Malam larut.. sementara itu pikiranku menerawang. Pada Bumi Anoa. tempat jasad mulia ini dilahirkan. Terbit reribu rasa rindu padanya. menguliti bungkus jejak hidup ditanah para raja. didalamnya masih ada kerinduan.
bersama rindu itu, kabar malam ini membuat hatiku resah. menggelisahkan. sesegera lalau otak dalam tempurun kepala ini mengambil fikir. starting. hendak segera pulang. disana ada yang memanggil.
bukan suara merdu, atau merdu nyanyian masa lalu. atau rindu tentang tanah kelahiran. panggilan itu, dari moral yang telah mulai hancur, dari pendidikan yang tengah dipermainkan, dari iman yang tenah terkikis, dari budaya yang terhedoniskan, suara dari perilaku yang kehilangan arah, dari sebuah sikap yang penuh dengah keangkuhan. dari suara keterpurukan moral, keterjepitan rasa.
Aku...aku Oh Tuhan.. rindu segera menuntaskan.
dan ketika tekadku membulat lalu ia meredup. sadar bahwa diri jauh dari mampu untuk berbuat dan berubah.
Maka dalam sisa waktu. aku ingin hidup dalam kesejatian musafir. yang menghidupi dirinya dengan Ilmu dan hikmah.
No comments:
Post a Comment
Pembaca yang baik meninggalkan jejak..