Thursday, November 8, 2012

Potensi Kepemimpinan

Pemimpin dalam bahasa Al Qur'an disebut dengan Khalifah. bila dikaitkan dalam teks aslinya, maka kholifah fil ard. yaitu yang mengurusi Bumi. Manusia telah diamanahkan sebuah tanggungjawab yang Gunung dan mahluk kuat lainnya tak mau meneriman amanah tersebut. lalau oleh manusia amanah itu diterimannya.

Mengapa? salah satu jawaban dan jawaban ini benar adalah bahwa Allah lebih tahu apa yang diperbuatnya. seperti ketika Dia berbincang dengan malaikat mengenai sebab diturunkannya manusia kemuka Bumi, padahal manusia itu hanya akan saling menumpahkan darah saja (sudah terbukti). Oleh Allah SWT dijawab dengan begitu ringan, bahwa Dia lebih tahu., dan sungguh Allah SWT maha mengetahui, yang terucap atau yang tersembunyi.

Namun demikian, dalam hal mengemban amanah yang berat ini, manusia oleh Allah dibekali semacam kemampuan, atau alat, atau potensi. yaitu potensi akal, nafsu, dan hati (hikmah).



Selayaknya seorang pemimpin menggunakan akalnya untuk melakukan kerja-kerja yang didasarkan pada prinsip efisiensi dalam mencapai tujuan berorganisasi. sebab dalam langkah-langkah yang efisien terkandung kebaikan-kebaikan yang agung. didalamnya diterapkan nilai hemat, cermat, bersih, terampil, cekatan, bertanggungjawab, jujur, amanah, dan lainnya.. atau dengan kata lain, kita ingin dengan input atau potensi yang telah diberikan oleh Allah  ini menghasilkan buah kerja yang terbaik.

Sedang nafsunya, adalah sebuah daya dorong. yang menjadikan kerja-kerja memiliki Passion. karena didukung oleh kekuatan dan sumber daya yang memadai. maka nafsu yang senantiasa mengarahkan pemiliknya pada pemenuhan kebutuhan hewani, diarahkan untuk menghasilkan sumber tenaga untuk bekerja secara maksimal.

Dan hatinya, dia jadikan sebagai sumber pengambilan kebajikan. yaitu hati yang senantiasa takut kepada siksa Allah, hati yang senantiasa terbangun mengingat kebesaran Allah mengagungkan asma Allah dan bertabuh cahaya kebenaran.

Ketiganya, dekatkanlah pada Allah SWT agar akal menjadi pemikir yang bijaksana, agar nafsun senantiasa berbaik diri, dan hati senantiasa bertabur cahaya.

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik meninggalkan jejak..