Saturday, November 3, 2012

Sayyid Qutbh (biografi dan kejernihan pemikirannya) ; Nuim Hidayat


Ketika berbicara tentangjihad dan perjuangan Ikhwanul Muslimin di Mesir, kita tidak akan melewati sorang tokoh pejuan sejatu. bagaimana tidak? perjuangan dan kerja kerasnya telah mengubah padangan dunia Islam tentang jihad. sebagai seorang penulis produktif Sayyid Qutbh menorehkan tintannya pada lembar-lembar kerjtas dnegna gaya bahasa yang tinggi dan dengan "emosi kata" yang tercurahkan begitu hebat.

 
Begitulah sepenggal pengantar yang penerbit berikan ketika menghadirkan sebuah buku yang memeberikan penjelasan yang begitu padat mengenai konsep jihad yang ditebarkan oleh Sayyid Qutbh sebai tokoh yang sedang dikaji pemikirannya dalam buku ini.

Buku yang merupakan ringkasan sebuah Thesis yang disusun oleh penulis ini, secara ringkas menjabarkan tentangn biografi Sayyid Qutbh, meski tidak lengkap (saya rasa) namun memberi gambaran yang utuh tentang bagaimana seorang seperti Sayyid Qutbh dapat lahir ditengah-tengah umat yang sedang sakit.

Sayyid Qutbh lahir di Mausyah, salah satu provinsi Asyuth, di dataran tinggi Mesir. Ia lahir pada 9 Oktober 1906. Nama lengkapnya adalah Sayyid Qutbh Ibrahim Husain.

Qutbh memiliki lima saudara kandung, yang pertama adalah nafisah lebih tua tiga tahun darinya. kedua adalah Aminah. yang ketiga Hamidah. yang keempat Muhammad (Qutbh), dia adalah adik Sayyid Qutbh dengan selisih usia 13 tahun. Semua saudara Qutbh adalah penulis produktif yang bernilai dakwah, kecuali Aminah, namun tetap aktif dalam organisasi Islam.

Ayah Qutbh bernama al-Haj Qutbh bin Ibrahim, seorang petani terhormat yang relafit berada, dan menjadi anggota Komisaris Partai Nasionalis di desanya. Rumahnya dijadikan markaz untuk melakukan konsolidasi baik secara terbuka ataupun tertutup oleh pengurus partai.

Sayyid Qutbh adalah seorang anak yang cerdas, dalam usia 10 tahun telah mampu menghafalkan alQur'an, sehingga memberi pengaruh yang sangat besar kelak dalam kehidupan selanjutnya. ia bersekolah didaerahnya selama empat tahun, lalau pada usia ke 13 tahun ia dikirim ke Kairo untuk melanjutkan sekolahnya. Di Darul Ulum tempat ia bersekolah Sayyid Qutbh memperoleh ijazah S1 bidang sastra dan diploma dalam bidan gpendidikan. Ketika kuliah itulah ia banya bersentuhan dengan pemikiran Abbas Mahmud Al Aqqad yang cenderung pada pendekatan pembaratan.

Sayyid Qutbh muda begitu mengagumi budaya barat. ia sangat berminat dnegna sastra Inggris, segala bahan yang yang berhubungan denga barat ia lahap, sehingga pada suatu waktu kekagumannya itu berbalik menjaid kebencian.

Dr. Shalah Abdul Fattah Al Khalidi seorang pengamat Sayyid Qutbh terkemuka, kehidupan islami Sayyid dapat dibaga dalam empat fase : 
  1. fase Keislaman yang bernuansa seni. Fase ini bermula dari pertengahan tahu empat puluhan kira-kira saat sayyid mengkaji Al Qur'an dengna maksud merengunginya dari aspek senin serta meresapi keindahnhya. Qutbh berniat menulis beberap abuku dalam pustaka baru Al Qur'an yang bernuansa seni. pada fase ini beliau menulis dua buah buku, yaitu At-Tashwir al Fanni Al Qur'an dan Masyhahid al Qiyamah Al Qur'an
  2. Fase KeIslaman umum. Fase ini dimulai pada perempat dari tahun empat puluhan, kurang lebih ketika Qutbh mengkji AL Qur'an dengan tujuan studi-sutdi pemikiran yang jeli serta pandangan reformasi yang medalam. Disini Qutbh hendak memahami dasar-dasar reformasi sosial dan prinsip-prinsip solidaritas sosial dalam Islam. Buku yang mencerminkan fase ini dengan sbenearnya adalah Al Adalah Ijtima'iya fil Islam
  3. Fase amal Islam yang terorganisasi. Yaitu fase ketika Qutbh berkenalan dnegan jama'ah Ikhwanul Muslimin dan bergabung kedalam barisannya serta memahmi Islam secara menyeluruh, baik pemikrian dan amalan, akidah dan perilaku mapupun wawasan dan jihad. fase ini dumulai dari sekembalinya Qutbh dari Akmerika sapai ia bersama-samah sahabatnya dimasukkan kepenjara para penghujung tahun 1954. Buku-buku yang paling menonjol pada fase ini Ma'raktul Islam war Ra'simaiyah, As Salam al Alami wal Islam dan Fi zhilalil Qur'an pada juz2 edisi pertama.
  4. Fase Jihad dan gerakan. Yaitu fase dimana ia tenggelam dalam konflik pemikran dan prakti nyata dengan kejahilan dan ia lalui didalamnya degnan praktik jihad yang nyata. Melalui hal ini, maka tersingkaplah metode pergerakan (Al Manhaj Al Haroki), bagi agama ini dan realitasnya yang signigikan dan bergerak melawan kejahiliahan, serta tersingkap pula rambu-rambu yang jelas dijalan menju Allah. fase ini bermula seja Qutbh dijebloskan kedalam penjara pada penguhung tahun 1954 dan terus mendarah daging hingga penghujung tahun 50-an, lalau menjadi matang dan memberikan buahnya yang matang pada tahun 60-an. Buku pertama pada fase ini adalah Hadzad Diin, yang paling pokok adalah fi Zhilalil Qur'an edisi revisi dan yang paling matang adalah Ma'alim Fith Thoriq.
Adapun buku-buku yang ditulis oleh Sayyid Qutbh  adlah sebagai berikut:
  • Muhimmatus Sya'ir Hayah wa Syi'ral Jail al Hadhir, terbit tahun 1933
  • As-Syathi'al al Majhul, kumpulan sajak Qutbh satu-satunya, terbit Februari tahun 1935
  • Nadq Kitab "Mustaqbal ats-Tsaqofah di Mishr" li ad Duktur Thaha Husain, terbit tahun 1939 
  • At Tashwir al Fanni fil Qur'an, buku Islam Qutbh yang pertama, terbit April 1945
  • Al Atyaf al Arba'ah, ditulis bersama sama saudara saudaranya : Aminah, Muhammad, dan Hamidah terbit tahun 1945
  • Thifl min al Qaryah, berisi tentang gambaran desanya serta catatan masa kecilnya di desa, terbit tahun 1946
  • Kutub wa Syakhshiyat, sbeuah studi Qurbh terhadap karya-karya pengarah lain, teribt ahun 1946
  • Asywak, terbit tahun 1947
  • Masyhahid al Qiyamah fil Qur'an, bagian keduan dan serial pustaka baru Al Qur'an, terbit pada bulan April 1947
  • Raudatut Thifl, ditulis bersama Aminah as Sa'id dan Ysyf Murad, terbit dua episode.
  • Al Qashah ad Diniy, ditulis bersama Abdul Hamid Judah as Shhar
  • Al Jadid fil al Lughah al Arabiyah, bersama penulis lain.
  • Al Jadid fil al Mahfuzat,  ditulis bersama penulis lain
  • MAl Adalah al Ijtima'iyah fi al Islam, buku pertama Qutbh dalam hal pemikiran Islam, terit April 1949
  • Ma'rakah al Islam wa ar Ra'simaliyah, terbit Februaru 1951
  • As Salam Al islami wa al Islam, tebrit Oktober 1951
  • fil Zhilalil Qur'an, cetakan pertama jusz pertama terbitb Oktober 1952
  • Dirasat Islamiyah, Kumpulan berbagai macam artikel yang dihimpun oleh Muhibbudin al Khatib terbit 1953
  • Al Mustaqbal li Hadza ad Din. buku penyempurna Hadza ad Din
  • Khashaish at Tashawwir al Islami wa Muqawwimatuhu, buku dia yang medalam yang di khususkan untuk membicaraka karakteristik aqidah dan unsur-unsur dasarnya.
  • Al Islam wa Musykilat al Hadharah
  • Ma'alim Fith Thariq
Sementara itu, buku-buku yang tergolong merupakan kajian yang mendalam tentang keIslaman harokah yang matang adalah :
  • Fi Zhilalil Qur`an
  • Ma'alim Fith Thariq
  • Muqawwimat at Tashawwur al Islami
  • Fi Maukib al Iman
  • Nahwu Mujtama' Islami
  • Hadza Al Qur'an
  • Awwaliyat li Hadza ad Diiin
  • Tashwibat fi al Fikri al islami al Mua'shir
Setiap buku yang ditulis Qutbh memiliki kesan yang berbeda-beda bagi pembacanya. karena setiap buku mengkaji persoalan yang berbeda. Namun pada daftar buku mengenai Islam harokah yang matang.. Kesemuanya bermaksud mengembalikan kaum Muslimin kepada hakikat kepemelukan Islam yang benar. yaitu kembali kepada Al Qur'an dan sunnah dengan tanpa tendensi apapun.

Pada akhirnya buku ini ditutup dengan ulasan mengenai makna Jihad yang panjang lebar yang disarikan dari pemikiran Sayyid Qutbh dalam Fi Zhilalil Qur'an.

Jihad dengan berbagai macam turunannya dalam Al Qur'an, memiliki makna mengeluarkan segala kemampuan, tenaga, usaha, atau kekuatan. yang oelh Ibnul Qayyim al Jauziyah segala kekuatan itu ( jihad) dalam al Qur'an itu terdiri dari empat martabat. 1) jihad terhadap nafsu, 2) Jihad terhadap setan, 3) Jihad terhadap orang-orang kafir, 4) Jihad terhadap orang-orang munafik.

Jihad memiliki dua pengertian, yang pertama adalah pengertian umum yang bermakna diatas tadi, mengeluarkan segala upaya untuk dakwah kepada agama Islam, yang betujuan untuk memurnikan Tauhid kepada Allah. dan yang kedua Jihad bermakna khusus, yaitu perang (jihad) atau Qital yang seringkali di ikuti degnan anak kalimat fi sabilillah...

-------
Ctt: tentang jihad ini, kit perlu memposisikan diri kita betul-betul sebagai orang yang dapat membedakan mana benar bersumber dari kebenaran Al Qur'an atau sekedar teori yang tak memiliki makna melainkan bermaksud menyimpangkan umat Islam dari pemahaman yang benar terhadap Islam. dalam hal ini blogger juga tengah belajar.
Sebab pada era saat ini, citra jihad betul-betul jauh dari makna hakiki yang terkandung didalamnya. Saat ini, jihad memiliki citra yang buruk, tidak hanya dikalangan barat saja, bahkan bagi sebagian besar umat Islam, Jihad adalah sesuatu yang tabu untuk dimaknai secara gamblang sesuai kebenarannya. Sehingga tak jarang sebagian orang Islam, memberi defenisi Jihad begitu "berhati-hati"agar bermakna lebih "manusiawi", dengan maksud agar Islam dapat dipandang sebagai agama yang "damai". Padahal mereka itu sedang berada dalam dua kondisi yaitu berada dalam kesempitan tekanan musuh Islam, atau memang fikrohnya telah terkotori oleh pemikiran2 yang hendak melemahkan Islam. Semisal ada pihak yang telah terlanjur mendefenisi jihad sebagai sebuah aktifitas perang "semata", barbarian, brutal, bengis, dan sebagainya.

padahal tidak!
Jihad pada hakikatnya adalah kebaikan, kemuliaan, rahmat, dan kasih sayang. bila ia dimaknai sesuai dengan apa yang terdapat dalam al Qur'an.
-----

Lebih detil pemikiran sayyid Qutbh mengenai jihad dapat dilihat dalam tafsir fi Zhilal, pada ayat-ayat berikut :
  • Jaahada, terdapat dalam surah At Taubah : 19 dan al Ankabuut : 6
  • jaahadaaka, terdapat dalam surah al ankabuut:8 dan Lukman : 15
  • jaahaduu, al baqarah : 218, Ali Imran : 142, al Anfal : 72,74,75. at Taubah: 16, 20, 88,. An Nahl : 110. Al Ankabuut : 69. Al Hujurat : 15.
  • Tujaahiduuna, as Shaff : 11.
  • Yujahiduu, at Taubah :44 dan 48.
  • Yujaahiduuna, al Maidah : 54
  • Jaahidi, at Taubah : 73. at Tahrim : 9
  • jaahidhum, al Furqan : 52.
  • Jahda, al maidah : 53. al An'am: 109. an Nahl : 38. an Nur " 53 Faathir : 42
  • Jaahiduu, al Maaidah : 35. at Taubah : 41, 86. al Hajj : 78
  • Juhdahum, at Taubah : 79
  • Jihaadin, at Taubah : 24
  • Jihaadan, al Furqan : 25 al Mumtahanah : 1
  • Jihaadihi, al Hajj: 78
  • Al Mujaahiduun, an Nisa: 95
Selanjutnya lebih detil dalam buku ini Nuim Hidayat menjelaskan tafsir terhadapa ayat-ayat yang turu berkenaan dengan jihad diatas.

-----
pada akhirnya, setelah membaca buku ini kita akan tercerahkan tentang bagaimana kita memandang jihad sebagai apa adanya seperti yang telah Allah perintahkan kepada Muhammadh SAW. sesungguhnya jihad bukanlah perkara yang "barbarian dan bengis" seperti yang dituduhkan barat. tapi justru sebaliknya, Jihad dalam bentuk apapun bermakna membebaskan manusia. ingat!, manusia, tidak hanya membebaskan muslim, tapi membebaskan seluruh manusia dari penghambaan kepada mahluk menuju penghambaan kepada Allah SWT.
-----

Sebagai penutup, blogger ingin menyampaikan keheranannya kepada Sayyid Qutbh. di awal dia adalah seorang yang mengagumi barat. namun kemudia ia benar-benar menjadi "benci" kepada barat.
kronologisnya begini kira-kira:

Sayyid Qutbh bengitu mengagumi barat, mempelajari berbagi referensi tentang barat. ia kagum pada kejayaannya, keindahannya, budayanya dan semua tentang barat. lalu ia berkesempatan berkunjung kebarat itu. dan ditemuilah sebuah "FAKTA" yang membuatnya berpikir ulang tentang barat. ya... fakta yang akhirnya mengubah pandangannya tentang barat.

dan yang lebih membuat bingung blogger ini adalah sebagian orang Islam yang hingga saat ini mengelu-elukan barat, bahkan memaksakan metode, budaya dan yang lainnya itu kedalam masyarakat Islam, menyebabkan Islam jauh dari pemahaman aslinya. mengambil sebagian dan membuang sebagian. Apakah mereka tidak menemukan apa yang ditemui oleh Sayyid Qutbh?

------
Wallahu a'lam bish shawwab...

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik meninggalkan jejak..