Sumber gambar: http://kopihijau.info |
Assalamu'alaikum..
Teriring doaku pada kalian, para veteran dakwah kampus. Betul bahwa kalian telah menjadi veteran, tetapi semangat itu aku harapkan senantiasa berkobar. Aku yakin kalian adalah generasi terbaik yang terlahir dari rahim dakwah kampus, mewarisi keberanian untuk mengubah. mengubah diri menjadir pribadi Rabbani, mengubah orang lain agar menjadi masyarakat yang madani. Dan akhirnya berjumpa di surga. Di surgalah tempat kita berharap bertemu kembali. Mengenang masa-masa perjuangan menegakkan Tauhi pada diri dan orang lain.
Saya yang tertatih mengobarkan nyala api yang sewaktu-waktu nyaris redup, dan diwaktu yang lain kadang saya rasa ia akan mati. ya.. saya rasakan dakwah begitu menggigit. menekan pundak yang kian rapuh. merongrong semangat yang kian renta. Tetapi tetap, ku semangat-semangati juga.
Begini,. bukankah. kalian telah menjalani fase kampus!. Tentu keberadaan kita dimasa kini, mengakibatkan fase kampus itu menjadi masa lalu. dan konsekwensi masa lalu adalah "Pelajaran". Rangkaian pelajaran itu, akan menjadikan diri kita siap untu menghadapi peristiwa-peristiwa masa depan atau sekarang, yang memiliki kemiripan dengan masa lalu itu (Sejarah).
Saya merasa bahwa pelajaran itu adalah mutiara. Sesuatu yang sangat berharga. Sangat sayang jika hanya menjadi koleksi pribadi saja. Saya ingin, kalian, dengan pelajaran berharga masa lalu itu, memberikan nasihat kepada seseorang.
Anggap saja namanya Feri (bukan nama sebenarnya), dia adalah seorang aktivis dakwah kampus yang datang belakangan sesudah kita. Mungkin semangatnya mengguli semangat kalian, kecerdasannya mengungguli kecerdasan kalian, atau daya tahannya melebihi daya tahan kalian. Tapi tetap saja, yang datang belakangan akan senantiasa mengharapkan nasihat dari yang berjuang duluan.
Saya ingin kalian memberikan nasihat kepadanya, tentang dakwah kampus. nasihat apa saja. apa saja yang boleh jadi kecil tapi penting menurtu kalian.
Tuliskan nasihat itu, layaknya kalian sedang berbicara kepadanya. Kalian bebas menggunakan gaya bahasa model apa. Gaya bahasa mpu, gaya bahasa guru, gaya bahasa sahabat, gaya bahasa kakak, senior, ayah, ibu, lo-gue. Mau berbentuk artikel, cerita, cerpen, prosa, atau novel terserah.. **jangan puisi. kalaupun puisi, itu bersifat insert item, yang disematkan dalam nasihat tersebut.
Dan tulisan itu, akan kita hadiahkan kepadanya sebagi hadiah terindah. Bahwa kita, mencintai dakwah. Agar ia, pun lebih mencintai dakwah.
Kumpulkan tulisan ke sulhan89@gmail.com, atau inbox FB saya Mustaghfiri Ramadlan.
paling lambat 22 April 2013
No comments:
Post a Comment
Pembaca yang baik meninggalkan jejak..