Wednesday, February 27, 2013

Habiskan 30 M untuk kampanye Aher-Demiz

 14 Hari Kampanye, Heryawan Habiskan Rp 30 Miliar

Begitu kira-kira apa yang diberitakan sumber kompas.com. saya membaca komentar-komentar yang berkembang dikolom komentar, dan saya melihat banyak sekali komentar yang bernada skeptis dan pesimis. Kalau dari berita dengan jelas mengatakan sumber dana berasal dari mana sja. sebagian besar dari kandidat.
Mengapa pesimis? mungkin ini karena pikiran kita tentang sistem pemerintahan yang berkembang telah terlanjur terdoktrinasi bahwa segala cara halal untuk meraih kekuasaan. saya rasa media memiliki andil yang sangat besar dalam perkara ini.

Sehingga menurut mereka seberapapun besaran dana yang dubutuhkan untuk meraih kekuasaan akan dicari, darimanapun sumbernya, karena perkara mengembalikan itu perkara mudah, "tinggal" korupsi aja nanti waktu udah jadi penguasa. Ini adalah pemahaman orang-orang yang merasa menjadi "korban", dan tidak memiliki inisiatif untuk memperbaiki, sehingga lebih baik memberik komentar saja, yang bernuansa hujatan, cemoohan bahkan fitnah. korban siapa? tentu saja korban media (tapi bukan berarti media salah besar). Pembaca perlu sedikit lebih cerdas untuk menyerap informasi dari berbagai media yang berkembang saat ini.
 Saya masih memiliki harapan, bahwa ditengah ketidakjelasan negara ini, manakah yang berkata benar atau manakah yang memang salah, atau salah tapi dianggap benar, atau benar tapi dinyatakan salah. ditengah itu semua, saya yakin masih ada orang-orang yang secara tulus memang berjuang untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Saya ingin berkaca pada generasi kepemimpinan Islam pada masa ekspansi Islam. agar kita memiliki pembanding terhadap peristiwa masa kini. sehingga kita bisa berimbang dalam menyikapi sesuatu.
Adalah Abu Bakar, seorang sahabat Nabi Muhammad Saw. yang dikenal sangat lembut, santun, secara fisik lebih kecil dari Umar. dan merupakan salah satu orang terkaya Makkah kala itu, pun ketika dia hijrah ke Madinah juga  kaya.

Disinilah letak, perbandingan yang ingin saya sampaikan. Pada perang Tabuk, yaitu perang yang dilakukan umat Islam pada 630 M atau 9 H, ke Tabuk, yang sekarang terletak di wilayah Arab Saudi barat laut. Untuk salah satunya sebagai bentuk tindakan preventif atas serangan yang akan dilakukan bizantium.
Rasulullah Saw. mengumpulkan kekuatan kaum muslimin. salah satunya dengang mengumpulkan dana perang. Sehingga terjadilah peristiwa ini. Kompetisi amal. Umar ra. adalah orang yang dikenal sangat kompetitif terhadap Abu Bakar ra. dalam bentuk apapun  amal yang bisa dia lakukan, dia  ingin mengungguli Abu Bakar ra. terlihat bagaimana ia begitu sumringah ketika menyumbangkan setengah dari seluruh harta yang dimilikinya untuk persiapan perang.

Tapi memang rupanya Abu Bakar ra ini adalah sahabat pilihan. Sang Umar serta merta mengakui kekalahannya, ketika Abu Bakar ra justru menyumbangkan seluruh harta kekayaannya. Abu Bakar, sungguh sebuah sikap yang tak mampu di bandingkan oleh bahkan ketika seluruh manusia terbaik di Dunia dikumpulkan.
Rasulullah SAW. bertanya perihal bantuan Abu Bakar ini "Apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?" tanya Rasulullah kepada Abu Bakar.

"Allah dan Rasul-Nya!" jawab Abu Bakar tanpa keraguan sedikitpun.
 Begitulah Abu Bakar ra., profil pribadi yang mulia. 

Saya belum menemukan berapa besaran dana yang disumbangkan Abu Bakar untuk perang tabuk itu, tapi dalam beberapa situs menampilkan kemampuan Abu bakar dalam membebaskan budak sebesar 40.000 dirham yang setara dengan 2,8 Milyar rupiah. Jadi kalau bicara seluruh harta kekayaannya?!.. Ah mungkin dana pemilukada ini terlampau kecil, padahal besaran itu sudah merupakan patungan beberapa pihak. sekali lagi sungguh mulia Abu Bakar.

Lantas mengapa Abu Bakar, melakukan hal tersebut?! berkorban begitu besar untuk sesuatu yang boleh jadi justru mengancam jiwanya. perang. 

Memang, jika kita menggunakan logika untung rugi duniawi, apa yang dilakukan oleh Abu Bakar adalah tindakan yang konyol. ini pula yang menyebabkan barat dengan berbagi metodenya dalam memahami Islam dan pergerakannya tidak akan menemukan titik temu, sebab logika yang dibangun dalam memahami islam dan gerakannya didasarkan pada sisi keduniaan semata. 

Logika Abu Bakar ra adalah logika Iman, logika cinta. perhatikan jawabannya ketika ia ditanya, lantas apa yang disisakan untuk dirinya dan keluarganya. Jawabannya singkat dan sederhana.  "Allah dan Rasul-Nya!" jawab Abu Bakar ra.

Jadi logika seperti apa yang mau anda bangun untuk menyikapi ini?
---------------------------------------------------------------------------------
Lah trus hubungannya Aher dengan Abu Bakar apa?... ah cari aja sendiri. 

Jelas beda,.. Abu Bakar ra kan jelas jihad fi sabilillah, Aher, jelas2 membela sistem kufur. demokrasi. dia mengajak orang untuk berdemokrasi? sudah bid'ah, sesat lagi.

Grrr.....r. siapa juga yang bilang demokrasi halal. kalau halal sdh tak makan. Tugas kami bekerja, silahkan anda bicara, dan biarlah Allah SWT. yang menilai.

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik meninggalkan jejak..