Monday, November 5, 2012

Pengajian Zilal


Senin (5/11) bertempat di Masjid Al Mujahidin UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) Kajian tafisir fi Zhilalil Qur'an diselenggarakan.dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagi background, mahasiswa dan umum. Kali ini yang hadir memangn mayoritas dari mahasiswa UNY,  dan diharapkan kedapan lebih banyak lagi yang dapat hadir mengikuti pengajian ini.

Kajian yang diawali pada bulan September ini, memang sengaja diselenggarakan untuk mengakomodasi para jama'ah masjid yang notabene memiliki ketertarikan pada kajian-kajian keIslaman, "dan Alhamdulillah kali ini bisa rutin diselenggarakan, harapannya bisa selesai samai jus ketiga puluh" ucapa panitia penyelenggara. Dan fi zhilal dipilih sebagai alternatif banyaknya kajian serupa dengan kitab-kitab yang berbeda. "ya.. biar nambah referensi, dan nambah ilmu" ungkap samsul salah satu jama'ah yang mengikuti kajian.



"Maaliki yaumiddiin.., merupakan sebuah penggambaran besaryang mendalam pengaruhnya terhadap seluruh manusia, yaitu keyakinan yang tinggi terhadap alam akhirat. "Malik" adalah puncak kekuasaan, dan "yaumiddiin" adalah hari pembalasan di akhirat."
Orang yang meyakini alam akhirat akan menjadikan keseluruhan hidupnya di Dunia sebagai kerangka untuk meraih kedudukan yang tinggi di alam akhirat itu. maka terputuslah keinginan-keinginan terhadap dunia dan isinya. Karena itu mereka terbebas dari harapan-harapan terbalasanya amal-amal didunia yang pendek ini.
Dan tidaklah sama kedudukannya antara orang yang beriman kepada alam akhirat ini dengan orang yang mengingkarinya. baik dalam perasaan, akhlak, perilaku maupun tindakannya. Mereka adalah dua golongan yang berbeda akhlak dan dua tabiat yang berbeda dan tak akan bertemu di muka Bumi dalam suatu amalan dan tidak akan bertemu di akhirat dalam pembalasan. Inilah persimpangan jalannya.
Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin.. adalah akidah menyeluruh yang bersumber dari keseluruhan akidah yang dijelaskan dalam awal tafsir surat ini. Maka tidak ada ibadah melainkan kepada Allah dan tidak ada permohonan Isti'anah kecuali kepada Allah juga.
Dan ini juga merupakan Ikrar kemerdekaan seorang hamba dari segala kekuatan yang mengikat memperbudak dirinya, baik kepada sistem maupun kepada sesama mahluk lain. Akidah ini menyatakan kemerdekaan bagi manusia yang sempurna dan menyeluruh. dan mengembalikannya kepada Allah satu-satunya yang menjadi sesembahan.
 Tafsir ayat selanjutnya minggu depan.....
Silahkan download tafsirnya bisa di http://tafsirzilal.wordpress.com/

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik meninggalkan jejak..