Sunday, March 23, 2014

Jokowi Tinggalkan Jakarta Penuh Masalah

Ketika Jokowi didapuk sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan, secara pribadi saya kagum. Jokowi memiliki daya tarik yang unik sebagai seorang pemimpin. Sosoknya yang Ndeso, sahaja, merakyat, apa adanya sederhana dan blak-blakan, setidaknya itu kesan yang saya tangkap dari berbagai pemberitaan media selama ini, sangat alternate sebagai model pemimpin yang diinginkan rakyat.

selama enam periode pemimpin yang memimpin negeri ini, semua memiliki ciri dan kekhasan yang membedakan antara satu dan yang lainnya. SBY yang kalem, Gusdur yang easy going, Habibie yang teknokrat, dan beberapa lainnya. seolah menjadi pengobat dahaga rakyat yang haus karakter kepemimpinan untuk negeri ini.

Kiprah Jokowi sebagai pemimpin, memang tidak mudah, saya yakin ada begitu banyak persoalan dan tantangan yang dia hadapi. Dan ini wajar saja, sebab tidak ada jalan yang mudah untuk menjadi pemimpin. Namun apa yang saya tangkap, sebagai konsumen, sebagai pelahap informasi, karir Jokowi seperti aji mumpung.

Ini karena kuatnya peran media yang selalu menampilkan sosok Jokowi sebagai good leader dimata masyarakat.

Jokowi menjadi wali kota solo, belum selesai masa jabatan, lalau menjadi Gubernur Jakarta, belum selesai masa jabatan sebagai Gubernur Jakarta, lalu ditunjuk sebagai calon Presiden RI dari PDI Perjuangan. Kesannya Aji Mumpung banget.

Dari sisi karir apa yang dilakukan Jokowi, menurut saya itu merupakan hal yang bagus. Tapi dari segi penuntasan kerja ini merupakan sebuah kegagalan.

Jokowi belum rampung menyelesaikan persoalan yang ada di Kota Solo, Lalu sudah menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Jokowi belum tuntas menyelesaikan janji-janjinya sebagai Gubernur Jakarta, lalau mencalonkan diri sebagai presiden. terlihat bahwa Jokowi hanya orang yang berorientasi kepada kekuasaan semata, jauh dari kesan untuk berkemauan menyelesaikan persolan bangsa.

Tetapi jika dengan majunya Jokowi sebagai presiden dapat menyelesaikan persolan bangsa, maka mari kita doakan Jokowi menjadi pemimpin yang adil dan lemah-lembut terhadap rakyatnya, tidak menjadikan kekuasaan yang dimilikinya hanyan untuk menutupi borok-borok partai dan kader-kader yang ada didalamnya. Kita tahulah siapa partai juara korupsi, iya kan..?

Justru dengan kekuasaannya itu, semoga ia menjadi pemimpin yang berani memmbongkar jejaring kebusukan pejabat penyelenggara pemerintahan, tak pandang bulu, meski itu berasala dari partai penguasa jika ia menjadi presiden.

Jika itu tidak bisa ia lakukan, mbok ya.. legowo wae.. selesaikan masalah Jakarta saja dulu.

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik meninggalkan jejak..