur tentulah kepada Allah saja kamu dikumpulkan.”

Setiap jiwa takut kepada kematian -kecuali orang-orang yg benar-benar beriman dan ikhlas-. Allah menyatakan “Katakanlah “Sesungguhnya maut yg kamu lari daripadanya sungguh ia akan menemuimu.”

Imam Muslim Turmudzi Ahmad dan Nasa’i meriwayatkan dari Abu Hurairah “Aku datang kepada Rasulullah saat beliau sedang membaca firman Allah } sedang bani Adam berkata mana hartaku mana hataku? Padahal tidaklah hartamu itu melainkan apa yg engkau makan sehingga ia binasa atau apa yg engkau pakai sehingga ia usang atau apa yg engkau sede-kahkan sehingga engkau melakukan perintah. Sedang selain itu akan hilang dan engkau tinggalkan buat manusia.”

Maka sebaik-baik manusia adl yg mengambil perkara duniawinya sesuai kebutuhannya tidak berlebihan dan tidak pula meninggalkannya sama sekali. Lalu menjadikan semua hidupnya utk mengerjakan berbagai amal keba-jikan sebagi bekal dalam kehidupannya di akherat kelak.

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik meninggalkan jejak..