Friday, March 1, 2013

Manajemen Masjid ; Budiman Musthofa, Lc.

Masjid. apa beda masjid pada masa Rasulullah dan masa kini?!

Saya rasa tidak banyak berubah. perbedaannya adalah bentuk penggunaan sekunder saja yang berubah. diluar fungsi utama sebagai tempat ibadah, masjid juga berfungsi untuk membina ummat.

Tapi bukan tanpa tantangan, masjid yang memiki fungsi utama pemersatu dan pembinaan ummat seringkali terbengkalai bahkan ditengah-tengah mayoritas kaum muslimin Indonesia. Tengok saja masjid-masjid yang banyak itu, beberapa diantaranya hanya terisi saat sholat magrib dan Isya' sja, atau diwaktu dzhur dan ashar saja. Orang lebih banyak menghabiskan waktu ditempat kerja yang kadang tak bisa kompromi soal waktu sholat. anak-anak lebih suka bermain ke tempat-tempat hiburan dari pada mengisi waktunya menuntut ilmu dimasjid. ah barangkali memang karena sudah jarang guru ngaji yang mau mengajar mengaji. guru mengaji sekarang adalah usaha sambilan, atau mengajar saat dibayar. Ah.. memang hidup sangat keras. begitulah tantangan zaman.

Belum lagi masjid yang mengalami penyempitan fungsi. hanya digunakan untuk ibadah sholat semata. terbuka lima kali saja dalam sehari semalam, selain itu tutup kunci rapat. orang mengaji dilarang, orang mengadakan kajian dipersulit, orang mengadakan pengembangan masjid dihalang-halangi. Ah.. kalau dibiarkan bisa merusak tatanan masyarakat ita begitu mungkin pikirnya.

Tetapi semua itu tidak serta merta menjadi kesalah orang-orang yang berada disekitar masjid itu (Takmir :red). seringkali kita melihat seseroang melakukan kesalahan, atau perbuaatan buruk secara terus menerus karena memang tidak tahu. Ya.. ketidak tahuan seringkali membuat kita berbuat sesuatu yang secara tidak sadar merugikan pihak lain.

Manajemen Masjid

Oleh karena itu, Buku Manajemen Masjid karya Budiman Musthofa Lc. memberikan pencerahan kepada pembaca tetang bagaimana mengelola masjid, berikut menjelaskan fungsi-fungsi utama masjid dalam membina ummat. Selain itu dipaparkan secara detil terkait struktur, pengangkatan imam, tata letak ornamen masjid untuk memperindah interior masjid, serta beberapa perbandingan masjid-masjid yang berkembang di Indonesia dan perjuangan pendirian masjid-masjid yang berada di luar negeri.

Kata masjid terulang sebanyak dua puluh delapan kali dalam Al Qur'an. Dari segi bahasa, kata tersbeu terambil dari akar kata sajada-sujudun, yang berarti patuh, taat, serta tunduk dengan penuh hormat dan takzim.
Begitulah bunyi paragraf pertama Budiman Musthofa Lc. ketika mengawali pemaparan mengenai manajemen masjid. Beliau mengupas makna masjid sebagai awalan. secara langsung beliau mengutip ayat-ayat Al Qur'an yang menerangkan istilah-istilah yang berkenaan dengan masjid ini, seperti dalam QS Al Jin : 18 dan Qs at Taubah:108.

Peran Masjid yang paling utama  dari sekian banyak fungsi masjid adalah yang pertama sebagai tempat/sentra peribadatan umat Islam, terutama dalam melaksanakan Sholat lima waktu dan sholat-sholat sunnah lainnya.

Kedua sebagai sekolah, tempat berkumpul para ulama besa dalam mengajarkan ilmu, tempat menyampaian penejalsan hukum-hum syariat (taujih as-syar'i) atau arahan-arauhan keagamaan kepada masyarkat (taujih AL Ma'naw). 

Masjid Nabawi sebagai masjid pertama yang diabangun oleh Rasulullah Saw. setelah hijrah ke Madinah, memiliki peran yang sangat besar dalam mengajar dan mendidik ummat tentang perikehidupan Islami yang sesuai dengan wahyu. beberapa fungsi masjid Nabawi kala itu :

  1. Tempat ibadah
  2. tempat konsultasi dan komunikasi (maslah ekonomi, sosial, budaya)
  3. tempat pendidikan
  4. tempat santunan sosial
  5. tempat latihan militer dan persiapan alat-alatnya
  6. tempat pengobatan para korban perang
  7. tempat perdamaian dan pengadilan sengketa.
  8. Aula dan tempat menerima tamu
  9. tempat menawan tahanan perang
  10. pusat penerangn atau pembelaan agama
Begitulah, peran masjid yang sangat luas dipengaruhi oleh masyarakat yang memegang kuat tradisi Iman dan tradisi Ilmu Islam. yang tidak dimiliki oleh masjid masa kini.

Beberapa peran masjid saat ini beberapa memang telah digantikan oleh lembaga-lembaga bentukan pemerintah. tapi tidak berarti masjid tidak mampu menjalankan fungsi tresebut. disamping itu seperti yang dituliskan sebagai pengantar, masjid masa kini sudah mulai ditinggalkan dan mengalami penyempitan makna, hanya sebagai tempat ibadah semata. Menjauhnya ummat dari masjid akan menyebabkan ummat menjadi rapuh dan mudah hancur diserang oleh musuuh-mush Allah, baik serangan langsung, atau melalaui serangan-serangan pemikiran.

Oleh karena itu, gerakan kembali kemasjid merupayakan upaya masa kini yang harus menjadi prioritas kaum muslimin. Menjadikan masjid sebagai sentrum pembinaan dan pembangunan ummat. dari masjidlah peradaban Islam itu akan kembali tegak.

Selanjutnya Budiman Musthofa Lc. menjelaskan tentang bagaimana tahap-tahap membangun sebuah masjid. mulai dari niat yang tulus karena Allah Swt. semata, hingga bagaimana melakukan manajemen masjid agar masjid dapat berfungsi secara otimal.

Dan salah satu yang menarik adalah bagaimana melakukan pembinaan. Baik pembinaan bagi para pengelolanya, maupun pembinaan yang dilakukan terhadap jama'ah masjid itu sendiri. Mengelola masjid berbasis pembinaan.

silahkan lanjutkan dengan mambaca bukunya..

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik meninggalkan jejak..