Ya, biasanya aku persiapkan diri untuk beristirahat. namun jemariku lembut menyentuh Touchpad laptop kawanku, menggeser kanan dan kiri melihat lihat isi facebook yang begitu jarang ku kelola layaknya orang lain yang begitu rajin update status bahkan bisa satu jam sekali. sedang aku, bisa dibilang aku adala pengguna pasif jejaring social, layaknya facebook. hanya sesekali dan paling sering yang untuk melink-kan tulisan dalam Blogku ini. kadang-kadang chatting, dan hanya beberapa orang saja yang sering menjadi kawan chatting, dan ada satu orang yang paling sering mnyapa lewat ruang komunikasi itu esok akan ku beri hadiah dia.
tak sengaja kursoarku mengarah kekanan atas tempat notifikasi tetangga terbaris dalam kotak kecil. secara otomatis menampilkan aktifitas komentar atas status atau tulisan dan pict orang lain. kursoar itu tepat mengarah pada komentar akhi Rizal. yang intinya menyarankan mengubah doa yang dipanjatkan seseorang... penasaran kubuka dan ternyata isinya adalah informasi mengenai meninggalnya seorang mahasiswai Undip akibat kecelakaan maut ketika pulang dari sebuah acara Ke-Ldk-an mahasiswa kedokteran se Indonesia.
ya... doa yang dikomentari akhi rizal itu adalah doa mahasiswi yang telah meninggal dunia itu. jika ia mampu mengendalikan tut diatas komputer tentu dia akan menggantinya. tapi kini dia... Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji'uun.. semoga amal kebaikannya diterima disisiNya, dan segala kesalahannya di ampuni.
Aku tak mengenalnya, yang kutahu dari informasi itu bahwa ia adala juga aktivis dakwah kampus. dan melalui beberapa tulisannya aku mulai mengenalnya. maka bisa ku katakan bahwa ia adalah benar-benar penekun dakwah yang menjadikan spesifikasi ilmunya sebagai sarana utamanya. pendeknya dia adlah the real dai student. Dai yang mahasiswa. Kesyukurannya pada Islam nampak pada tulisan-tulisannya yang Islamis, namun bernuansa akademis.
"saat kubuka pintu, semerbak aroma bunga lavender langsung merangsang saraf olfaktori . berjuta-juta neuron dikerahkan untuk mengirimkan impuls ke hipothalamus. sedetik saja, tak butuh waktu lama, langsung kutahu bahwa ini adalah wangi kesukaanku."
Dan aku lebih tertari pada tulisannya yang berjudul seribu buku. Ia, bernama Novili Lutfiatul. mengawali tulisannya dengan 09 Mei 2020. aku tercenung, bagaimana mungkin tulisan yang dibuat tahun 2020 bisa tampil pada tahun 2012? memang blog saat ini telah dilengkapi semacam fitur yang mengakomodasi blogger merencanakan untuk mempublish tulisannya pada waktu-waktu yang akan datang tanpa menulisa ulang atau mempublish ulang. secara otomatis blog mempublish tulisan sesuai degnan jadwal yang telah dipilih.
Subhanallah... pada akhirnya aku menyadari itu bukanlah keterangn terbit artikel yang dibuatnya. artikel itu terbit pada tanggal 1 november 2012.
09 Mei 2020 adalah artikel yang kisah fiksi yang menceritakan tentang sebuah kehidupan yang diinginkannya delapan tahun mendatang. sebuah impian atas kehidupan berkeluarga, berkerja, beraktifitas, hobi, dan pendidikan.
jadi, sore ini aku hanya sendiri. duduk di sofa empuk bersandarkan bantal empuk berbentuk matahari, membaca kembali buku “La Tahzan For Student”, buku yang dahulu sangat menginspirasi aku dan sahabat-sahabatku untuk kuliah di Jepang. diawali dengan kursus bahasa jepang di ASPAC di sela-sela anatomi yang menguras waktu dan tenaga. semuanya memang butuh perjuangan. dan akhirnya mimpi kami terkabul. selesai S1 profesi dokter, kami bertiga mendapatkan beasiswa kuliah di negeri matahari terbit itu. anugerah yang luar biasa. (mau tau lebih detail? tunggu di cerita selanjutnya ya )
inilah mimpiku dulu. mimpi seribu buku. mimpi perpustakan pribadi. semuanya berhasil terwujud karena Allah Maha Kaya dan Maha Besar untuk mewujudkannya…
the power of dream, jangan takut untuk bermimpi karena semua berawal dari mimpi…..Dialah Novilia Lutfiatul yang mengisahkandirinya sebagai mawar di tepi jurang,
Semoga dilapangkan kehidupanmu wahai ukhtifillah...
No comments:
Post a Comment
Pembaca yang baik meninggalkan jejak..