Wednesday, November 21, 2012

Berjama’ah ini memang sangat sulit.

Pikiran dan tenaga akan terkuras untuk hanya sekedar menyusun rangkaian puzzle yang bertebaran dimana-mana. Perbedaan-perbedaan itu tak mudah untuk disarikan menjadi kekuatan yang padu. 

Menurutmu berapa kalori energi yang diperlukan oleh seekor lebah mengumpulkan sari bunga yang bertebaran ditaman. Belum lagi sari itu berasal dari bunga yang berbeda-beda. Mereka hanya mengambil sarinya dari sekian banyak elemen yang ada pada bunga. Mengapa tidak sekali-kali seekor lebah membawa tangkainya saja, lalu yang lainnya mengambil daunnya, atau kelopak bunganya?

Sang lebah sadar, bahwa perbedaan bukanlah buah manis hasil madu terbaik. Tetapi persamaan yang dihimpun menjadi kesatuan itulah madu terbaik. Sari bunga; potensi kebaikan, kesatuan visi, kesatuan misi, kesatuan arah gerak.

Dan biarlah daun, batang, akar, kelopak bunga tetap pada tempatnya. Biarlah perbedaan itu tetap pada fitrahnya. Berbeda selamanya antara bunga yang satu dengan yang lain. Meski identik tapi tetap tak akan sama walaupun berada dalam satu taman-apalagi beda taman-. Karena perbedaan itulah yang membuat sang bunga menghasilkan sari terbaiknya. Kokoh diatas sunnatullah.
Sari bunga adalah prinsip asasinya dan ideologinya. Sedang warna, tempat, bentuk, daun, batang, kelopak bunga adalah metodenya.

Betapa besar energi yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan besar ini. Lebah dan bunga adalah entitas yang telah terprogram tanpa penyelewegan. Terprogram melalui insting diatas Manhaj Rabbany. Sedang manusia, tentu energy yang diperlukan lebih besar lagi.

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik meninggalkan jejak..