Saturday, February 9, 2013

Menghadiri dua pernikahan

Ada yang Istimewa dalam walimah kali ini. ini dua pernikahan yang saya ikuti dari awal sampai akhir prosesi. Yang pertama adalah pernikahan Sdri Dwi Nur Jannah, Mahasiswa UNS Solo. acaranya sendiri berlangsung di Klaten, sama dengan pernikahan kedua yang saya ikuti. yakni pernikahannya  Fifit Astuti & Galuh. Keduanya cuku Istimewa, karena memberikan kesan yang identik buat saya.

Pertama, Nyasar!.. (makanya bawa peta). tapi ga jauh-jauh kok. dan yang terpenting tidak mengganggu proses acara yang akan berlangsung, karena kedatangan rombongan kami hadir tepat sebelum acara dimulai. ya.. tepat sekali. dalam pernikahan Sdr Dwi & Suami, kami hadir sebelum pengantin pria berada dilokasi Aqod. dalam pernikahan mb Fifit kami hadri tepat beberapa menit setelah kedatangan rombongan pengantin pria.

Yang kedua, dalam acara ini saya dimintai tolong untuk Tilawah. Bekal suara pas-pasan dan Tajwid yang enteng-entengan, keberanian dikumpulkan. meski bergetar, dada naik turun ga karuan.. suara lambat laun, silih berganti menyenandungkan ayat-ayat Suci Al Qur'an. Walau kadang kandungan ayat serasa menyinggun perasaan yang membawakan. Pasalanya ayat yang dibaca adalah ayat anjuran menikah. Hup.. dalam kondisi apapun, baca terus... dan berakhir.

Yang ketiga, Alhamdulillah mengikuti prosesi Aqod nikahnya. Selain mendapat keberkahan dan waktu yang mustajab InysaAllah.. peristiwa ini menjadi pengalaman penting. Hal ini, kata Ust. Awan, menjadi sumber kekuatan visualisasi. Memvisualisasikan peristiwa masa depan berdasarkan pengalaman. Aqod itu, cepat, singkat, tapi benar-benar berat. Singkat dalam kata, tapi mengadung pertanggungjawaban yang luarbiasa berat. dalam kata singkat itulah berpadu kekuatan insani dalam mengarungi kehidupan panjang menuju alam abadi. ikatan yang kekal dalam balutan Iman. Ikatan yang akan mengatarkan manusia menuju pada kebahagiaannya yang abadi. InsyaAllah..

Yang ke-empat, Pemenuhan kebutuhan nutrisi biologis anak kos2an. Haahaha.... Tak perlu dijelaskan.

Yang ke-lima, saya melihat adanya kolaborasi budaya. Jawa dengan budayanya yang santun, masyarakat yang formal bertemu dan nilai-nilai Islami yang moderat, dan fitrah. Keduanya adalah aktivis dakwah. pada keduanya saya mendapati sentuhan-sentuhan gaya Islami dalam menata dan mengemas acara pernikahan, disamping budaya jawa yang kental. sederhananya pada prakteknya mereka telah mengenakan busana Islami. mengenakan hijab. memisahkan tempat duduk antara pria dan wanita, dan tentu saja Aqod nikah itu adalah cara Islam. Ada nasyidnya juga lho.. 

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik meninggalkan jejak..