Sunday, March 24, 2013

Said Syahid Ramadhan Al Buthi, Sikap Saya!

Sikap saya terhadap kematian Said Ramadhan Al Bouti
Sumbergambar : muslimvillage.com
Said Ramadhan Al Bouti, beberapa waktu lalu, dalam release sebuah berita dinyatakan meninggal dunia. Melalui serangan bom bunuh diri. 

Sedikitnya, saya mengenal beliau dari salah satu karyanya yaiut Kitab Sirah Nabawiyah. yang mengupas perjalanan hidup Nabi Saw. dengan menjabarkan hikmah-hikmah atas peristiwa yang terjadi.

Ketika awal mendengarnya saya cukup kaget, berkelindan beberapa pertanyaan dalam pikiran saya berikut ketidakpercayaannya. Bukankah di Suriah tengah terjadi pertempuran antara rezim Bashar al 'Asad, yang di dukung oleh golongan Syiah dan negara iran. dengan kalangan oposisi yang notabene adalah mujahidin dari Sunni. Dalam pemberitaan, beliau terbunuh melalui bom bunuh diri oleh kalangan oposisi. Berarti dhilakukan oleh kalangan mujahidin. padahal jika dilihat dari pemikirannya, beliau itu tergolong penganut mazhab 'Asy'ariyah, Sunni. 

Tapi dari beberapa sumber berita yang saya temui ternyata menampilkan informasi yang berbeda. Kematian Said adalah sebuah konspirasi. Berita tersebut menampilkan tempat kejadian perkara, dan video yang menguatkan bahwa Said Ramadhan mati bukan karena dibom, melainkan karena ditembaki dari jarak dekat. dan pembunuhnya diyakini berasal dari rezim al 'Asad. dimana bom yang dijadikan sebab kematian Said Ramadhan hanyalah isu yang dimunculkan, agar mengurangi efek serangan balasan oleh pendukung Said Ramadhan kepada rezim al 'Asad lalu mengarahkannya ke kalangan Mujahidin.

Dan sumber berita terakhir yang saya dapatkan, juga menerangkan bahwa peristiwa tersebut adalah konspirasi yang dilakukan oleh rezim Basyar al 'Asad. dengan versi cerita yang berbeda.

Ini, membuat saya menjadi bingung. Namun pada akhirnya saya berketetapan hati untuk menghormati beliau sebagai seorang Ulama. Seperti sebagaimana Islam memberi tuntuan kepada kita tentang bagaima menghormati seorang yang berilmu. Semoga Allah Swt. memberi saya petunjuk. 

Sikap ini lebih menenangkan jiwa saya saat ini. Meskipun begitu saya mengharap petunjuk kepada Allah Swt. kesungguhan peristiwa yang terjadi. 

Dalam menghormati Ulama, Islam mengajarkan kita agar pertama menaati meraka dalam hal yang baik. Selama apa yang diucapkan mereka adalah kebaikan, maka kita harus menaatinya, tanpa memandang satus dan pekerjaan sang ulama. Ada sebuah kaidah yang mengatakan, jangan lihat siapa yang menyampaikan tetapi lihatlah apa yang disampaikan.

Kedua mengembalikan urusanumat kepada mereka. Allah berfirman, "Maka bertanyalah kepad aorang yang mempunyai penetahuan jika kamu tidak mengetahui." (An Nahl : 43). kadang diantara kita yang sok tahu, merasa lebih paham daripada sang ulama. Padahal jelas mereka lebih terjaga ilmunya dari kita. SUdah saatnya kita memercayakan penyelesaian masalah umat kepada mereka. Merekalah tempat bertanya bagi kita dalam masalah keagamaan.

Ketiga, menjaga adab-adab kepada ulama. Beberapa sikap yang menunjukka bahwa kita menghormati mereka adalah tidak berjalan didepan mereka, tidak duduk ditempat yang diduduki mereka, tidak memulai pembicaraan kecuali sudah diizinkan, dan memandang penuh perhatian kepadanya saat diberi arahan.

Allah telah memilih para ulama dari sekian banyak hambaNya, memilih mereka sebagai pewaris para nabi. Sudah kewajiban kita untuk menghormatinya, agar hidup kita semakin berkah dan penuh kebahagiaan dalam hidup ini. Semoga dengan menghormati mereka, ilmu yang kita dapatkan bisa membawa berkah dan berguna dalam hidup ini. (dakwatuna.com).

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik meninggalkan jejak..