Monday, February 25, 2013

Menara cinta di kampus biru

Tower air UNY
Sumber gambar :  bit.ly/12v1QNh
Tulisan ini terinspirasi dari status salah seorang friend di facebook, judul statusnya "Menara cinta di kampus hijau". Saya mengubahnya agar lebih sesuai dengan kampus yang saya diami saat ini. Universitas Negeri Yogyakarta.

(*)=======================

Menara cinta itu bernama dakwah. ya.. dakwah memang cinta, adakah cinta yang lebih besar dari kepedulian seorang hamba terhada saudaranya agar dia tak terjerumus kelembah bernama neraka? adakah cinta yang lebih besar dari seorang yang menginginkan kebersamaan kekal hingga kesurga? adakah cinta yang lebih hebat dari seorang yang mengharapkan pertemuan dengan Tuhannya?. Sungguh cinta yang lebih besar dari dakwah itu tak ada.

Dan di masjid  (Masjid Al Mujahidin UNY) ini, aroma cinta bersebaran hingga kepelosok kalbu setiap orang yang berada dalam jangkauannya. memberi nuansa pada jiwa yang sendu, melepas dahaga bagi hati yang kehausan, memberi arah bagi jiwa yang kebingungan.

Cinta itu kini telah bermetamorfosa, menjadi lembaga-lembaga dakwah yang dikaruniai semangat juang yang tinggi, tinggi melebihi para pendahulunya, dikaruniai impian yang lebih jauh dari para gurunya. dan mereka menyebar, menebarkan cinta, menunjukkan arah, membina jiwa, mengasah kalbu. berharap satu, bahwa pada satu waktu mereka menghadap Tuhannya, mereka diluputi rasa cinta.

Mereka yang kalbunya diliputi cinta, penuh suka cita bekerja. bekerja untuk dakwah. bekerja siang dan malam menebarkan rasa cinta. tidak pernah lelah. bahkan menjadikan kelelahannya itu sebagai anugerah. semakin ia lelah, semakin asyik ia memanjatkan doa-doa cinta pada Rabbnya. 
"Ya Rabb.. bukankah pena telah diangkat dan tinta telah kering, bukankah ada kehidupan sesudah mati. bukankah ada surga disisiMu. bukankah Kau Maha rahman dan Maha Rahim..
Kau beri aku begitu banyak kenikmatan. Tapi Kau bilang ada satu kenikmatan yang tak akan bisa dibandingkan dengan apapun bahkan surgaMu. Kau bilang kenikmatanan itu adalah pertemuan seorang hamba dengan Rabbnya, hamba sangat menginginkannya,..".
Doa-doa cinta terucap syahdu. berdua saja. ditengah sejuknya suasana malam, ditengah heningnya suara-suara malam, ditengah lelapnya mata penuh kantuk. Hamba yang diliputi cinta, tersungkur mengadu. mengadukan kerinduan, mengadukan kelemahan, mengadukan permohonan ampun.

Hingga ketika fajar mengintip, hati yang tengah merajuk semakin sedih, ditinggal malam yang hanya sebentar.
"ah.. waktu telah lagi berlalu, sedang rindu, dan rajukku belum terpenuhi"
Semakin sakit manakala mentari mulai meniggi, perlahan ia bangkit memantapkah hati, memantaskan diri. mengumpulkan semangat malam yang terserak. menyimpannya rapat-rapat dalam ruang hati dan lalu meledakkannya menjadi energi.

Energi yang memberinya kekuatan, bahwa anugerah malam belum berhenti. ada, waktu ketika ia bekerja sedang Allah pasti melihatnya. Harapan muncul, 'azzam terus bertumbuh, dan hari  itu, sang hamba benar-benar menjadi entitas yang baru. terbarukan, dan penuh kebaikan. Siap menebarkan aroma cinta keseluruh penjuru dunia.
"Bismilllah..."
Terikrar sudah, sebuah 'azzam yang agung. Bahwa cinta yang bergelora itu atas nama Allah Ar Rohamanurrahim.

berlanjut..

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik meninggalkan jejak..