Monday, March 10, 2014

Pemilu, Pilih Pemimpin Islam

Menjelang PEMILU, bangsa kita dihadapkan pada satu proses peralihan kepemimpinan. Dalam sistem demokrasi, Pemilu adalah indikator puncak berjalannya sistem demokrasi dalam sebuah negara. Namun demikian, Pemilu bukanlah fitur utama sistem demokrasi. ada banyak fitur lain, yang menjadikan Demokrasi sebagai sebuah sistem tata negara memiliki nilai tambah, sebagai sebuah sistem yang pernah diupayakan oleh manusia.

Apa dan bagaimana Pemilu dapat mempengaruhi Wajah peradaban sebuah bangsa, akan menjadi pembicaraan kita kali ini.

"Apabila kalian bertiga, maka angkatlah salah satu diantara kalian sebagai pemimpin".

Didalam Islam, pemimpin memiliki dua tanggung jawab sekaligus, yaitu Imamah, yang bertanggungjawab terhadap keselamatan akhirat manusia yang dipimpinnya.

Menurut Al Mawardi, Imamah adalah "yang diposisikan sebagai pengganti kenabian dalam hal menjaga agam dan mengelola urusan dunia dengannya (agama)".

Dan yang kedua adalah Imaroh. Seorang pemimpin bertanggungjawab terhadap kesejahteraan manusia yang dipimpinnya.

Pun demikian sebenarnya kedua kata tersebut memiliki kesamaan dalam hal makna, yakni orang yang bertanggungjawab dalam hal memelihara agama dan mengelola dunia sebesar besarnya untuk beribadah kepada Alloh SWT.

Karena pemimpin memiliki tanggungjawab dalam memelihara agama dan mengelola dunia, artinya seorang pemimpi sangat mempengaruhi terhadap apa yang dipimpinnya.

Kita sering menemukan dalam sejarah, bahwa peradaban yang tinggi akan disertai dengan pemimpin yang berhasil adalam memimpin komunitas peradaban manusia itu. Pun buruknya peradaban akan terlihat dari bagaimana kejatuhan pemimpin dalam memimpin sebuah negara tersebut.

Para Khulafaurrasyidin, kita mengenal mereka sebagai pemimpin yang tiada bandingnya, dalam memelihara agama dan mengelola seluruh aset2 negara untuk kepentingan ummat dan kejayaan Islam. belum lagi sesudah mereka ada dua pemimpin yang masyhur, Umar bin Abdul 'Aziz, dan Muhammad AL Fatih, kejayaan peradaban kala itu, identik dengan dengan orang yang memimpin peradaban itu.

Tidak jauh dari masa ini, kita mengenal Turki yang dikenal sebagai negara sakit di Eropa, kemudian tumbuh menjadi negara yang cukup disegani dikalangan eropa. karena pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya yang pesat dibawah kepemimpinan Erdogan.

Jadi, Kebangkitan dan kejatuhan sebuah bangsa sangat mungkin disebabkan oleh pemimpinnya. sedang kepemimpinan dalam Islam, adalah salah satu faktor utama dalam penegakkan agama dan pengelolaan dunia dengannnya (agama).

Maka sudah selayaknya kita mengupayakan kepemimpinan yang benar dinegeri ini. Benar bahwa Pemilu dalam Demokrasi bukan cara yang ideal dalam pandangan Islam untuk memilih pemimpin. Tapi karena tidak ada yang Ideal bukan berarti kita meninggalkan Demokrasi tersebut. Lantas memlih diam, tak berbuat apa-apa. 

Dengan diamnya kita, berarti kita tengah membiarkan negeri ini dikuasai oleh pemimpin-pemimpin yang jauh dari Kepemimpinan Islam. membiarkan orang-orang non Muslim memimpin negeri ini berarti kita tengah menanti kehancuran Islam itu sendiri. Padahal Alloh telah melarang kita untuk memilih pemimpin dari kaum nasrani dan yahudi (nonMuslim). 

Wajib bagi kita memilih pemimpin yang memenuhi kriteria Pemimpin Islam. Shiddiq, amanah, tabligh, fathonah. 
Dan haram bagi kita memilih pemimpin yang tidak sesuai dengan kriterian pemimpin Islam.

 

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik meninggalkan jejak..